18
tinggi, akan diberikan DAU lebih besar dibanding daerah yang kaya begitu juga sebaliknya.
Adapun cara menghitung DAU menurut ketentuan adalah sebagai berikut Prakosa, 2004:
a. DAU ditetapkan sekurang-kurangnya 26 dari penerimaan
dalam negeri yang ditetapkan dalam APBN. b.
DAU untuk daerah Provinsi dan KabupatenKota ditetapkan masing-masing 10 dan 90 dari Dana
Alokasi Umum sebagaimana ditetapkan diatas.
c. DAU untuk suatu kabupatenKota tertentu ditetapkan
berdasarkan perkalian jumlah Dana Alokasi Umum untuk KabupatenKota yang ditetapkan APBN dengan porsi
KabupatenKota yang bersangkutan.
d. Porsi KabupatenKota sebagaimana dimaksud di atas
merupakan proporsi bobot KabupatenKota di seluruh Indonesia.
2.1.4.3 Dana Alokasi Khusus
Dana alokasi khusus DAK adalah dana yang berasal dari pendapatan APBN yang dialokasikan kepada daerah tertentu untuk
membantu membiayai kebutuhan tertentu dengan tujuan untuk membantu mendanai kegiatan khusus yang merupakan urusan
daerah dan sesuai dengan prioritas nasional. Berdasarkan pasal 19 ayat 1 PP No. 104 Tahun 2000 tentang Dana Perimbangan,
disebutkan bahwa Dana Alokasi Khusus dapat dialokasikan dari APBN kepada daerah tertentu untuk membantu membiayai
kebutuhan khusus, dengan memperhatikan tersedianya dana dalam APBN. Yang dimaksudkan sebagai daerah tertentu adalah daerah-
daerah yang mempunyai kebutuhan yang bersifat khusus. Pengalokasian Dana Alokasi Khusus memperhatikan ketersedian
Universitas Sumatera Utara
19
dana dalam APBN berarti bahwa besaran Dana Alokasi Khusus tidak dapat dipastikan setiap tahun. DAK disalurkan dengan cara
pemindah bukuan dari rekening kas umum Negara ke rekening kas umum daerah, oleh sebab itu DAK dicantumkan dalam APBD
Listiorini, 2011. DAK tidak dapat digunakan untuk mendanai administrasi kegiatan, penyiapan kegiatan fisik, penelitian,
pelatihan dan perjalanan dinas. DAK ini digunakan untuk meningkatkan pelayanan publik antara lain seperti pembangunan
rumah sakit, jalan, irigasi, dan air bersih. Menurut Ndadari dan Adi 2008 DAK ini bisa disamakan dengan belanja pembangunan
karena digunakan untuk mendanai peningkatan kuliatas pelayanan publik berupa pembangunan sarana dan prasarana publik.
Dana Alokasi Khusus digunakan khusus untuk membiayai investasi pengadaan atau peningkatan prasarana dan sarana fisik
dengan umur ekonomis yang panjang. Dalam keadaan tertentu Dana Alokasi Khusus dapat membantu biaya pengoperasian dan
pemeliharaan prasarana dan sarana tertentu untuk periode terbatas, tidak melebihi 3 tahun. DAK digunakan sepenuhnya sebagai
belanja modal oleh pemerintah daerah. Belanja modal kemudian digunakan untuk menyediakan aset tetap. Menurut Abdullah dan
halim 2004 aset tetap yang dimiliki dari penggunaan belanja modal merupakan prasyarat utama dalam memberikan pelayanan
publik oleh pemda.
Universitas Sumatera Utara
20
2.1.5 Pendapatan Asli Daerah