Teori Konsep dan Teori .1 Konsep

14 wanita tidak diperkenankan melangkah terlalu lebar dan lebih menonjol gerakannya di banding penari pria. Penari wanita melakukan gerakan-gerakan yang mengekspresikan kelembutan, yaitu gerak halus sedikit malu-malu. Pinggul penari wanita tidak boleh digoyangkan dengan sesuka hati, sehingga menimbulkan rangsangan erotis bagi yang melihatnya. Hinjut kaki seorang penari wanita tidak boleh terlalu keras dan kuat, sedangkan penari laki-laki melangkah dengan mantap dan pasti. Begitulah sifat tari Melayu darri zaman ke zaman Mohd Anis Md Noor, 1990:30-32. Tengku Lah Husni 1986 dari Sumatera Utara, mengemukakan secara taksonomis,, tari Melayu Pesisir Timur Sumatera Utara, dapat diklasifikasikan ke dalam tiga konsep gerak: 1 tari, yaitu gerak yang dilakukan oleh lengan dan jari tangan; 2 tandak, yaitu gerak yang dilakukan oleh wajah, leher, lengan, jari tangan, dan kaki; dan 3 lenggang yang berupa gerakan lenggok atau liuk pinggang dan badan yang disertai ayunan tangan dan jari. Bentuk musik pengiring tari disesuaikan dengan dari mana asal tarian tersebut tumbuh dan berkembang, Tari Ula-ula Lembing adalah tarian Melayu, biasanya tarian Melayu hanya menggunakan alat musik pengiring berupa akordion, gendang dan biola Melayu.

