Identifikasi dan Dokumentasi Proses

Total nilai = TN 1 + TN 2 +TN 3 +TN 4 +……+ TN 25 = 146+135+172+154+……...+164 = 3778 Jadi, level implementsi lean PT. SC Johnson Manufacturing Medan dapat dihitung dengan rumus 9: Responden Jumlah Nilai Total si Implementa Level = 48 3778 = = 78,71 Skor hasil assessment terhadap implementasi lean adalah sebesar 78,71. Secara keseluruhan level implementasi lean adalah sudah benar dengan skor pada rentang antara 61-80.

5.1.2 Identifikasi dan Dokumentasi Proses

Identifikasi dan dokumentasi proses dilakukan dengan membuat diagram alir proses produksi coil. Proses produksi coil diawali dengan pencampuran semua bahan baku tepung di bagian mixing dan dilanjutkan dengan pencampuran bahan kimia berupa active solution di bagian formulasi. Proses selanjutnya adalah di bagian stamping untuk mencetak coil, di bagian dryer untuk mengeringkan coil, di bagian warapping untuk menyusun coil sesuai dengan permintaan dan diakhiri dengan bagian packing untuk mengemas produk. Setelah di packing produk diserahkan kepada konsumen. Untuk lebih jelasnya tahapan proses produksi Baygon adalah: 1. Formulasi bahan baku …………………………… 10 Universitas Sumatera Utara Proses formulasi bahan baku dilakukan dengan mencampur seluruh active solution Transfutrin, Pewarna, Parfum, Potassium Nitrat . komposisi pencampuran bahan baku ditentukan sesuai dengan jenis anti nyamuk yang akan diproduksi. Proses formulasi dilakukan selama 5 menit. 2. Pencapuran mixing bahan baku Tahap pertama dalam proses mixing adalah dengan memasak tepung onggok dan Sodium Benzoate dengan air panas yang bertemperatur 100 ⁰C selama 5 menit. Kemudian sesudah masak, tepung onggok dituangkan ke tangki mixing machine yang berisi campuran tepung tepung batok, tepung kayu, tepung lengket, talcum powder dan bahan cair cairan kimia yang sudah dialirkan melelui pipa dari hasil formulasi. Semua campuran bahan baku bahan tepung dan cair diaduk di dalam tangki mixing machine selama 25 menit sehingga terbentuk seperti adonan roti. 3. Adonan ditampung didalam trolley dan selanjutnya dibawa ke bagian stamping. Lama pengangkutan adonan dengan trolley adalah selama 4 menit 30 detik. 4. Stamping coil Adonan yang dihasilkan pada departemen formulasi dan mixing selanjutnya dimasukkan ke dalam suatu mesin yang disebut crusher machine. Kemudian dibawa oleh conveyor ke extruder. Pada extruder terdapat screw penyorong yang berguna untuk mengepres adonan, sehingga keluar dari kepala mozzle dalam bentuk lembaran setebal 3-5 cm, dan dipotong dengan panjang lembaran 90 cm oleh cutter machine. Setiap lembaran yang dihasilkan diletakkan diatas rotary table untuk dicetak. Pencetakan dilakukan dengan mesin cetak berbentuk spiral yang disebut dengan mould. Pencetakan pada setiap lembarannya akan menghasilkan 7 coil. Universitas Sumatera Utara Kecepatan cetakan 26 stroke hentakan stamping per menit. Hasil dari proses pencetakan ini ditampung di loyang yang disebut dengan tray dan operator secara manual memeriksa coil apakah coil sudah memenuhi standar atau tidak. Coil yang sempurna akan masuk ke proses berikutnya sedangkan coil yang tidak sempurna akan diproses ulang. Selanjutnya coil dibawa ke oven untuk melalui tahapan selanjutnya. 