Kesimpulan Deskripsi Struktur Gerak Dan Musik Iringan Tari Ula-Ula Lembing Oleh Sanggar Meuligee Lindung Bulan Di Aceh Tamiang

75

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Penelitian yang penulis lakukan terhadap deskriptif struktur gerak dan musik iringan tari Ula-ula Lembing ini menghasilkan beberapa kesimpulan mengenai struktur gerak tari Ula-ula Lembing dan melodi pengiring tari Ula-ula Lembing. Setelah menganalisis struktur gerak tari Ula-ula Lembing, secara keseluruhan penulis menyimpulkan bahwa setiap gerak memiliki arti dan makna peragam nya, misalnya saja gerak tunda-tunda beting yang gerakannya seperti orang sedang mengayuh kapal, gerakan ini mengartikan bahwa pemuda tamiang harus berusaha sekuat mungkin agar cita-cita dan harapannya tercapai meski ombak dan badai semakin kencang kita harus senantiasa berusaha dan berusaha sekeras mungkin. Itulah salah satu makna gerak yang terkandung dalam tarian Ula-ula Lembing. Gerak tari Ula-ula Lembing ini sendiri pun ada yang di ambil dari permainan rakyat tamtambuku yang di mana dahulu di aceh tamiang permainan ini menjadi permainan yang sering dimainkan oleh pemuda-pemudi Aceh Tamiang. Dari segi kostum penulis mendapat ilmu baru di mana penulis baru mengatahui ada arti di balik warna baju tari khususnya melayu, dimana warna merah dan hijau dilambangkan sebagai warna melayu khususnya tamiang sedangkan warna kuning Universitas Sumatera Utara 76 diartikan sebagai warna Raja atau petinggi kerajaan sedangkan warna hitam diartikan sebagai warna prjurit. Dari segi penyajian penulis baru menyadari bahwasanya tarian ini dapat di tarikan di acara hiburan awalnya tarian ini bersifat mistik karena menurut informasi yang penulis dapat dahulu memang bagi seorang penari yang ingin menarikan tari Ula-ula Lembing wajib membaca doa sebelum menarikan nya karena konon apabila melanggar puteri tamiang hilir akan merasuki penari yang melanggar peraturan namun kini semenjak doa itu tidak dipermasalahkan lagi banyak penari yang tidak merasa takut lagi dan bahkan menjadi biasa. Tarian ini sering ditampilkan di acara-acara besar Aceh Tamiang sebagai pembuka, dan menjadi tarian penghibur yang sangat sukses sebagai pembuka karena tarian ini adalah tarian gembira yang ditarikan oleh 12 penari yang lincah. Setelah penulis menganalisis unsur-unsur melodi yang terdapat pada tari Ula-ula Lembing penulis menyimpulkan bahwa melodi tari Ula-ula Lembing memiliki formula melodik Strofik atau yang artinya bentuk nyanyian yang diulang-ulang dengan fomalitas yang sama namun mengunakan teks yang baru. Dan dari tangga nada penulis mendapatkan hasil bahwa melodi pengiring tari Ula-ula Lembing hanya mengunakan 9 nada dimana nada terendah adalah A dan nada tertinggi adalah Ais. Penulis juga menyimpulkan bahwa tarian ini adalah salah satu tarian bernuansa melayu yang menajadi ciri khas di Provinsi Aceh khususnya Kabupaten Aceh Tamiang. Universitas Sumatera Utara 77

5.2 Saran