8 Croda, Scher dan Flora Tech Barel, dkk., 2001.
Pigmen, sering untuk pemakaian di permukaan. Contoh pigmen yaitu TiO
2
, ZnO dan Besi Oksida. Texturing Agents, termasuk talkum, mica, boron nitrat. Wetting Agents, digunakan dalam jumlah yang sedikit, termasuk lanolin
alcohol, polyglyceryl ester Barel, dkk., 2001.
2.5 Logam Berat
Logam berat adalah unsur-unsur yang memiliki bobot atom dan bobot jenis yang tinggi, dalam jumlah tertentu dapat bersifat racun bagi makhluk hidup.
Jenis cemaran logam berat adalah arsen As, kadmium Cd, merkuri Hg, timah
Sn, tembaga Cu dan timbal Pb Badan Standardisasi Nasional, 2009.
Menurut Widowati, dkk. 2008, logam berat dibagi ke dalam 2 jenis, yaitu :
a. Logam berat esensial: yakni logam dalam jumlah tertentu sangat dibutuhkan
oleh organisme. Dalam jumlah yang berlebihan, logam tersebut menimbulkan efek toksik. Contohnya adalah Zn, Cu, Fe, Co, Mn
b. Logam berat tidak esensial: yakni logam yang keberadaannya dalam tubuh
masih belum diketahui manfaatnya, bahkan bersifat toksik seperti Hg, Cd, Pb, Cr.
Pencemaran logam berat dapat terjadi pada daerah lingkungan yang bermacam-macam dan ini dapat dibagi menjadi tiga golongan, yaitu udara,
tanahdaratan dan airlautan Darmono, 1995.
2.5.1 Timbal Pb
Timbal merupakan salah satu jenis logam berat. Merupakan logam lunak berwarna abu-abu kebiruan mengkilat serta mudah dimurnikan dari
pertambangan. Timbal memiliki titik lebur rendah, mudah dibentuk, memiliki
Universitas Sumatera Utara
9 sifat kimia yang aktif, sehingga biasa digunakan untuk melapisi logam agar tidak
timbul perkaratan. Timbal meleleh pada suhu 328 °C 662 °F, titik didih 1740 °C 3164 °F, memiliki nomor atom 82, berat atom 207,20 dan massa jenis 11,34
gcm
3
. Pencemaran timbal berasal dari sumber alami maupun limbah hasil aktivitas manusia dengan jumlah yang terus meningkat, baik di lingkungan air,
udara maupun darat Widowati, dkk., 2008. Ditemukan bahwa logam timbal dapat diabsorpsi melalui kulit dan dapat
didistribusikan ke seluruh tubuh Anonim, 2011. Toksisitas timbal bersifat kronis dan akut. Paparan timbal secara kronis bisa mengakibatkan kelelahan, kelesuan,
gangguan iritabilitas, gangguan gastrointestinal, kehilangan libido, infertilitas pada laki-laki, gangguan menstruasi serta aborsi spontan pada wanita, depresi,
sakit kepala, sulit berkonsentrasi, daya ingat terganggu dan sulit tidur Widowati, dkk., 2008.
Toksisitas akut dapat menimbulkan gangguan gastrointestinal, seperti kram perut, kolik, dan biasanya diawali dengan sembelit, mual, muntah-muntah
dan sakit perut yang hebat, gangguan neurologi seperti sakit kepala, bingung atau pikiran kacau, sering pingsan dan koma, gangguan fungsi ginjal, oliguria dan
gagal ginjal Widowati, dkk., 2008.
2.5.2 Kadmium Cd
Kadmium adalah logam berwarna putih perak, lunak, mengkilap, tidak larut dalam basa, mudah bereaksi, serta menghasilkan kadmium oksida bila
dipanaskan. Kadmium bersifat lentur dan tahan terhadap tekanan. Kadmium memiliki nomor atom 40, berat atom 112,4 gmol, titik leleh 321
C, titik didih 767
C dan massa jenis 8,65 gcm
3
Widowati, dkk., 2008.
Universitas Sumatera Utara
10 Gejala toksisitas akut dari Cd adalah iritasi alat respiratori, alat
pencernaan, pneumonitis, artritis, sakit dada yang kadang-kadang menyebabkan hemorrhagic pulmonary edema, batu ginjal, anemia, kanker, penyakit
kardiovaskuler. Lu, 1990. Kadmium diserap ke dalam tubuh, berakumulasi dalam ginjal dan hati,
walaupun kadmium dapat ditemukan hampir di seluruh jaringan dewasa. Jumlah total yang terserap oleh manusia telah diperkirakan antara 0,2 sampai 0,5
μg hari, dengan absorpsi melalui kulit yang diperkirakan 0,5 Anonim, 2011.
Toksisitas kronis kadmium bisa merusak sistem fisiologis tubuh, kerusakan tubulus renalis, krusakan ginjal, gangguan sistem kardiovaskuler,
gangguan sistem skeletal, menurunkan fungsi pulmo, empisema, kehilangan mineral tulang yang disebabkan oleh disfungsi nefron ginjal Widowati, dkk.,
2008.
2.6 Spektrofotometri Serapan Atom