kepentingan perkebunan karet. Selain itu para pengusaha dari kalangan perkebunan karet juga merasa bahwa Plantersbondsudah tidak mampu lagi untuk menangani
masa-masa sulit ini dengan tenaga yang diperlukan baginya.
36
Maka, atas dasar ini, maka pada tahun 1910 didirikanlah Algemeene Vereeniging van Rubberplanters ter
Ooskust van Sumatra atau biasa disingkat dengan AVROS.
37
2.2 Algemeene Vereeniging van Rubberplanters ter-Ooskust van
SumatraAVROS Struktur Organisasi AVROS pada 1 Januari 1939- 31 Desember 1939
Ketua AVROS Terdahulu
Pertama : Van Ris 1910-1919 Kedua : J.F.A.M. Buffart 1919-1929
Anggota Terdahulu
J.C.F. Schor J. Morton
Pengurus
Ketua AVROS : H. Kolkman Wakil Ketua : K.Raadsheer
36
Besluit van den, Gouverneur-Generaal van Nederlandsch-Indie van den 31 Oktober 1910 No.34.
37
“Deli Data 1863”, dalam Mededeeling No. 26 van Het Oostkust van Sumatra –Instituut, hlm.14.
Universitas Sumatera Utara
Anggota : H.H. Fenton, L.M. Reuvers, J.C. Groenenberg, G.H. Schwarz, G.G. van Kooy, J.G.J.A. Maas,
F.J. Hartman, F.A. Moes. Sekretaris : J.P. Timmer
Pengurus Harian
Ketua : H. Kolkman Anggota : K. Raadsheer, L.M. Reuvers, H.H. Fenton
Sekretaris : J.P.Timmer
Sekretariat AVROS
Sekretaris : J.P.Timmer Adj. Sekretaris : P.A.Verhulst
Akuntan : H.Paris Pegawai : E.Schoggers
Balai Penyelidikan AVROS Algemeene Proefstation der AVROSAPA
Direktur Ahli Tumbu-Tumbuhan: A. d’Angremond Ahli Tumbu-Tumbuhan : W.F. van Hell
Ahli Kimia : L.R. van Dillen, F. Althuisius, O.B. Schrieke Ahli Pertanian : J.F.Schmole, H.Gonggrijp, G.G.P.Saubert
Asisten kebun percobaan : A.N.J.van Rossem, A. van Duyn Analis : J.G.R.Rockland
Sekretaris : A.A.B.Thissen
Komisi untuk Algemeene Proefstation der AVROS APA
Universitas Sumatera Utara
Ketua : H.Kolkman Anggota : G.G.van Kooy, J.G.J.A. Maas
Sekretaris : J.P.Timmer
Komisi untuk Memverifikasi Buku-Buku pada Buku Tahunan Pendapatan Keuangan.
Anggota : G.J. Vergoed, W.H. de Bruyn van Melis en Mariekerke
Plv. Anggota : C.A. van der Linden, J.A.A. Hoefnageis
Pengurus Vrij Emigratie der DPV en AVROSVEDA
Ketua : H.Kolkman Anggota : P.M. Visser, K. Raadsheer
Sekretaris : G. van der Veen juga merupakan anggota
Pengurus Biro Daktiloskopi
Ketua : P.M.Visser Anggota : F.Th.M. Koster, C.M.Hesse, H. Kolkman,
K.Raadsheer, J.P.Timmer Sekretaris : G. van der Veen juga merupakan anggota
Pengurus Laboratorium Patologi
Ketua : H. Kolkman Anggota : P.M. Visser, C.M.Hesse, J.C.Groenenberg
Universitas Sumatera Utara
Sekretaris : J.P.Timmer
38
Perluasan besar-besaran yang terjadi pada perkebunan jenis tanaman keras terutama karet, membuat Plantersbond dinilaioleh kalangan perkebunan karet sudah
tidak mampu untuk bertindak pada masa-masa sulit dengan tenaga yang diperlukan baginya. Ini artinya Plantersbond sudah tidak mampu lagi untuk menjalankan
tugasnya untuk mengurusi kepentingan yang dibutuhkan oleh perkebunan.- perkebunan pada saat itu. Sehingga para pengusaha perkebunan karet pada saat itu
menyikapi hal ini dengan cara mengambil suatu kesepakatan dengan pihak-pihak yang memiliki kepentingan pada tanaman karet untuk membentuk perhimpunan yang
mampu menangani permasalahan ini. Kesepakatan ini ternyata ditanggapi positif oleh pihak-pihak tersebut, dimana hampir seluruh pengusaha perkebunan karet yang ada di
Sumatera Timur bersedia untuk bergabung di dalam perhimpunan ini.
