Koefisien Determinasi R2 Uji Signifikansi Parsial Uji t Uji Signifikansi Simultan Uji F

57 secara simultan maupun parsial. Pengujian secara parsial digunakan uji statistik t. Uji koefisien regresi dengan uji t t-test diperlukan untuk mengetahui tingkat pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Pengujian secara simultan digunakan uji signifikansi simultan uji statistik F dan penentuan Koefisien Determinasi R2 yang bermaksud untuk menjelaskan pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen.

3.9.2.1 Koefisien Determinasi R2

Koefisi en determinasi R2 pada umumnya digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel terikat. Nilai koefisien determinasi adalah diantara nol dan satu 0 ≤ R 2 ≤ 1. Nilai R2 yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. Apabila nilai R2 semakin kecil mendekati nol, berarti variabel-variabel independen hampir tidak memberikan semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen.

3.9.2.2 Uji Signifikansi Parsial Uji t

Pengujian ini bertujuan untuk menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas atau independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel independen. Dengan tingkat sgnifikansi 5, maka kriteria pengujian adalah sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara 58 a. Bila nilai signifikansi t 0.05, maka H0 ditolak, artinya terdapat pengaruh yang signifikan antara satu variabel independen terhadap variable dependen b. Apabila nilai signifikansi t 0.05, maka H0 diterima, artinya terdapat tidak ada pengaruh yang signifikan antara satu variabel independen terhadap variabel dependen.

3.9.2.3 Uji Signifikansi Simultan Uji F

Pengujian ini bertujuan untuk menunjukkan apakah semua variabel independen yang dimaksudkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel independen. Dengan tingkat signifikansi sebesar 5, maka kriteria pengujian adalah sebagai berikut: a. Bila nilai signifikan F 0.05, maka H0 ditolak artinya terdapat pengaruh yang signifikan antara semua variabel independen terhadap variable dependen b. Apabila nilai signifikan F 0.05, maka H0 diterima artinya variabel independen tidak berpengaruh terhadap variabel dependen. Universitas Sumatera Utara 59 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Data Penelitian

Deskripsi data kabupatenKota yang ditentukan sebagai sampel penelitian adalah KabupatenKota yang ada di Provinsi Sumatera Utara. Populasi pada penelitian ini berjumlah 33 KabupatenKota, terdiri dari 25 Kabupaten dan 8 Kota di Provinsi Sumatera Utara. Setelah dilakukan pemilihan sampel dengan teknik purposive sampling, maka diperoleh sebanyak 33 KabupatenKota yang memenuhi kriteria sampel yang ditetapkan sehingga data penelitian untuk pengamatan selama 5 tahun menjadi 165 unit analasis. Data kuantitatif yang dipergunakan pada penelitian ini adalah Laporan Realisasi Anggaran Pendapatan Daerah dan Belanja Daerah Pemerintah KabupatenKota di Provinsi Sumatera yaitu Anggaran Pendapatan Belanja Daerah tahun 2010-2014. Dari laporan Realisasi APBD tersebut yang menjadi objek penelitian adalah Realisasi Dana Alokasi Umum, Realisasi Dana Bagi Hasil, Realisasi Dana Alokasi Khusus, Realisasi Pendapatan Asli Daerah dan Belanja Daerah. Data ini bersumber dari dokumen Laporan Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah yang diperoleh dari Badan pusat Statistik BPS Provinsi Sumataera Utara atau melalui internet situs www.sumut.bps.go.id Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pajak Daerah, Retribusi Daerah, Dana Alokasi Umum, dan Dana Alokasi Khusus terhadap Alokasi Belanja Modal pada Kabupaten/Kota di Sumatera Barat

7 91 72

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah (Pad), Dana Alokasi Umum (Dau), Dana Alokasi Khusus (Dak), Dan Dana Bagi Hasil (Dbh) Terhadap Belanja Langsung Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota Di Provinsi Sumatera Utara Pada Tahun 2010-2013

3 91 94

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum dan Dana Alokasi Khusus Terhadap Belanja Daerah di Provinsi Aceh

1 50 99

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Dana Bagi Hasil, Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran Dan Luas Wilayah Terhadap Belanja Modal Dengan Dana Alokasi Khusus Sebagai Variabel Moderating Pada Pemerintah Kabupaten/Kota Di Sumatera Utara

2 91 90

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum dan Dana Alokasi Khusus terhadap Belanja Daerah pada Pemda di Provinsi Sumatera Utara

1 43 73

Pengaruh Rasio Efektivitas Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Bagi Hasil (DBH), Dana Alokasi Umum (DAU) dan Dana Alokasi Khusus (DAK) terhadap Tingkat Kemandirian Pemerintahan Kabupaten/Kota di Propinsi Sumatera Utara

4 37 108

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Bagi Hasil, Dana Alokasi Umum Terhadap Belanja Daerah Kabupaten/Kota Di Provinsi Sumatera Utara

0 35 106

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus dan Pertumbuhan Ekonomi terhadap Pengalokasian Anggaran Belanja Modal Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara

1 40 75

Pengaruh Pajak Daerah, Retribusi Daerah, Dana Alokasi Umum, dan Dana Alokasi Khusus terhadap Alokasi Belanja Modal pada Kabupaten/Kota di Sumatera Barat

0 1 12

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah (Pad), Dana Alokasi Umum (Dau), Dana Alokasi Khusus (Dak), Dan Dana Bagi Hasil (Dbh) Terhadap Belanja Langsung Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota Di Provinsi Sumatera Utara Pada Tahun 2010-2013

0 0 11