Studi Kepustakaan Metode Penelitian

19 menggunakan teori Nettl 1964:98. Yang memberikan 2 pendekatan yaitu: 1 kita dapat menguraikan dan menganalisis apa yang kita dengar, 2 kita dapat menulis apa yang kita dengar tersebut diatas kertas dan kita dapat menganalisa apa yang kita lihat tersebut.

1.5 Metode Penelitian

Metode penelitian adalah cara kerja untuk dapat memahami objek yang menjadi sasaran ilmu yang bersangkutan. Dalam suatu kegiatan penelitian ilmiah membutuhkan suatu metode penelitian agar pekerjaan dapat diselesaikan dengan baik dan sistematis. Hal ini sesuai dengan apa yang disampaikan oleh koentjaraningrat 1985:7. Yang mengatakan bahwa, metode adalah cara atau jalan. Untuk meneliti tari Ula-ula lembing penulis menggunakan metode penilitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif, sesuai dengan apa yang dikemukan oleh Kirk Miller dalam Moleong 1990:3 yang mengatakan: “penelitian kualitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan social yang secara fundamental bergantung pada pengamatan manusia dalam kawasannya sendiri dan berhubungan dengan orang-orang dalam bahasa dan peristilahannya.

1.5.1 Studi Kepustakaan

Dalam tahapan ini penulis menghimpun informasi yang relavan dengan topik masalah yang akan atau sedang diteliti. Informasi itu dapat diperoleh dari buku-buku ilmiah, laporan penelitian, karangan ilmiah, tesis dan disertai peraturan-peraturan, ketetapan-ketetapan, buku tahunan, ensiklopedi, dan sumber tertulis baik tercetak atau elektronik. Universitas Sumatera Utara 20 Studi kepustakaan merupakan suatu kegiatan yang tidak bisa dipisahkan dari suatu penelitian, teori-teori yang mendasari masalah dan bidang yang akan diteliti dapat ditemukan dengan menggunakan studi kepustakaan. Selain itu seorang peneliti dapat memperoleh informasi tentang pemikiran-pemikiran yang relavan dengan penelitiannya untuk melakukan studi kepustakaan, perpustakaan merupakan suatu tempat yang tepat guna memperoleh bahan-bahan dan informasi yang relavan untuk dikumpulkan, dibaca dan dikaji, dicatat dan dimanfaatkan Roth:1986. Seorang peneliti hendaknya mengenal atau tidak merasa asing dilingkungan perpustakaan sebab dengan mengenal situasi perpustakaan, peneliti akan dengan mudah menemukan apa yang diperlukan, untuk mendapatkan informasi yang diperlukan peneliti mengetahui sumber sumber informasi tersebut, misalnya kartu katalog, referensi umum dan khusus, buku buku pedoman, buku petujuk, laporan laporan penelitian, tesis, disertasi, jurnal, enskilopedia, dan surat kabar, dengan demikian penelitian akan memperoleh informasi dan sumber yang tepat dalam waktu yang singkat. Beberapa buku yang menjadi bahan penulis untuk menunjang penelitian adalah: Buku Tamiang Dalam Lintasan Sejarah 2003 oleh Ir. Muntasir Wan Diman. Begitu juga dengan Buku Narasi Budaya Kabupaten Aceh Tamiang 2014 oleh Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olah Raga. Selain itu ada pula skripsi Tari Inai dalam Konteks Upacara Perkawinan Adat Melayu Di Batang Kuis: Deskripsi Gerak, Musik Iringan, dan Fungsi 2013 oleh Syarifah Aini Nasution. Universitas Sumatera Utara 21

1.5.2 Penelitian Lapangan