Blok Diagram Prosedur Penelitian Pengolahan Data

digunakan untuk mengetahui implementasi lean diperoleh dengan menggunakan metode Slovin. Perhitungan jumlah sampel dapat dilihat di bawah ini: 2 Ne 1 N n + = 2 0. 1 n 1 93 93 + = = 48,1 ≈ 48 Orang

4.9 Blok Diagram Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian adalah tahapan-tahapan dalam melaksanakan suatu penelitian. Adapun prosedur dalam penelitian ini dapat dilihat pada blok diagram Gambar 4.2. …………........ 1 Universitas Sumatera Utara Mulai Identifikasi Masalah Perumusan Masalah Menganalisis tingkat implementasi elemen lean di Perumusan Tujuan Mengetahui tingkat implementasi lean serta akar penyebab masalah tingkat implementasi rendah dan solusi pemecahann Pengumpulan Data Primer 1. Kondisi aktual penerapan lima elemen primer lean 2. Persepsi implementasi elemen lean Pengumpulan Data Sekunder 1. Sejarah perusahaan 2. Struktur organisasi 3. Proses Produksi Pengolahan Data 1. Pendefinisian masalah dalam konteks proses • Penerapan lima elemen primer lean • Tingkat implementasi lean manufacturing 2. Identifikasi dan dokumentasi diagram alir pembuatan coil Analisis Pemecahan Masalah 1. Memahami akar masalah • Analisis korelasi penerapan lima elemen primer lean • Anlisis tingkat implementasi lean dengan lean assessment • Analisis diagram alir • Analisis OLE • Root cause Analysis 2. Mengembangkan ide-ide 3 Implementasi solusi dan evaluasi Kesimpulan dan Saran Selesai Universitas Sumatera Utara

4.10 Pengolahan Data

Pengolahan data pada penelitian ini dilakukan dengan model peningkatan proses mulai dari langkah pertama sampai dengan langkah ke tiga. Hal ini merupakan bagian dari proses lean assessment dan root cause analisys serta menemukan solusi pemecahan masalah. Blog diagram pengolahan data dapat dilihat pada Gambar 4.3. Sumber: Buku All-In-One Mangement Tool Book. Gaspersz, 2012 …… Gambar 4.3. Blok Diagram Pengolahan Data Setelah seluruh data primer dan data sekunder terkumpul, maka dilakukan pengolahan data dengan tahapan sebagai berikut : 1. Pendefinisian masalah dalam konteks proses. Pendefinisian masalah dalam konteks proses dilakukan dengan melakukan perhitungan data aktual penerapan lima elemen primer lean dan pengukuran tingkat performansi elemen lean. Berikut adalah pengolahan data yang dilakukan: Langkah 1: Pendefinisian Masalah dalam Konteks Proses • Perhitungan korelasi penerapan lima elemen primer lean • Uji validitas dan realibilitas data kuesioner Langkah 2: Identifikasi dan dokumentasi diagram alir b l Langkah 3: Mengukur kinerja Overall Labor Efectiveness Universitas Sumatera Utara 1. Perhitungan korelasi linier sederhana penerapan lima elemen primer lean terhadap waste yang terjadi pada saat proses produksi. Data yang dikumpulkan dan diolah adalah: 1. Manufacturing flow Data penyimpanan produkmaterial sementara berupa Work in Process WIP di lantai produksi. 2. Organisasi Data kehilangan kerja karyawan. 3. Logistik Data keterlambatan proses produksi 4. Metrics Data kehilangan waktu karena tidak memenuhi standar atau kehilangan waktu produksi yang disebabkan oleh ketidakhandalan operator dalam memperbaiki mesin yang tidak berjalan. 5. Proses kontrol Data scrap material produk. 2. Uji Validitas dan Realibilitas Data yang diperoleh dari kuesioner diuji validitas dan reabilitasnya. Pengujian validitas dan reabilitas dilakukan terhadap data implementasi kinerja aktual terhadap elemen lean. Pengujian validitas dilakukan dengan menggunakan rumus korelasi product moment dan untuk pengujian realibilitas data dilakukan dengan menggunakan rumus koefisien Alpha Cronbach. Adapun rumus perhitungannya adalah sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ − − − = ] [ ] [ 2 2 2 Y Y n X X n Y X XY n r Sedangkan pengujian reliabilitas dilakukan dengan menggunakan rumus koefisien Alpha Cronbach, yaitu:         −       − = ∑ ∑ 2 2 11 1 1 t i S S n n r 3. Perhitungan tingkat implementasi lean Tingkat implementasi lean diketahui dari persepsi responden mengenai implementasi lean di perusahaan. Proses penilaian dilakukan dengan perhitungan total nilai setiap variabel dan dilanjutkan dengan perhitungan nilai mean dan modus. Hal ini dilakukan untuk mengetahui level penerapan lean. Perhitungan level implementasi lean di perusahaan dilakukan dengan menggunakan formula berikut: Jumlah Jawaban Responden Faktor kali x 0 x 1 x 2 x 3 x 4 Jumlah Perkalian Responden Jumlah Nilai Total si Implementa Level = Dalam proses penilaian menggunakan 5 skala rating, yaitu: 6. Skala 0, untuk elemen yang tidak pernah diterapkan, dengan tingkat implementasi 0 tidak pernah dilakukan. 7. Skala 1, untuk elemen yang hanya diterapkan di beberapa area, dengan tingkat implementasi 25 mulai dilakukan. 8. Skala 2, untuk elemen yang banyak diterapkan, dengan tingkat implementasi 50 sudah dilakukan. ……………….………........ 3 …………........ 2 …4 Universitas Sumatera Utara 9. Skala 3, untuk elemen yang sering diterapkan, dengan tingkat implementasi 75 aturan baku perusahaan. 10. Skala 4, untuk elemen yang selalau diterapkan, dengan tingkat implementasi 100 sudah menjadi budaya dan melembaga. Setelah diakuan proses assessment, maka diketahui tingkat implementasi lean manufacturing dengan pembagian level sebagai berikut: 6. Skor 81-100 kinerja yang luar biasa. 7. Skor 61-80 kinerja yang sudah benar. 8. Skor 41-60 kinerja yang sudah paham dalam implementasi lean, tetapi masih butuh bimbingan. 9. 21-40 kinerja yang membutuhkan bantuan signifikan dalam implementasi lean. 10. 0-20 kinerja yang membutuhkan perombakan 2. Identifikasi dan dokumentasi diagram alir pembuatan coil Identifikasi dan dokumentasi proses dilakukan dengan membuat diagram alir. Pembuatan diagram alir didahului dengan membuat diagram SIPOC Suppliers- Input-Processes-Output-Custumers. Pembuat diagram SIPOC. Requirements Requirements Suppliers Input Process Output Customers Input Boundary Output Boundary S I P O C Universitas Sumatera Utara 3. Mengukur kinerja Overall Labor Effectiveness OLE Pengukuran kinerja dimaksudkan untuk dapat mengkuantifikasikan bagaimana baik atau jelek suatu sistem sedang berjalan atau beroprasi. Pengukuran kinerja dilakukan dengan menggunakan overall labor effectiveness OLE. Konsep yang digunakan dalam pengukuran OLE adalah sebagai berikut. OLE = Availability x Performance x Quality 4. Availability = 100 - kehilangan jam kerja karyawan 5. Performance = 100 - kehilangan waktu karena tidak memenuhi standar 6. Quality = 100 - kehilangan output karena cacat

4.11 Analisis Pemecahan Masalah