dan asupan lemak, konsumsi makanan susunan makanan, asupan karbohidrat, asupan protein dan asupan lemak yang dikonsumsi dengan status gizi.
4.7.1 Hubungan Pengetahuan Gizi Seimbang dengan Sikap PNS BAPPEDA Kabupaten Langkat
Hubungan pengetahuan gizi seimbang dengan sikap pada PNS BAPPEDA Kabupaten Langkat dapat dilihat pada Tabel 4.14
Tabel 4.14 Distribusi Sikap Berdasarkan Pengetahuan Gizi Seimbang pada PNS BAPPEDA Kabupaten Langkat
No Sikap
Pengetahuan Gizi Seimbang Korelasi
r p
Kurang Sedang
Baik Jumlah
n n
n n
0,294 0,047
1 Kurang
0,0 6 60,0
4 40,0
10 100,0
2 Sedang
1 4,3
16 69,6 6
26,1 23
100,0 3
Baik 1
7,7 5 38,5
7 53,8
13 100,0
Berdasarkan Tabel 4.14 dapat diketahui bahwa PNS BAPPEDA
Kabupaten Langkat yang memiliki pengetahuan gizi seimbang tergolong sedang dengan sikap yang tergolongsedang pula yaitu sebanyak 69,6. Berdasarkan
hasil statistik dengan menggunakan uji korelasi Pearson diperoleh p=0,047 p0,05 dengan nilai korelasi r sebesar 0,294 yang berarti bahwa ada hubungan
yang lemah, signifikan dan searah antara pengetahuan gizi seimbang dengan sikap pada PNS.
4.7.2 Hubungan Sikap dengan Konsumsi Makanan PNS BAPPEDA Kabupaten Langkat
Hubungan sikap dengan konsumsi makanan pada PNS BAPPEDA Kabupaten Langkat dapat dilihat pada tabel-tabel berikut ini :
Tabel 4.15 Distribusi Susunan Makanan Berdasarkan Sikap pada PNS BAPPEDA Kabupaten Langkat
Universitas Sumatera Utara
No Susunan
Makanan Sikap
Korelasi r
p Kurang
Sedang Baik
Jumlah n
n n
n 0,16
0,914 1
Tidak lengkap 8
22,9 18 51,4 9
25,7 35 100,0
2 Lengkap
2 18,2 5 45,5
4 36,4 11
100,0
Berdasarkan Tabel 4.15 dapat diketahui bahwa PNS BAPPEDA Kabupaten Langkat yang memiliki sikap yang tergolong sedang, memiliki
susunan makanan tidak lengkap yaitu sebanyak 51,4. Berdasarkan hasil statistik dengan menggunakan uji korelasi Pearson diperoleh p=0,914 p0,05 dengan
nilai korelasi r sebesar 0,16 yang berarti bahwa antara sikap dengan susunan makanan pada PNS memiliki hubungan yang sangat lemah, tidak signifikan dan
searah. Tabel 4.16 Distribusi Asupan Karbohidrat Berdasarkan Sikap pada PNS
BAPPEDA Kabupaten Langkat
No Asupan
Karbohidrat Sikap
Korelasi r
p Kurang
Sedang Baik
Jumlah n
n n
n -0,082
0,588 1
Kurang 1
11,1 6 66,7 2
22,2 9
100,0 2
Baik 2
20,0 5 50,0 3
30,0 10
100,0 3
Lebih 7
25,9 12 44,4 8
29,6 27
100,0
Berdasarkan Tabel 4.16 dapat diketahui bahwa PNS BAPPEDA Kabupaten Langkat yang memiliki sikap yang tergolong sedang, memiliki asupan
karbohidrat tergolong lebih yaitu sebanyak 44,4. Berdasarkan hasil statistik dengan menggunakan uji korelasi pearson diperoleh p=0,588 p0,05 dengan
nilai korelasi r sebesar -0,082 yang berarti bahwa terdapat hubungan yang sangat lemah, tidak signifikan dan tidak searah antara asupan karbohidrat dengan sikap
pada PNS. Tabel 4.17 Distribusi Asupan Protein Berdasarkan Sikap pada PNS BAPPEDA
Kabupaten Langkat
No Asupan
Protein Sikap
Korelasi r
p Kurang
Sedang Baik
Jumlah n
n n
n -0,191
0,204
Universitas Sumatera Utara
1 Kurang
0,0 4 100,0
0,0 4 100,0
2 Baik
2 12,5 10
62,5 4
25,0 16 100,0
3 Lebih
8 30,8 9
34,6 9
34,6 26 100,0
Berdasarkan Tabel 4.17 dapat diketahui bahwa PNS BAPPEDA Kabupaten Langkat yang memiliki sikap yang tergolong sedang, memiliki asupan
protein tergolong baik yaitu sebanyak 62,5. Berdasarkan hasil statistik dengan menggunakan uji korelasi Pearson diperoleh p=0,204 p0,05 dengan nilai
korelasi r sebesar -0,191 yang berarti bahwa terdapat hubungan yang sangat lemah, tidak signifikan dan tidak searah antara asupan protein dengan sikap pada
PNS. Tabel 4.18 Distribusi Asupan Lemak Berdasarkan Sikap pada PNS BAPPEDA
Kabupaten Langkat
No Asupan
Lemak Sikap
Korelasi r
p Kurang
Sedang Baik
Jumlah n
n n
n -0,217
0,147 1
Kurang 1
6,7 10
66,7 4
26,7 15 100,0
2 Baik
1 12,5
6 75,0
1 12,5 8
100,0 3
Lebih 8
34,8 7
30,4 8
34,8 23 100,0
Berdasarkan Tabel 4.18 dapat diketahui bahwa PNS BAPPEDA Kabupaten Langkat yang memiliki sikap yang tergolong sedang, memiliki asupan