1.4.2 Teori

Teori merupakan landasan atau kerangka berfikir dalam membahas permasalahan Sumantri 1993:143 mengatakan, teori juga merupakan penegetahuan ilmiah yang mencakup penjelasan mengenai suatu fakta tertentu dari sebuah disiplin keilmuan. Tanpa teori hanya ada pengetahuan tentang Universitas Sumatera Utara 15 serangkaian fakta saja, tetapi tidak akan ada ilmu pengetahuan Koentjaraningrat, 1973:10. Dalam meneliti gerak tari, peneliti akan menganalisis bagaimana gerakan- gerakan yang terdapat dalam tari Ula-ula Lembing tersebut. Penyusunan gerak dalam seni tari, gerak dari masing-masing penari maupun dari kelompok penari bersama. Ditambah dengan penyesuaian ruang, sinar, warna dan seni sastranya. Semuanya merupakan suatu pengorganisasian seni tari yang disebut koreografi Djelantik, 1990:23. Dalam hal ini yang dimaksud koreografi adalah gerakan- gerakan yang dilakukan para penari pada pertunjukan tari Ula-ula Lembing, yang memiliki ciri-ciri khas tertentu dari bentuk tarian etnik lain yang dapat dilihat dan dinikmati oleh pelaku atau penontonnya. Gerakan terpola di dalamnya aturan- aturan dan nilai keindahan setempat yang dilakukan secara simbolis. Dalam meneliti gerak tari terdapat teori kinesiologi yang membahas penulisan tari dalam bentuk tulisan. Musik dan tarian merupakan fenomena yang berbeda. Musik hanya sebagai pengiringnya tetapi dapat bergabung apabila terdapat aspek yang sama mengkoordinasikannya. Menurut Priggobroto, musik adalah rangkaian ritmis nada sedangkan tarian adalah rangkaian ritmis dan pola gerak tubuh Wimbrayardi, 1988:13-14. Musik merupakan audio atau bunyi yang tidak terlihat, dan tari merupakan fenomena audio atau bunyi yang tidak terdengar. Baik musik dan tari bergerak di ruang dan waktu Sachs, 1993:1-4 dan Blacking 1974:64-74 serta dapat dirasakan melalui getaran yang dihasilkannya. Aspek dasar yang menghubungkan keduanya adalah waktu yaitu gerak ritmis musik dan tari dan tempo. Universitas Sumatera Utara 16 Untuk mengkaji struktur tari Ula-ula Lembing ini penulis menggunakan teori kinesiologi. Dalam ilmu-ilmu tari, perkembangan kinesiologi terjadi hampir bersamaan dengan perkembangan ilmu induknya yaitu anatomi. Pada tahun 384-- 322 SM. dimulailah penulisan tentang bekerjanya otot-otot yang diarahkan pada analisis geometrik. Orang yang pertama-tama melakukan penyelidikan adalah Aristoteles yang sekarang dikenal sebagai bapak kinesiologi. Observasi yang dilakukannya menghasilkan ingatan, bahwa hewan yang bergerak mengadakan perubahan letak dengan jalan menekan kakinya pada apa yang diinjak, Ia pula yang pertama-tama mengkaji dan menulis tentang adanya proses yang begitu kompleks pada cara jalan manusia, yang ternyata terdiri atas gerakan berputar rotasi yang selanjutnya dirobah menjadi gerak lurus translatasi. Peranan gaya- berat gravitasi, hukum gerakan dan pengertian tentang pengumpil mulai dibicarakan. Dari urian di atas dapat dilihat adanya kenyataan, bahwa seorang pelompat jauh akan dapat melompat lebih jauh lagi dengan membawa beban pada kedua tangannya bila dibandingkan dengan yang tanpa membawa beban. Seorang pelari akan lebih cepat larinya, bila ia mengayunkan lengannya, karena dengan demikian terjadi extensi lengan yang sakan-akan dapat menjadi sandaran terhadap tangan dan pergelangannya. Pada tahun itu pula Archimedes memberikan andilnya dengan prinsip hidrostatikanya. yang sampai sekarang masih dipakai dalam kinesiologi renang dan perjalanan ruang angkasa. Setelah itu Galen dalam karangannya “De Motu Musculorum” mengajukan pengertian tentang adanya otot-otot agonis dan antagonis dan mulai pula dipakai kata- kata “diarthrosis” dan “sinarthrosis” pada sistem persendian. Universitas Sumatera Utara 17 Sesudah Galen perkembangan kinesiologi menjadi statis dan baru pada tahun 1452-1519 Leonardo da Vinci membangkitkan kembali dengan memberikan perhatiannya pada struktur tubuh manusia yang dihubungkan dengan penampilan atau peragaannya, dan hubungan antara pusat gravitasi dan keseimbangan tubuh serta pusat tumpuannya. Alfonco Borelli pada tahun 1608--1679 mulai menggunakan formula matematika untuk memecahkan problema gerakan otot dan mulai mengadakan pembedaan antara berbagai macam kontraksi otot serta mengemukakan dasar- dasar innervasi resiprok. Karena pengkajiannya yang mendalam tentang problema gerakan tadi, maka Feindler ahli kinesiologi masa kini menyebutnya sebagai “bapak kinesiologi modern dalam sistem lokomotor.” Konsep Borelli ini dikembangkan oleh Webers pada tahun 1836. Uraiannya didasarkan atas adanya observasi yang menyatakan bahwa sikap tegak tubuh disebabkan oleh adanya tegangan pada ligament dan hanya sedikit saja atau tidak adanya kerja otot sedangkan pada berjalan atau lari maka gerakan ke depan dari tungkai merupakan ayunan bandul yang disebabkan oleh adanya gravitasi. Keadaan ini menyebabkan gerakan jatuh ke depan dari badan yang selanjutnya disalurkan ke tungkai. Webers pula yang menyatakan, bahwa panjang otot akan berkurang pada waktu kontraksi dan tulang berperan sebagai pengumpil. Isaac Newton pada tahun 1642--1727 memberikan dasar-dasar dinamika modern yang ternyata sangat penting artinya bagi perkembangan Kinesiologi. Dasar ini tertuang dalam “Hukum Newton.” Mulai tahun 1861--1917 dengan adanya perkembangan teknik fotografi Otto Fischer mengadakan studi Universitas Sumatera Utara 18 eksperimental tentang cara manusia berjalan. Rudolf A.Fick sekitar tahun itu pula meneliti tentang sikap postur manusia dan mekanik gerakan sendi. Kari Culmann 1821--1S81 seorang insinyur Jerman mengadakan analisa yang menghasilkan teori trakyektori untuk arsitektur tulang. Sejalan dengan kemajuan teknologi, maka sejak tahun 1912 telah dipakai alat-alat elektromyograf. cinematograf dan sekarang dengan elektronik stroboskop yang dapat mengambil gambaran dengan kecepatan l juta sekon yang merupakan alat pada dewasa ini yang sewajarnya dipakai dalam pendidikan olahraga. Selain pemakaian alat-alat baru tersebut diatas ternyata terjadi pula perubahan dalam pemikiran tentang bergeraknya manusia. Teori stimulus-respons yang dianut sebelumnya telah ditinggalkan dan diganti dengan mekanisme servo maupun mekanisme umpan-balik feedback. Pada beberapa tahun sesudah Perang Dunia II berakhir, kecuali terlihat adanya perkembangan teknologi mulai terjadi pula adanya pendekatan-pendekatan secara multidisipliner antara ahli-ahli faal. anatomi, psikolog, teknik, seni tari, seni musik, dan lain-lainnya, yang pada akhirnya berhasil membuahkan suatu ilmu baru yang sebetulnya merupakan saudara kembar dari kinesiologi. Untuk musik iringan tari Ula-ula Lembing. Khususnya struktur melodi akordion yang berfungsi secara musical sebagai pembawa melodi utama. Penulis menggunakan teori bobot tangga nada weighted scale, yang ditawarkan oleh William P. Malm 1977:8. Ia menawarkan 8 parameter untuk mendeskripsikan melodi, yaitu 1 tangga nada, 2 wilayah nada, 3 nada dasar, 4 interval, 5 distribusi nada, 6 formula melodi, dan 7 pola kadensa Dalam hal ini penulis juga akan membuat transkip musik pengiring tari ula-lembing dengan Universitas Sumatera Utara 19 menggunakan teori Nettl 1964:98. Yang memberikan 2 pendekatan yaitu: 1 kita dapat menguraikan dan menganalisis apa yang kita dengar, 2 kita dapat menulis apa yang kita dengar tersebut diatas kertas dan kita dapat menganalisa apa yang kita lihat tersebut.

1.5 Metode Penelitian