20
2.1.5 Pendapatan Asli Daerah
Pemerintah Daerah dalam mengurus rumah tangganya sendiri diberikan sumber-sumber pedapatan atau penerimaan keuangan daerah
untuk membiayai seluruh aktivitas dalam rangka pelaksanaan tugas-tugas pemerintah dan pembangunan untuk kesejahteraan masyarakat secara adil
dan makmur. Sebagaimana halnya dengan negara, maka daerah dimana masing-rnasing pemerintah daerah mempunyai fungsi dan tanggung jawab
untuk meningkatkan kehidupan dan kesejahteraan rakyat dengan jalan melaksanakan pembangunan disegala bidang sebagaimana yang tercantum
dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah pasal 10 yang menyatakan bahwa Pemerintah daerah berhak dan
berwenang menjalankan otonomi, seluas-Iuasnya untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan berdasarkan asas otonomi dan
tugas pembantuan. Adanya hak, wewenang, dan kewajiban yang diberikan Kepada daerah untuk mengatur dan mengurus rumah tangganya sendiri
merupakan suatu upaya untuk meningkatkan peran pemerintah daerah dalam mengembangkan potensi daerahnya dengan mengelola sumber-
sumber pendapatan daerah secara efisien dan efektif khususnya pada Pendapatan asli daerah. Hal tersebut tercantum pada UU No. 33 Tahun
2004 Pasal 3 No. 1 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pusat dan
Daerah yang menyatakan bahwa PAD bertujuan memberikan kewenangan
kepada Pemerintah Daerah untuk mendanai pelaksanaan otonomi daerah sesuai dengan potensi Daerah sebagai perwujudan Desentralisasi.
Universitas Sumatera Utara
21
Menurut Mardiasmo 2002, pendapatan asli daerah adalah penerimaan yang diperoleh dari sektor pajak daerah, retribusi daerah hasil
perusahaan milik daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan, dan lain-lain pendapatan asli daerah yang sah. Menurut Yani
2008, pendapatan asli daerah PAD adalah pendapatan yang diperoleh daerah yang dipungut berdasarkan peraturan daerah sesuai dengan
peraturan perundang-undangan. Sedangkan menurut Widarnarto 2015:19 pendapatan asli daerah merupakan penerimaan yang di peroleh oleh
pemerintah daerah dari sumber-sumber dalam wilayahnya sendiri yang dipunggut dengan menerbitkan peraturan daerah dengan mendasarkan
kepada peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi yang berlaku. Adapun sumber-sumber pendapatan asli daerah PAD yaitu:
a. Pajak Daerah;
Menurut Undang-Undang No. 28 tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah pengertian Pajak Daerah, yang selanjutnya
disebut Pajak, adalah kontribusi wajib kepada Daerah yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa
berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan Daerahbagi
sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. b.
Retribusi Daerah; Undang-Undang No. 28 tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan
Retribusi Daerah menjelaskan bahwa Retribusi Daerah yang
Universitas Sumatera Utara
22
selanjutnya disebut Retribusi, adalah pungutan Daerah sebagai pembayaran atas jasa atau pemberian izin tertentu yang khusus
disediakan danatau diberikan oleh Pemerintah Daerah untuk kepentingan orang pribadi atau Badan. Retribusi dapat tidak
dipungut apabila potensi penerimaannya kecil danatau atas kebijakan nasionaldaerah untuk memberikan pelayanan tersebut
secara cuma-cuma. Berdasarkan Undang-Undang No. 28 tahun
2009 pasal 108 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, Objek
Retribusi terbagi atas: Jasa Umum;
Jasa Usaha; dan Perizinan Tertentu.
c. Hasil pengelolaan kekayaan Daerah yang dipisahkan;
Penganggaran yang dihasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan memperhatikan rasionalitas dengan memperhitungkan
nilai kekayaan daerah yang dipisahkan dan memperhatikan perolehan manfaat ekonomi, sosial danatau manfaat lainnya dalam
jangka waktu tertentu, dengan berpedoman pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 52 Tahun 2012 tentang Pedoman
Pengelolaan Investasi Daerah. Pengertian rasionalitas dalam konteks hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan:
Universitas Sumatera Utara
23
Bagi perusahaan daerah yang menjalankan fungsi pemupukan laba adalah mampu menghasilkan keuntungan atau deviden
dalam rangka meningkatkan PAD; dan Bagi perusahaan daerah yang menjalankan fungsi kemanfaatan
umum adalah mampu meningkatkan baik kualitas mau pun cakupan layanan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan
masyarakat. d.
Lain-lain PAD yang sah; Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Permendagri
Nomor 13 Tahun 2006 tentang pedoman pengelolaan keuangan
daerah pasal 26, Jenis lain-lain pendapatan asli daerah yang sah disediakan untuk menganggarkan penerimaan daerah yang tidak
termasuk dalam jenis pajak daerah, retribusi daerah, dan hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan dirinci menurut
obyek pendapatan yang mencakup: Hasil penjualan kekayaan daerah yang tidak dipisahkan;
Jasa giro Pendapatan bunga
Penerimaan atas tuntutan ganti kerugian daerah Penerimaan komisi, potongan ataupun bentuk lain sebagai
akibat dari penjualan Pengadaan barang danatau jasa oleh daerah
Universitas Sumatera Utara
24
Penerimaan keuntungan dari selisih nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing
Pendapatan denda atas keterlambatan pelaksanaan pekerjaan Pendapatan denda pajak
Pendapatan denda retribusi Pendapatan hasil eksekusi atas jaminan
Pendapatan dari pengembalian Fasilitas sosial dan fasilitas umum
Pendapatan dari penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan; dan
Pendapatan dari angsurancicilan penjualan Penganggaran Lain-lain PAD Yang Sah meliputi Pemendagri No.37
tahun 2014 tentang APBD untuk tahun 2015: a
Pendapatan hasil pengelolaan dana bergulir sebagai salah satu bentuk investasi jangka panjang non permanen, dianggarkan pada
akun pendapatan, kelompok PAD, jenis Lain - lain PAD Yang Sah, obyek Hasil Pengelolaan Dana Bergulir, rincian obyek Hasil
Pengelolaan Dana Bergulir dari Kelompok Masyarakat Penerima.
b Pendapatan bunga atau jasa giro dari dana cadangan, dianggarkan
pada akun pendapatan, kelompok PAD, jenis Lain - lain PAD Yang Sah, obyek Bunga atau Jasa Giro Dana Cadangan, rincian
obyek Bunga atau Jasa Giro Dana Cadangan sesuai peruntukannya.
c Pendapatan dana kapitasi Jaminan Kesehatan Nasional pada
Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama FKTP milik pemerintah daerah yang belum menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan
Layanan Umum Daerah PPK-BLUD mempedomani Peraturan Presiden Nomor 32 Tahun 2014 tentang Pengelolaan dan
Pemanfaatan Dana Kapitasi Jaminan Kesehatan Nasional pada FKTP Milik Pemerintah Daerah. Yang dimaksud dengan Dana
Kapitasi adalah besaran pembayaran per - bulan yang dibayar dimuka kepada FKTP berdasarkan jumlah peserta yang terdaftar
tanpa memperhitungkan jenis dan jumlah pelayanan kesehatan yang diberikan.
Universitas Sumatera Utara
25
2.1.6 Belanja Daerah