Spektrofotometri Serapan Atom TINJAUAN PUSTAKA

10 Gejala toksisitas akut dari Cd adalah iritasi alat respiratori, alat pencernaan, pneumonitis, artritis, sakit dada yang kadang-kadang menyebabkan hemorrhagic pulmonary edema, batu ginjal, anemia, kanker, penyakit kardiovaskuler. Lu, 1990. Kadmium diserap ke dalam tubuh, berakumulasi dalam ginjal dan hati, walaupun kadmium dapat ditemukan hampir di seluruh jaringan dewasa. Jumlah total yang terserap oleh manusia telah diperkirakan antara 0,2 sampai 0,5 μg hari, dengan absorpsi melalui kulit yang diperkirakan 0,5 Anonim, 2011. Toksisitas kronis kadmium bisa merusak sistem fisiologis tubuh, kerusakan tubulus renalis, krusakan ginjal, gangguan sistem kardiovaskuler, gangguan sistem skeletal, menurunkan fungsi pulmo, empisema, kehilangan mineral tulang yang disebabkan oleh disfungsi nefron ginjal Widowati, dkk., 2008.

2.6 Spektrofotometri Serapan Atom

Spektrofotometri serapan atom digunakan untuk analisis kuantitatif unsur- unsur logam dalam jumlah sekelumit trace dan sangat sekelumit ultratrace. Cara analisis ini memberikan kadar total unsur logam dalam suatu sampel dan tidak tergantung pada bentuk molekul logam dalam sampel tersebut. Cara ini cocok untuk analisis sekelumit logam karena mempunyai kepekaan yang tinggi batas deteksi kurang dari 1 ppm dan pelaksanaannya relatif sederhana dan interferensinya sedikit Gandjar dan Rohman, 2008. Spektrofotometri serapan atom didasarkan pada absorbsi cahaya oleh atom. Atom-atom akan menyerap cahaya pada panjang gelombang tertentu tergantung pada sifat unsurnya. Sebagai contoh kalium menyerap cahaya gelombang 766,5 nm. Cahaya pada panjang gelombang ini mempunyai cukup Universitas Sumatera Utara 11 energi untuk mengubah tingkat elektronik suatu atom. Dengan menyerap suatu energi, maka atom akan memperoleh energi sehingga suatu atom pada keadaan dasar dapat dinaikkan tingkat energinya ke tingkat eksitasi Gandjar dan Rohman, 2008. Interaksi materi dengan berbagai energi seperti energi panas, energi radiasi, energi kimia dan energi listrik selalu memberikan sifat-sifat spesifik untuk setiap unsur. Besarnya perubahan yang terjadi biasanya sebanding dengan jumlah unsur atau persenyawaan yang terdapat di dalamnya. Proses interaksi ini mendasari analisis spektrofotometri atom yang dapat berupa emisi dan absorpsi Gandjar dan Rohman, 2008. Menurut Harris 2009, sistem peralatan spektrofotometer serapan atom dapat dilihat pada Gambar 2.1. Gambar 2.1 Sistem Peralatan Spektrofotometer Serapan Atom Harris, 2009. Adapun instumentasi spektrofotometer serapan atom adalah sebagai berikut : a. Sumber Sinar Sumber sinar yang dipakai adalah lampu katoda hollow cathode lamp. Universitas Sumatera Utara 12 Lampu ini terdiri atas tabung kaca tertutup yang mengandung suatu katoda dan anoda. Katoda berbentuk silinder berongga yang terbuat dari logam dan dilapisi dengan logam tertentu. Tabung logam ini diisi dengan gas mulia neon atau argon Gandjar dan Rohman, 2008. b. Tempat Sampel Dalam analisis dengan spektrofotometri serapan atom, sampel yang akan dianalisis harus diuraikan menjadi atom-atom netral yang masih dalam keadaan dasar. Ada berbagai macam alat yang dapat digunakan untuk mengubah suatu sampel menjadi uap atom-atom yaitu: 1. Dengan nyala flame Nyala digunakan untuk mengubah sampel yang berupa cairan menjadi bentuk uap atomnya dan untuk proses atomisasi. Suhu yang dapat dicapai oleh nyala tergantung pada gas yang digunakan, misalnya untuk gas asetilen-udara suhunya sebesar 2200 C Gandjar dan Rohman, 2008. 2. Tanpa nyala flameless Pengatoman dilakukan dalam tungku dari grafit. Sejumlah sampel diambil sedikit hanya beberapa μL, lalu diletakkan dalam tabung grafit kemudian tabung tersebut dipanaskan dengan sistem elektris dengan cara melewatkan arus listrik pada grafit. Akibat pemanasan ini maka zat yang akan dianalisis berubah menjadi atom-atom netral dan pada fraksi atom ini dilewatkan suatu sinar yang berasal dari lampu katoda berongga sehingga terjadilah proses penyerapan energi sinar yang memenuhi kaidah analisis kuantitatif Gandjar dan Rohman, 2008. c. Monokromator Monokromator untuk memisahkan dan memilih panjang gelombang yang Universitas Sumatera Utara 13 digunakan dalam analisis. Dalam monokromator terdapat chopper pemecah sinar, suatu alat yang berputar dengan frekuensi atau kecepatan perputaran tertentu Gandjar dan Rohman, 2008. d. Detektor Detektor digunakan untuk mengukur intensitas cahaya yang melalui tempat pengatoman Gandjar dan Rohman, 2008. e. Readout Readout merupakan suatu alat penunjuk atau dapat juga diartikan sebagai pencatat hasil. Hasil pembacaan dapat berupa angka atau berupa kurva yang menggambarkan absorbansi atau intensitas emisi Gandjar dan Rohman, 2008. Gangguan-gangguan interference yang ada pada AAS adalah peristiwa- peristiwa yang menyebabkan pembacaan absorbansi unsur yang dianalisis menjadi lebih kecil atau lebih besar dari yang nilai yang sesuai dengan konsentrasinya dalam sampel Gandjar dan Rohman, 2008. Menurut Gandjar dan Rohman 2008, gangguan-gangguan yang dapat terjadi dalam AAS adalah sebagai berikut: 1. Gangguan yang berasal dari matriks sampel yang dapat mempengaruhi banyaknya sampel yang mencapai nyala. Sifat-sifat tertentu matriks sampel dapat mengganggu analisis yakni matriks tersebut dapat berpengaruh terhadap laju aliran bahan bakar gas pengoksidasi. Sifat-sifat tersebut adalah viskositas, tegangan permukaan, berat jenis dan tekanan unsur. Gangguan matriks yang lain adalah pengendapan unsur yang dianalisis sehingga jumlah atom yang mencapai nyala menjadi lebih sedikit dari konsentrasi yang seharusnya yang terdapat dalam sampel. Universitas Sumatera Utara 14 2. Gangguan kimia yang dapat mempengaruhi jumlahbanyaknya atom yang terjadi di dalam nyala. Terbentuknya atom-atom netral yang masih dalam keadaan azas di dalam nyala sering terganggu oleh dua peristiwa kimia, yaitu: a. Disosiasi senyawa-senyawa yang tidak sempurna b. Ionisasi atom-atom di dalam nyala

2.7 Validasi Metode