Analisis Diagram Alir Proses Analisis Overall Labor Effectiveness OLE

Selain tahap implementasi kinerja yang sudah luar biasa, Gambar 6.1 di atas juga menunjukkan bahwa terdapat tiga belas elemen atau sebanyak 52 elemen lean yang kinerjanya sudah benar kinerja pada rentang 61 - 80, yaitu elemen lean yang ditandai dengan warna kuning. Elemen lean yang memiliki kinerja sudah benar adalah elemen lean nomor 1, 2, 4, 10, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 21 dan 23. Elemen lean yang memiliki tingkat performansi kinerja yang sudah benar ini harus terus ditingkatkan sehingga akan berdampak pada meningkatnya efektifitas perusahaan. Performansi elemen lean yang masih bermasalah adalah elemen lean yang kinerjanya sudah paham dalam implementasi lean, tetapi masih butuh bimbingan kinerja pada rentang 41 - 60. Elemen lean yang ke lima Saat proses produksi tidak terjadi penyimpanan produk sementara atau work in process, memiliki tingkat performansi 59, artinya elemen ini perlu untuk diperhatikan dan diperbaiki kinerjanya. Secara keseluruhan level implementasi lean adalah memiliki kinerja yang sudah benar dengan skor pada rentang antara 61-80. Skor hasil assessment terhadap implementasi lean adalah sebesar 78,71, tetapi agar perusahaan memiliki implementasi lean yang mencapai kinerja luar biasa pada rentang skor antara 81-100, maka perlu dilakukan perbaikan terhadap implementasi elemen lean yang masih belum maksimal implementasi kinerja luar biasa.

6.1.3 Analisis Diagram Alir Proses

Diagram alir proses produksi menujukkan aliran bahan baku mulai dari bahan baku di gudang sampai dengan diperoleh produk berupa finish good. Saat proses produksi berdasarkan hasil pengamatan langsung ditemukan peristiwa pemborosan Universitas Sumatera Utara waste baik dari segi waktu maupun dari segi produk. Pemborosan dari segi waktu sering disebabkan oleh coil yang kerjakan pada bagian warapping dan packing tidak ada oven kosong. Hal ini disebabkan oleh tidak berjalannya mesin pada bagian stamping atau bahan baku habis. Selain itu, pada saat proses produksi berlangsung di bagian wrapping juga terjadi penumpukan produk sementara work in process yang disebabkan oleh tidak lancarnya proses produksi. Hal ini disebabkan oleh mesin pencetak film tiba-tiba tidak berjalan, karena putaran pisau potong pada mesin cetak film terhenti. Pemborosan dari segi produk sering terjadi disebabkan oleh berat coil yang dihasilkan dari hasil pemanggangan oven tidak sesuai dengan spesifikasi standar yang ditetapkan. Ketidaksesuaian berat coil disebabkan oleh coil lembab atau terlalu kering. Selain berat coil yang bermasalah, pada saat proses produksi juga terjadi produk scrap yang disebabkan oleh coil patah atau cacat. Hal ini terjadi, karena pada saat dilakukan inspeksi mengalami lolos sortir pada bagian stamping.

6.1.4 Analisis Overall Labor Effectiveness OLE

Pengukuran kinerja pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan OLE . Nilai OLE di lini produksi dapat lihat pada Gambar 6.2. Universitas Sumatera Utara Sumber: Hasil Pengolahan Data Gambar 6.2. OLE di Lini Produksi Rata-rata hasil pengukuran OLE yang ditunjukkan oleh Gambar 6.2 di atas hanya mencapai 60. Hal ini berarti, perusahaan hanya mampu mengkonversi 60 dari potensinya untuk menjadi output yang layak di jual dan menguntungkan. Kinerja OLE sebesar 60 berarti perusahaan mengalami kerugian yang disebabkan oleh tingginya kehilangan jam kerja operator, kehilangan output karena tidak memenuhi standar dan terjadinya produk cacat.

6.1.5 Root Causes Analisys