Jenis Data Metode Pengumpulan Data Gambaran Umum Data Penelitian

50 Berdasarkan kriteria dan pertimbangan tersebut di atas, maka jumlah dari pemerintah kabupatenkota yang memenuhi kriteria sampel penelitian sebanyak 33 kabupatenkota, terdiri dari atas 25 kabupaten dan 8 kota.

3.7 Jenis Data

Penelitian ini menggunakan jenis data sekunder. Data sekunder adalah data yang telah dikumpulkan oleh lembaga pengumpul data dan dipublikasikan kepada masyarakt pengguna data, dan telah dibukukan atau diarsipkan dalam dokumen yang dipublikasikan pada Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Utara. Data ini bersumber dari dokumen Laporan Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah yang diperoleh dari Badan pusat Statistik BPS Provinsi Sumataera Utara atau melalui internet situs www.sumut.bps.go.id

3.8 Metode Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang melalui dokumentasi. Pengumpulan data sekunder yang relevan berupa Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah. Data yang diambil berupa realisasi Dana Alokasi Umum X1, realisasi Dana Bagi Hasil X2, realisasi Dana Alokasi Khusus X3, realisasi Pendapatan Asli Daerah X4 dan realisasi Belanja Daerah Y dari Pemerintahan Daerah di Provinsi Sumatera Utara yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik BPS atau melalui internet situs www.sumut.bps.go.id Universitas Sumatera Utara 51

3.9 Teknik Analisis

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis statistik menggunakan software Statistikal Product and Service Solutions. SPSS. Analisis data digunakan dengan melakukan pengujian asumsi klasik dan pengujian hipotesis. Pengujian hipotesis dilakukan dengan metode analisis regresi linier berganda. Analisis linier berganda digunakan untuk menganalisa data lebih dari dua variabel penelitian. Penggunaan metode analisis regresi dalam pengujian hipotesis, terlebih dahulu diuji apakah model tersebut memenuhi asumsi klasik atau tidak. Model regresi linier berganda dikatakan model yang baik jika model tersebut memiliki asumsi normalitas data dan terbebas dari asumsi – asumsi klasik statistik baik multikolinieritas, autokorelasi dan heterokedastisitas. Model persamaan regresi yang digunakan untuk menguji hipotesis yang berbunyi Dana Alokasi Umum, Dana Bagi Hasil, Dana Alokasi Khusus dan Pendapatan Asli Daerah, berpengaruh terhadap Belanja Daerah di KabupatenKota Provinsi Sumatera Utara adalah: Y = α+ β 1 X 1 + β 2 X 2 + β 3 X 3 + β 4 X 4 + ε Keterangan : Y = Belanja Daerah α = Konstanta β x = Koefisien regresi X 1 = Jumlah Dana Alokasi Umum DAU Universitas Sumatera Utara 52 X 2 = Jumlah Dana Bagi Hasil DBH X 3 = Jumlah Dana Alokasi Khusus DAK X 4 = Jumlah Pendapatan Asli Daerah PAD Ɛ = Error penggangu

3.9.1 Uji Asumsi Klasik

Pengujian asumsi klasik diperlukan untuk mengetahui apakah hasil estimasi regresi yang dilakukan benar-benar bebas dari adanya gejala heteroskedastisitas, gejala multikolinearitas, dan gejala autokorelasi. Model regresi akan dapat dijadikan alat estimasi yang tidak biasa jika telah memenuhi persyaratan BLUE Best Linear Unbiased Estimator yakni tidak terdapat heteroskedastistas, tidak terdapat multikolinearitas, dan tidak terdapat autokorelasi. Jika terdapat heteroskedastisitas, maka varian tidak konstan sehingga dapat menyebabkan biasanya standar error. Jika terdapat multikolinearitas, maka akan sulit untuk mengisolasi pengaruh- pengaruh individual dari variabel, sehingga tingkat signifikansi koefisien regresi menjadi rendah. Dengan adanya autokorelasi mengakibatkan penaksir masih tetap biasa dan masih tetap konsisten hanya saja menjadi tidak efisien. Oleh karena itu, uji asumsi klasik perlu dilakukan.