39
Pendirian perhimpunan ini ternyata dianggap sangat penting oleh para pengusaha perkebunan tersebut, terbukti dengan surat undangan rapat yang
disebarkan kepada para pengusaha kebun untuk membahas pendirian perhimpunan ini yang mendapat tanggapan baik. Kemudian diadakan rapat yang dihadiri oleh para
38
Jaarverslag van de Algemeene Vereeniging van Rubberplanters ter Oostkust van Sumatra 1Januari 1939- 31 Desember 1939, Medan: TYP. Varekamp Co, hlm. 3- 5.
39
Besluit van den…31 Oktober 1910 No.34.
Universitas Sumatera Utara
pengusaha perkebunan yang ada di Sumatera Timur. Rapat ini dipimpin oleh H. J. W. Westenberg pada tanggal 27 Juni 1910.
40
Hasil dari rapat tersebut adalah didirikannya perhimpunan para pengusaha perkebunan karet di Sumatera Timur yang diberi nama Algemeene Vereeniging van
Rubberplanters ter Ooskust van Sumatraatau disingkat menjadi AVROS pada tanggal 27 Juni 1910 dan berstatus sebagai badan hukum. Pendirian AVROS telah disetujui
dengan dikeluarkannya surat-surat keputusan oleh Gubernemen pada tanggal 31 Oktober 1910 No.34
41
, 8 Januari 1917 No.52
42
, 25 Juli 1919 No.47
43
, dan 1 Agustus 1921 No.57
44
Untuk memimpin perhimpunan ini, maka dipilihlah seorang ketua untuk memimpin perhimpunan ini yang bernama Van Ris
45
dan wakilnya H. J. W. Westenberg.
46
40
Ibid.
41
Ibid.
42
Besluit van den, Gouverneur-Generaal van Nederlandsch-Indie van den,8 Januari 1917 No.52.
43
Besluit van den Gouverneur-Generaal van Nederlandsch-Indie van den 25 Juli 1919 No. 47.
44
Besluit van den Gouverneur-Generaal van Nederlandsch-Indie van den 1 Agustus 1921 No.57.
45
Lihat Lampiran I.
46
J. Paulus, Encyclopaedie van Nederlandsch-Indie, Deel II,’s Gravengage: Martinus Nijhoff, Leiden: Brill.1917, hlm. 1506. Lihat juga, Besluit van den…31 Oktober 1910 No.34, dan
Royandiths,“AVROS Algemeene van Vereeniging Rubberplanters ter Ooskust van Sumatra: Organisasi Perkebunan Karet di Sumatera Timur, 1910-1958”,
https:royandihts.wordpress.com20100724avros-algemeene-van-vereeniging-rubberplanters-ter- oostkust-sumatra-organisasi-perkebunan-karet-di-sumatera-timur-1910-1958
, diunduh pada tanggal, 9 Maret 2014.
Universitas Sumatera Utara
Bila dilihat dari nama perhimpunan ini, maka akan terpikir bahwa perusahaan yang dapat menjadi anggotanya hanya berasal dari kalangan para pengusaha
perkebunan tanaman karet saja, tetapi sebenarnya tidak hanya perkebunan karet yang menjadi anggota dari AVROS, diantaranya perkebunan kopi, teh, dan kelapa sawit,
sisal.Serdang Koffie Planters VereenigingdanLandbouw Vereeniging Asahanyang juga merupakan perhimpunan yang ada di Sumatera Timur, namun tidak bertahan
lama dan akhirnya juga menggabungkan diri dengan AVROS. Hanya perkebunan tembakau yang masuk pengecualian untuk tidak ikut bergabung dalam anggota
AVROS. DPV menolak bergabung dengan AVROS dengan alasan jenis tanaman yang mereka naungi berbeda, sehingga cara mereka untuk mengatur dan
menjalankannya juga akan berbeda.
47
Sesuai dengan surat keputusan yang dikeluarkan oleh tanggal 31 Oktober 1910 no. 34, isi dari pasal 2 dan 3 disebutkan bahwa AVROS didirikan selama 29
tahun. Tujuan adalah untuk memperhatikan kepentingan pertanian dan industri yang ada di Sumatra Timur pada umumnya juga khususnya untuk kepentingan perkebunan
karet serta para pengusaha dan pekerjanya.