lemak tergolong kurang yaitu sebanyak 66,7. Berdasarkan hasil statistik dengan menggunakan uji korelasi Pearson diperoleh p=0,147 p0,05 dengan nilai
korelasi r sebesar -0,217 yang berarti bahwa terdapat hubungan yang sangat lemah, tidak signifikan dan tidak searah antara asupan lemak dengan sikap pada
PNS. 4.7.3 Hubungan Konsumsi Makanan dengan Status Gizi PNS BAPPEDA
Kabupaten Langkat
Universitas Sumatera Utara
Hubungan konsumsi makanan susunan makanan, asupan karbohidrat, asupan protein dan asupan lemak dengan status gizi pada PNS BAPPEDA
Kabupaten Langkat dapat dilihat pada tabel-tabel berikut ini : Tabel 4.19 Distribusi Susunan Makanan Berdasarkan Status Gizi pada PNS
BAPPEDA Kabupaten Langkat
No Susunan
Makanan Status Gizi
Korelasi r
p Kurus
Normal Overweight
dan Obesitas Jumlah
n n
n n
-0,299 0,043
1 Tidak
Lengkap
2 5,7
9 25,7 24
68,6 35
100,0 2
Lengkap 1
9,1 6
54,5 4 36,4
11 100,0
Berdasarkan Tabel 4.19 dapat diketahui bahwa PNS BAPPEDA Kabupaten Langkat yang berstatus gizi overweight dan obesitas, memiliki
susunan makanan tidak lengkap yaitu sebanyak 68,6. Berdasarkan hasil statistik dengan menggunakan uji korelasi Pearson diperoleh nilai p=0,043 p0,05
dengan nilai korelasi r sebesar -0,299 yang berarti bahwa antara susunan makanan dengan status gizi pada PNS memiliki hubungan yang sangat lemah,
signifikan dan tidak searah. Tabel 4.20 Distribusi Asupan Karbohidrat Berdasarkan Status Gizi pada PNS
BAPPEDA Kabupaten Langkat
No Asupan
Karbohidrat Status Gizi
Korelasi r
p
Kurus Normal
Overweight dan Obesitas
Jumlah n
n n
n 0,296
0,045 1
Kurang 3
33,3 2
22,2 4 44,4
9 100,0
2 Baik
0,0 4
40,0 6 60,0
10 100,0
3 Lebih
0,0 9
33,3 18 66,7
27 100,0
Berdasarkkan Tabel 4.20 terlihat bahwa PNS BAPPEDA Kabupaten Langkat yang berstatus gizi overweight dan obesitas, memiliki tingkat asupan
karbohidrat yang tergolong lebih yaitu sebanyak 66,7. Berdasarkan hasil uji statistik dengan menggunakan uji korelasi Pearson diperoleh nilai p=0,045
Universitas Sumatera Utara
p0,05 dengan nilai korelasi r sebesar 0,296 yang berarti bahwa antara asupan karbohidrat dengan status gizi pada PNS memiliki hubungan yang lemah,
signifikan dan searah. Tabel 4.21 Distribusi Asupan Protein Berdasarkan Status Gizi pada PNS
BAPPEDA Kabupaten Langkat
No Asupan
Protein Status Gizi
Korelasi r
p Kurus
Normal Overweight
dan Obesitas Jumlah
n n
n n
0,420 0,004
1 Kurang
1 25,0
1 25,0
2 50,0
4 100,0
2 Baik
2 12,5
7 43,8
7 43,8
16 100,0
3 Lebih
0,0 7
26,9 19
73,1 26
100,0
Berdasarkan Tabel 4.21 terlihat bahwa PNS BAPPEDA Kabupaten Langkat yang berstatus gizi overweight dan obesitas, memiliki tingkat asupan
protein yang tergolong lebih yaitu sebanyak 73,1. Berdasarkan hasil uji statistik dengan menggunakan uji korelasi Pearson diperoleh nilai p=0,004
p0,01 dengan nilai korelasi r sebesar 0,420 yang berarti bahwa terdapat hubungan yang kuat, signifikan dan searah antara asupan protein dengan status
gizi pada PNS memiliki hubungan. Tabel 4.22 Distribusi Asupan Lemak Berdasarkan Status Gizi pada PNS
BAPPEDA Kabupaten Langkat
No Asupan
Lemak Status Gizi
Korelasi r
p Kurus
Normal Overweight
dan Obesitas Jumlah
n n
n n
0,591 0,001
1 Kurang
2 13,3
8 53,3
5 33,3
15 100,0
2 Baik
1 12,5
3 37,5
4 50,0
8 100,0
Lanjutan Tabel 4.22.
No Asupan
Lemak Status Gizi
Korelasi r
p Kurus
Normal Overweight
dan Obesitas Jumlah
n n
n n
3 Lebih
0,0 4
17,4 19 82,6
23 100,0
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan Tabel 4.22 terlihat bahwa PNS BAPPEDA Kabupaten Langkat yang berstatus gizi overweight dan obesitas, memiliki tingkat asupan
lemak yang tergolong lebih yaitu sebanyak 82,6. Berdasarkan hasil uji statistik dengan menggunakan uji korelasi Pearson diperoleh nilai p=0,001 p 0,01
dengan nilai korelasi r sebesar 0,591 yang berarti bahwa terdapat hubungan yang kuat, signifikan dan searah antara asupan lemak dengan status gizi pada PNS.
BAB V PEMBAHASAN
5.1 Pengetahuan Gizi Seimbang dan Sikap pada PNS BAPPEDA Kabupaten Langkat Tahun 2015