3.9.1.1 Uji Normalitas Data

Uji Normalitas data berguna untuk tahap awal dalam metode pemilihan analisis data. Jika data normal, gunakan statistik parametrik dan jika data tidak normal gunakan statistik non parametrik atau lakukan treatment agar data normal. Tujuan uji Universitas Sumatera Utara 53 normalitas adalah ingin mengetahui apakah dalam model regresi variable pengganggu atau residual memiliki distribusi normal Erlina, 2008. Pengujian ini diperlukan karena untuk melakukan uji t dan uji F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Jika asumsi ini dilanggar atau tidak dipenuhi maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil. Ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu : 1. Analisis Grafik Salah satu cara termudah untuk melihat normalitas adalah dengan melihat grafik histogram yang membandingkan antara data observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal. Namun demikian, hanya dengan melihat histogram, hal ini dapat membingungkan, khususnya untuk jumlah sampel yang kecil. Metode lain yang dapat digunakan adalah dengan melihat normal probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal. Dasar pengambilan keputusan dari analisis normal probability plot adalah diuraikan dalam pernyataan berikut: a. jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas, Universitas Sumatera Utara 54 b. jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti arah garis diagonal tidak menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas. 2. Analisis Statistik Untuk mendereksi normalitas data dapat dilakukan melalui analisis statistik yang dapat dilihat melalui Kolmogorov-Smirnov test K-S. Data pengambilan keputusan dalam uji K-S yaitu: a. Apabila probabiltas nilai Z uji K-S signifikan secara statistik maka Ho ditolak, yang berarti terdistribusi tidak normal, b. Apabila probabilitas nilai Z uji K-S tidak signifikan statistik maka Ho diterima, yang berarti data terdistribusi normal.

3.9.1.2 Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah sebuah grup mempunyai varians yang sama diantara angota grup tersebut. Jika varians sama, dan ini yang seharusnya terjadi maka dikatakan sebagai homoskedastisitas, sedangkan jika varians tidak sama dikatakan terjadi heteroskedastisitas. Alat untuk menguji heteroskedastisitas adalah dengan analisis grafik dan uji Park. Pada analisis grafik jika titik-titik menyebar secara acak dan tidak Universitas Sumatera Utara 55 membentuk suatu pola tertentu yang jelas serta tersebar baik diatas maupun dibawah angka nol pada sumbu Y maka dapat dikatakan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas. Pada analisis uji park jika nilai signifikansi 0,05 maka data tidak mengalami heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homokedastisitas atau tidak terjadi heterokedastisitas. Ghozali, 2007 menyatakan bahwa salah satu cara untuk mendeteksi ada tidaknya heterokedastisitas adalah dengan melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat dengan nilai residualnya dan dasar untuk menganalisanya adalah: a. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur bergelombang, melebar kemudian menyempit maka mengindikasikan telah terjadi heterokedastisitas b. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik- titik menyebar di atas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heterokedastisitas

3.9.1.3 Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi di antara variabel independen Erlina, 2008;105. Pengujian ini diperlukan untuk mengetahui apakah ada tidaknya variabel independen yang memiliki kemiripan dengan variabel independen lain dalam satu model. Jika terjadi Universitas Sumatera Utara 56 korelasi, maka terdapat masalah multikolinieritas. Model regresi yang baik tidak terdapat korelasi diantara variabel independen.

3.9.1.4 Uji Autokorelasi

Menguji autokorelasi dalam suatu model dilakukan untuk mengetahui apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dan dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 sebelumnya. Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya. Pengujian asumsi ini dilakukan dengan menggunakan uji Durbin Watson Durbin Watson Test, yaitu untuk menguji apakah terjadi serial atau tidak dengan menghitung nilai d statistik. Pengujian yang digunakan untuk mengetahui adanya autokorelasi adalah dengan memakai uji statistik Durbin Watson DW test. Menurut Santoso 2006 menentukan ada tidaknya autokorelasi adalah sebagai berikut:  Angka D-W di bawah -2 berarti ada autokorelasi positif.  Angka D-W diantara -2 sampai +2 berarti tidak ada autokorelasi.  Angka D-W diatas + berarti ada autokorelasi negatif.

3.9.2 Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis apakah hipotesis yang diajukan diterima atau ditolak, maka dilakukan pengujian terhadap variabel-variabel penelitian Universitas Sumatera Utara 57 secara simultan maupun parsial. Pengujian secara parsial digunakan uji statistik t. Uji koefisien regresi dengan uji t t-test diperlukan untuk mengetahui tingkat pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Pengujian secara simultan digunakan uji signifikansi simultan uji statistik F dan penentuan Koefisien Determinasi R2 yang bermaksud untuk menjelaskan pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen.

3.9.2.1 Koefisien Determinasi R2

Koefisi en determinasi R2 pada umumnya digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel terikat. Nilai koefisien determinasi adalah diantara nol dan satu 0 ≤ R 2 ≤ 1. Nilai R2 yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. Apabila nilai R2 semakin kecil mendekati nol, berarti variabel-variabel independen hampir tidak memberikan semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen.

