Perbaikan Proses Pembahasan Hasil

Tabel 6.1 di atas menjelaskan pada proses produksi Baygon jenis 2 DC terjadi beberapa masalah yang disebabkan oleh akar masalah berikut: 1. Operator menyusun coil tidak tepat pada posisinya. 2. Operator sebelumnya tidak menyelesaikan tugas tepat waktu atau melewati batas waktu akhir shift. 3. Mesin stamping rusak dan conveyor oven terus berjalan. 4. Rantai pegangan tray longgar. 5. Operator bagian stamping lalai dalam menjalankan tugas.

6.2 Pembahasan Hasil

Pembahasan hasil dilakukan dengan menggunakan langkah tahapan peningkatan proses yang ke-lima dan ke-enam, yaitu pengembangan ide-ide untuk melakukan perbaikan proses, implementasi solusi dan evaluasi

6.2.1 Perbaikan Proses

Perbaikan proses harus ditujukan langsung kepada akar penyebab masalah pada proses produksi. Proses produksi Baygon jenis 2 DC memiliki lima akar masalah yang perlu diberikan solusi penyelesaiannya. Solusi penyelesaian untuk akar masalah yang pertama adalah dengan membuat prosedur kerja penyusunan coil pada bagian wrapping. Prosedur pada saat penyusunan coil ke conveyor di bagian wrapping dapat dilihat pada Gambar 6.3. Universitas Sumatera Utara Proses Penyusnan Coil Tanggung Jawab Pelaksana: 4 operator Prosedur Kerja: 1. Nyalakan mesin wrapping 2. Ambil dan susun coil dari conveyer oven a. Susun coil ke conveyer wrapping. b. Susun coil ke meja wrapping. 3. Ambil dan susun coil ke conveyer wrapping. 4. Atur letak coil pada ujung batas pelatuk. 5. Lakukan kembali langkah 2-4 untuk proses penyusunan coil berikutnya dan selalu menjaga kebersihan di area mesin. 6. Matikan conveyer oven jika proses penyusunan coil telah selesai dilakukan. Gambar 6.3. Prosedur Kerja Penyusunan Coil Prosedur kerja pada Gambar 6.3 di atas dilaksanakan dalam kondisi proses produksi normal, yaitu operator yang menyusun coil berjumlah empat orang dan kecepatan mesin wrapping sebesar 120 bungkus per menit. Pada saat waktu istirahat jumlah operator yang menyusun coil adalah berjumlah tiga orang dan kecepatan mesin wrapping sebesar 80 bungkus per menit. Universitas Sumatera Utara Solusi penyelesaian untuk akar masalah yang ke-dua keterlambatan operator memasuki area kerja adalah dengan melakukan sosialisi melalui pelatihan, rapat atau pembuatan pemberitahuan berupa visual control yang ditempel pada communication board. Visual control yang berisi pemberitahuan kepada operator agar menyelesaikan tugas dalam jangka waktu 30 menit sebelum pergantian shift dapat dilihat pada Gambar 6.4. BERSIHKAN AREA TEMPAT KERJA DAN PASTIKAN 30 MENIT SEBELUM PERGANTIAN SHIFT SELURUH LAPORAN PRODUKSI TELAH SELESAI Gambar 6.4. Sosialisasi Berupa Visual Conrol untuk Pergantian Shift Solusi penyelesaian untuk akar masalah yang ke-tiga mesin stamping rusak dan conveyor oven terus berjalan. adalah dengan melakukan sosialisi melalui pelatihan, rapat atau pembuatan pemberitahuan berupa visual control yang ditempel pada communication board. Sesuai hasil diskusi dengan pihak manajemen bagian produksi perusahaan, bahwa apabila mesin rusak lebih dari lima menit, maka conveyer oven harus tidak berjalan dimatikan dan kemudian dilakukan perbaikan mesin stamping. MATIKAN CONVEYER OVEN APABILA MESIN STAMPING TIDAK BEROPERASI LEBIH DARI 5 MENIT Gambar 6.5. Sosialisasi Berupa Visual Conrol untuk Perbaikan Mesin Stamping Universitas Sumatera Utara Solusi penyelesaian untuk akar masalah yang ke-empat dan kelima rantai pegangan tray longgar dan operator bagian stamping lalai dalam menjalankan tugas adalah dengan membuat prosedur kerja dalam melakukan inspeksi coil di bagian stamping. Prosedur pada saat inspeksi coil di bagian stamping dapat dilihat pada Gambar 6.6. Proses Inspeksi Coil Tanggung Jawab Pelaksana: 1 operator Prosedur Kerja: 1. Nyalakan conveyer oven. 2. Perhatikan kondisi tray. 3. Matikan conveyor oven jika kondisi tray tidak baik. a. Ganti tray yang rusak. b. Ketatkan rantai tray yang longgar. 4. Ukur berat coil basah setiap 20 menit. 5. Keluarkan coil basah yang rusak dari tray. 6. Masukkan coil basah yang rusak ke mesin recycle coil basah. 7. Lakukan kembali langkah 2-6 untuk proses inspeksi coil berikutnya dan selalu jaga kebersihan di area mesin. 8. Matikan conveyer oven jika proses stamping coil telah selesai dilakukan. Gambar 6.6. Prosedur Kerja Inspeksi Coil Universitas Sumatera Utara

6.2.2 Estimasi Hasil Implemtasi Solusi dan Evaluasi