48
47
Besluit van den …31 Oktober 1910 No.34.
48
Ibid.
Walaupun pada awalnya anggota AVROS hanya berada dalam ruang lingkup Sumatera Timur, namun dalam
Universitas Sumatera Utara
perkembangannya wilayah Tamiang, Langsar, dan Tapanuli juga bergabung menjadi anggota AVROS.
49
Mengenai tujuan AVROS akan lebih diperjelas pada surat keputusan no. 47 pada tanggal 25 Juli 1919, bahwa tujuan dari AVROS tidak hanya memperhatikan
industri dan perkebunan terkait, tetapi juga untuk mencapai tujuan dengan pembahasan ilmiah atas semua masalah perkebunan, termasuk juga memperhatikan
kepentingan dari para pekerja dengan mendirikan pusat percobaan, menyediakan informasi dan nasehat, mendorong imigrasi dan kolonisasi buruh, melalui pengaturan
pengangkutan buruh dan sejauh diperlukan untuk mendorong pengangkutan bahan makanan dan urusan lain bagi kepentingan para anggotanya, akhirnya dengan
memperjuangkan kepentingan dalam arti luas kepada pemerintah.
50
AVROS yang sempat berdiri selama hampir 32 pada masa Pemerintahan Hindia Belanda, juga mengalami tiga kali pergantian ketua yang memimpin
perhimpunan ini. Diawali dengan diangkatnya ketua pertama AVROS yaitu Van Ris pada tahun 1910. Masa jabatan berlangsung hingga tahun 1919. Kepergian Van Ris
dari AVROS bukan karena masa jabatannya yang telah berakhir, tetapi disinyalir karena adanya permasalahan internal dalam AVROS.
51
49
Descriptive Catalogue of Their Exhibit with a Short Review of the Agricultural District of
the East Sumatra and Acheen., Batavia: International Rubber Congress, 1914, hlm. 13.
50
Besluit van den …25 Juli 1919 No. 47.
51
Permasalahan internal yang dimaksud adalah adanya isu yang tentang perubahan nama AVROS. Lihat, “De AVROS”, De Sumatra Post, 19 Mei 1919.
Universitas Sumatera Utara
Jabatan ketua AVROS kemudian diserahkan kepada J.F.A.M Buffart, maka sejak itu Buffart menjadi ketua AVROS terhitung sejak tahun 1919 hingga 1929.
Berbeda dengan Van Ris, kepergian Buffart dari AVROS bukan karena mengundurkan diri atau pun masa jabatannya yang telah berakhir, tetapi karena
diberhentikan secara hormat dari jabatannya sebagai ketua AVROS.
52
Seperti yang diketahui dr. Buffart, yang kembali dari Jawa dan kemudian akan berangkat ke Eropa pada hari Minggu, dilepas oleh AVROS.
Sejumlah besar pemimpin dari beberapa perusahaan perkebunen tahunan ikut terliba. Menurut apa yang kita ketahui lebih lanjut, AVROS sekarang
ini telah meminta Prof. Busch, pelukis potret yang sedang singgah di sini, yang akan mengadakan pameran dengan karya-karyanya, untuk melukis
sebuah potret dr. Buffatrt yang lukisannya disiapkan untuk mendapatkan tempat di gedung organisasi ini…
Kepergian Buffart dari AVROS membuatnya memutuskan untuk kembali ke Eropa.
Pemberhentian dirinya tidak serta merta membuatnya dilupakan oleh AVROS. AVROS beserta anggotanya tetap menunjukkan sikap penghormatan terhadap mantan
ketuanya tersebut. Hal ini dapat dilihat dari potongan pemberitaan berikut:
53
Ketua AVROS berikutnya Kolkman yang barasal dari kantor pengacara Aberson. Sebelum menjadi ketua AVROS, Kolkman merupakan pejabat bekas
anggota Pengadilan Tinggi. Kolkman mulai aktif sebagai ketua AVROS sejak 1 Oktober 1929.
54
52
“Permanente Arbeidscommisie”, De Sumatra Post, 14 Oktober 1929.
53
“Het Vertrek van dr. Buffart”, De Sumatra Post, 31 Oktober 1929.
54
“De AVROS”, De Sumatra Post, 5 April 1929. Lihat juga, “Voorzitter AVROS”, Het Nieuws van den dag voor Ned. Indie, 5 April 1929.
Universitas Sumatera Utara
BAB I PENDAHULUAN