Analisis Korelasi Lima Elemen Primer Lean Analisis Tingkat Implementasi Lean

BAB VI ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL

6.1 Analisis

Analisis terhadap hasil pengolahan data dilakukan untuk memahami terjadinya masalah dalam konteks proses. Memahami masalah dalam konteks proses merupakan langkah ke-empat dalam peningkatan proses. Data yang dianalisis pada penelitian ini adalah korelasi lima elemen primer lean dengan waste, tingkat implementasi lean, diagram alir proses dan Overall Labor Effectiveness OLE. Setelah dilakukan analisis, maka selanjutnya dilakukan pembahasan hasil dengan root cause analysis untuk mengetahui akar penyebab terjadinya masalah.

6.1.1 Analisis Korelasi Lima Elemen Primer Lean

Koefisien koreasi pada pengolahan data, menunjukan hubungan antara pengaruh tidak baiknya penerapan elemen primer lean terhadap terjadinya waste pada proses produksi. Hasil perhitungan koefisien korelasi lima elemen primer lean terhadap terjadinya waste di perusahaan adalah: 1. Koefisien korelasi elemen manufacturing flow = 0,80 2. Koefisien korelasi elemen organisasi = 0,30 3. Koefisien korelasi elemen logistik = 0,82 4. Koefisien korelasi elemen metrics = 0,86 5. Koefisien korelasi elemen proses kontrol = 0,55 Universitas Sumatera Utara Seluruh hasil perhitungan koefisien korelasi penerapan lean di perusahaan memiliki harga yang positif, artinya semakin tidak baik penerapan elemen lean, maka akan mengakibatkan semakin banyak dan beragam waste yang terjadi pada saat proses produksi. Hasil pengolahan data di atas menunjukkan bahwa elemen lean yang paling berpengaruh dalam menimbulkan waste adalah penerapan manufacturing flow, elemen logistik dan metrics yang tidak baik.

6.1.2 Analisis Tingkat Implementasi Lean

Tingkat implementasi lean diperoleh dari hasil penyebaran kuesioner. Sebelum dilakukan analisis terhadap implementasi lean, maka perlu untuk dianalisis validitas dan realibilitasnya. Pengujian validitas dan reliabilitas data dilakukan dengan menggunakan persamaan korelasi product moment Pearson. Hasil perhitungan validitas data dari seluruh variabel dinyatakan valid dikarenakan koefisien korelasi product moment bernilai lebih besar dari nilai r tabel yakni 0,284. Hasil perhitungan derajat kepentingan data hasi kuesioner juga didapatkan hasil yang reliabel. Hal ini dilihat dari nilai koefisiennya yang lebih besar dari pada nilai batas koefisien reliabel untuk penilaian reliabilitas kuesioner yakni sebesar 0,60. Hal ini berarti bahwa keseluruhan data yang diperoleh dari hasil penyebaran kuesioner telah layak digunakan dan diolah lebih lanjut. Performansi tingkat implementasi masing-masing elemen lean memiliki kriteria penilaian sebagai berikut Feld, 2000: 11. Skor 81-100 kinerja yang luar biasa 12. Skor 61-80 kinerja yang sudah benar Universitas Sumatera Utara 13. Skor 41-60 kinerja yang sudah paham dalam implementasi lean, tetapi masih butuh bimbingan 14. 21-40 kinerja yang membutuhkan bantuan signifikan dalam implementasi lean 15. 0-20 kinerja yang membutuhkan perombakan Performansi implementasi masing-masing elemen lean dapat dilihat pada Gambar 6.1. Sumber: Hasil Pengolahan Data Gambar 6.1. Performansi Tingkat Implementasi Elemen Lean Gambar 6.1 di atas menunjukkan bahwa terdapat sebelas elemen atau sebanyak 44 dari total elemen lean yang implementasinya sudah mencapai tahap kinerja luar biasa kinerja pada rentang 81 - 100, yaitu elemen lean yang ditandai dengan warna biru. Elemen lean yang memiliki kinerja luar biasa adalah elemen lean nomor 3, 6, 7, 8, 9, 11, 19, 20, 22, 24 dan 25. Elemen lean yang memiliki tingkat performansi kinerja yang sudah luar biasa ini harus dipertahankan. Universitas Sumatera Utara Selain tahap implementasi kinerja yang sudah luar biasa, Gambar 6.1 di atas juga menunjukkan bahwa terdapat tiga belas elemen atau sebanyak 52 elemen lean yang kinerjanya sudah benar kinerja pada rentang 61 - 80, yaitu elemen lean yang ditandai dengan warna kuning. Elemen lean yang memiliki kinerja sudah benar adalah elemen lean nomor 1, 2, 4, 10, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 21 dan 23. Elemen lean yang memiliki tingkat performansi kinerja yang sudah benar ini harus terus ditingkatkan sehingga akan berdampak pada meningkatnya efektifitas perusahaan. Performansi elemen lean yang masih bermasalah adalah elemen lean yang kinerjanya sudah paham dalam implementasi lean, tetapi masih butuh bimbingan kinerja pada rentang 41 - 60. Elemen lean yang ke lima Saat proses produksi tidak terjadi penyimpanan produk sementara atau work in process, memiliki tingkat performansi 59, artinya elemen ini perlu untuk diperhatikan dan diperbaiki kinerjanya. Secara keseluruhan level implementasi lean adalah memiliki kinerja yang sudah benar dengan skor pada rentang antara 61-80. Skor hasil assessment terhadap implementasi lean adalah sebesar 78,71, tetapi agar perusahaan memiliki implementasi lean yang mencapai kinerja luar biasa pada rentang skor antara 81-100, maka perlu dilakukan perbaikan terhadap implementasi elemen lean yang masih belum maksimal implementasi kinerja luar biasa.

6.1.3 Analisis Diagram Alir Proses