3.9.2.2 Uji Signifikansi Parsial Uji t

Pengujian ini bertujuan untuk menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas atau independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel independen. Dengan tingkat sgnifikansi 5, maka kriteria pengujian adalah sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara 58 a. Bila nilai signifikansi t 0.05, maka H0 ditolak, artinya terdapat pengaruh yang signifikan antara satu variabel independen terhadap variable dependen b. Apabila nilai signifikansi t 0.05, maka H0 diterima, artinya terdapat tidak ada pengaruh yang signifikan antara satu variabel independen terhadap variabel dependen.

3.9.2.3 Uji Signifikansi Simultan Uji F

Pengujian ini bertujuan untuk menunjukkan apakah semua variabel independen yang dimaksudkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel independen. Dengan tingkat signifikansi sebesar 5, maka kriteria pengujian adalah sebagai berikut: a. Bila nilai signifikan F 0.05, maka H0 ditolak artinya terdapat pengaruh yang signifikan antara semua variabel independen terhadap variable dependen b. Apabila nilai signifikan F 0.05, maka H0 diterima artinya variabel independen tidak berpengaruh terhadap variabel dependen. Universitas Sumatera Utara 59 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Data Penelitian

Deskripsi data kabupatenKota yang ditentukan sebagai sampel penelitian adalah KabupatenKota yang ada di Provinsi Sumatera Utara. Populasi pada penelitian ini berjumlah 33 KabupatenKota, terdiri dari 25 Kabupaten dan 8 Kota di Provinsi Sumatera Utara. Setelah dilakukan pemilihan sampel dengan teknik purposive sampling, maka diperoleh sebanyak 33 KabupatenKota yang memenuhi kriteria sampel yang ditetapkan sehingga data penelitian untuk pengamatan selama 5 tahun menjadi 165 unit analasis. Data kuantitatif yang dipergunakan pada penelitian ini adalah Laporan Realisasi Anggaran Pendapatan Daerah dan Belanja Daerah Pemerintah KabupatenKota di Provinsi Sumatera yaitu Anggaran Pendapatan Belanja Daerah tahun 2010-2014. Dari laporan Realisasi APBD tersebut yang menjadi objek penelitian adalah Realisasi Dana Alokasi Umum, Realisasi Dana Bagi Hasil, Realisasi Dana Alokasi Khusus, Realisasi Pendapatan Asli Daerah dan Belanja Daerah. Data ini bersumber dari dokumen Laporan Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah yang diperoleh dari Badan pusat Statistik BPS Provinsi Sumataera Utara atau melalui internet situs www.sumut.bps.go.id Universitas Sumatera Utara 60

4.2 Hasil Penelitian

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pajak Daerah, Retribusi Daerah, Dana Alokasi Umum, dan Dana Alokasi Khusus terhadap Alokasi Belanja Modal pada Kabupaten/Kota di Sumatera Barat

7 91 72

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah (Pad), Dana Alokasi Umum (Dau), Dana Alokasi Khusus (Dak), Dan Dana Bagi Hasil (Dbh) Terhadap Belanja Langsung Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota Di Provinsi Sumatera Utara Pada Tahun 2010-2013

3 91 94

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum dan Dana Alokasi Khusus Terhadap Belanja Daerah di Provinsi Aceh

1 50 99

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Dana Bagi Hasil, Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran Dan Luas Wilayah Terhadap Belanja Modal Dengan Dana Alokasi Khusus Sebagai Variabel Moderating Pada Pemerintah Kabupaten/Kota Di Sumatera Utara

2 91 90

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum dan Dana Alokasi Khusus terhadap Belanja Daerah pada Pemda di Provinsi Sumatera Utara

1 43 73

Pengaruh Rasio Efektivitas Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Bagi Hasil (DBH), Dana Alokasi Umum (DAU) dan Dana Alokasi Khusus (DAK) terhadap Tingkat Kemandirian Pemerintahan Kabupaten/Kota di Propinsi Sumatera Utara

4 37 108

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Bagi Hasil, Dana Alokasi Umum Terhadap Belanja Daerah Kabupaten/Kota Di Provinsi Sumatera Utara

0 35 106

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus dan Pertumbuhan Ekonomi terhadap Pengalokasian Anggaran Belanja Modal Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara

1 40 75

Pengaruh Pajak Daerah, Retribusi Daerah, Dana Alokasi Umum, dan Dana Alokasi Khusus terhadap Alokasi Belanja Modal pada Kabupaten/Kota di Sumatera Barat

0 1 12

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah (Pad), Dana Alokasi Umum (Dau), Dana Alokasi Khusus (Dak), Dan Dana Bagi Hasil (Dbh) Terhadap Belanja Langsung Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota Di Provinsi Sumatera Utara Pada Tahun 2010-2013

0 0 11