5. Pengeringan coil Pada bagian ini, proses yang dilakukan adalah pemanasan atau pemanggangan yang bertujuan untuk menurunkan kadar air di dalam coil. Proses pengeringan coil dilakukan selama 2 jam 30 menit dengan temperatur 85 ⁰C. Setelah loyang large tray yang berisi coil keluar dari oven, maka setiap coil kembali diperiksa oleh bagian quality control. Bagian quality control mengambil sampel secara random untuk diuji kesesuaian spesifikasinya dengan standar yang telah ditetapkan. 6. Wrapping coil Coil yang baik pun disusun sedemikian rupa sehingga memudahkan untuk proses wrapping. Kecepatan dari mesin wrapping adalah 120 bungkusmenit. 7. Packaging Coil yang sudah dibungkus, dikemas secara manual ke dalam kotak-kotak kemasan yang disebut folding box selama 17 detik. Kemudian dimuat ke dalam master box selama 15 detik dan akhirnya dikirim ke bagian penyimpanan. Jadi, proses packaging dilakukan selama 32 detik. Universitas Sumatera Utara 5.1.2.1 Diagram Alir Flow Chart Pembuatan diagram alir didahului dengan membuat model SIPOC. SIPOC merupakan suatu alat yang berguna dan paling banyak dipergunakan dalam manajemen rantai pasokan untuk meningkatkan proses terus-menerus. Nama SIPOC merupakan akronim dari lima elemen utama dalam sistem kualitas, yaitu: Suppliers-Input- Processes-Output-Custumers. Elemen-elemen yang digunakan dalam diagram ini adalah: 1. Supplier : pemasok bahan baku 2. Input : sodium benzoat, transfutrin, pewarna, parfum, potasium nitrat, …………… tepung batok, tepung kayu, tepung lengket, talcum powder, …………… tepung ogggok, plastik film, folding box, master box dan seal …………….. tape. 3. Process : . proses formulasi dan mixing, proses membawa ……………. adonan . ke . bagian stamping, proses pencetakan coil, proses …………... pemenggangan coil, penyusunan coil, dan proses packing …………... coil. 4. Output : Baygon jenis 2 DC Pasang Coil 5. Customer : gudang produk jadi Universitas Sumatera Utara Model SIPOC untuk proses pembuatan Baygon jenis 2 DC dapat dilihat pada Gambar 5.2. Gudang Bahan Coil Coil Pengguna Bahan Baku Baygon Baygon Jenis2 DC Jenis 2 DC Sumber: PT. SC Johnson Manufacturing Medan Gambar 5.2. Model SIPOC dari Proses Pembuatan Coil Baygon Jenis 2 DC Model SIPOC pada Gambar 5.2 diatas mendeskripsikan proses yang terjadi pada saat pembuatan coil dan langkah selanjutnya adalah pembuatan diagram alir proses. Pembuatan diagram alir dilakukan untuk mengidentifikasi dan mendokumentasikan proses. Diagram alir proses pembuatan coil dapat dilihat pada Gambar 5.3. Suppliers Input Processes Outputs Customer Proses formulasi dan mixing Proses Membawa Adonan ke Bagian Stamping Proses Pemanggangan Coil Proses Pencetakan Coil Proses Pencetakan Coil Proses Packing Coil Universitas Sumatera Utara Suppliers Input Process Output Customers Gudang Bahan Baku • Sodium benzoate • Transfutrin • Pewarna • Parfum • Potasium nitrat • Tepung batok • Tepung kayu • Tepung lengket • Talcum powder • Tepung ogggok • Plastik film • Folding box • Master box • Seal . tape Penyimpanan Material Inspeksi Tolak Pengembalian Material Terima Inspeksi Tolak Recycle Coil Coil Basah Basah Gambar 5.3. Bagan Diagram Alir Pembuatan Coil Baygon Jenis 2 DC Formulasi Bahan Active Solution Memasak Tepung Onggok dan Sodium Benzoat Mixing Seluruh Tepung-tepungan Membawa Adonan ke Bagian Stamping Stamping Coil Universitas Sumatera Utara Suppliers Input Process Output Customers Inspeksi Tolak Didiamkan di Coil Kering Ruangan Terima Inspeksi Tolak Scrab Coil Baygon Jenis 2DC Pasang Coil Gudang Produk Jadi Gambar 5.3. Bagan Diagram Alir Pembuatan Coil Baygon Jenis 2 DC Lanjutan Pemanggangan Coil Penyusunan Coil Packing Coil Universitas Sumatera Utara

5.1.3 Overall Labor Effectiveness OLE