baik. Beberapa PNS masih banyak yang tidak mengetahui menu makanan beranekaragam, mereka beranggapan nasi dan lauk pauk saja sudah memenuhi
makanan beranekaragam dan bergizi seimbang. Sikap PNS dalam menanggapi makanan bergizi seimbang juga masih kurang. Ini terlihat dari tanggapan mereka
mengenai gizi seimbang tidak menunjukkan sikap positif. Sedangkan konsumsi makanan mereka tergolong tidak baik, ini dikarenakan mereka cenderung
mengkonsumsi makanan yang tinggi lemak dan energi namun kurang akan serat serta diimbangi dengan mobilitas tubuh yang dilakukan di Kantor tidak banyak.
Berdasarkan hasil data yang didapat, jumlah energi rata-rata yang dikonsumsi PNS diduga melebihi dari kebutuhan. Ini dicurigai dengan data sampel status gizi
yang diperoleh yaitu rendahnya pegawai yang memiliki status gizi normal. Keadaan ini mendorong peneliti untuk melakukan penelitian mengenai
hubungan perilaku konsumsi makanan dengan status gizi PNS BAPPEDA Kabupaten Langkat. Ini dikarenakan perilaku konsumsi makanan merupakan
penyebab langung dan berperan penting dalam membentuk status gizi, dan ini diperkuat oleh beberapa penelitian sebelumnya terhadap pegawai negeri sipil.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang diatas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah ada hubungan perilaku
konsumsi makanan dengan status gizi Pegawai Negeri Sipil PNS BAPPEDA Kabupaten Langkat tahun 2015.
Universitas Sumatera Utara
1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum
Mengetahui hubungan perilaku konsumsi makanan dengan status gizi PNS BAPPEDA Kabupaten Langkat tahun 2015.
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Mengetahui pengetahuan dan sikap gizi seimbang pada PNS
BAPPEDA Kabupaten Langkat Tahun 2015.
2. Mengetahui susunan makanan dan frekuensi makanan pada PNS
BAPPEDA Kabupaten Langkat Tahun 2015. 3. Mengetahui kuantitas asupan karbohidrat, protein dan lemak pada
PNS BAPPEDA Kabupaten Langkat Tahun 2015.
4. Mengetahui hubungan pengetahuan gizi seimbang dengan sikap PNS
BAPPEDA Kabupaten Langkat Tahun 2015
5. Mengetahui hubungan sikap dengan konsumsi makanan susunan makanan, asupan karbohidrat, protein dan lemak PNS BAPPEDA
Kabupaten Langkat Tahun 2015
6. Megetahui hubungan konsumsi makanan susunan makanan, asupan karbohidrat dan lemak dengan status gizi pada PNS BAPPEDA
Kabupaten Langkat Tahun 2015. 1.4 Hipotesis Penelitian
Hipotesis dari penelitian ini adalah ada hubungan antara perilaku konsumsi makanan dengan status gizi PNS Kabupaten Langkat.
Universitas Sumatera Utara
1.5 Manfaat Penelitian
1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi bagi pengelola kantin kantor BAPPEDA Kabupaten Langkat untuk
memperhatikan penyajian menu makanan.
2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi bagi pegawai negeri sipil BAPPEDA Kabupaten Langkat agar memantau
berat badan secara periodik guna menjaga kesehatan dan kebugaran
tubuh.
3. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi pegawai negeri sipil BAPPEDA Kabupaten Langkat akan pentingnya makanan
sehat dan seimbang serta kaitannya dengan kesehatan.
Universitas Sumatera Utara
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Status Gizi Orang Dewasa
Status gizi pada orang dewasa dipengaruhi oleh banyak faktor, salah satunya adalah kebiasaanya dalam mengkonsumsi makanan sehari-hari.
Kebiasaan makan tidak dipengaruhi oleh zat-zat gizi yang terkandung dalam makanan. Namun banyak faktor yang mempengaruhi terbentuknya kebiasaan
makan, salah satunya adalah lingkungan. Orang dewasa cenderung kurang memperhatikan asupan makanan.
Umumnya orang dewasa lebih suka mengkonsumsi makanan berlemak, berenergi gurih dan manis. Sementara makanan kaya serat seperti sayur dan buah diabaikan.
Akibatnya, asupan energi kalori yang masuk ke dalam tubuh berlebih Kurniasih dkk, 2010. Padahal pada usia ini dianjurkan mengkonsumsi makanan yang tinggi
serat namun rendah lemak, ini dikarenakan pertumbuhan dan perkembangan tidak lagi terjadi dan hendaknya pemenuhan zat gizi dipusatkan untuk pemeliharaan
kesehatan agar terbentuk status gizi yang baik. Status gizi adalah keadaan tubuh yang merupakan hasil akhir dari
keseimbangan antara zat gizi yang masuk ke dalam tubuh dan penggunaannya Cakrawati Mustika, 2012. Menurut Almatsier 2003 status gizi merupakan
suatu ukuran mengenai kondisi tubuh seseorang yang dapat dilihat dari makanan yang dikonsumsi dan penggunaan zat-zat gizi di dalam tubuh. Status gizi dibagi
menjadi tiga kategori, yaitu status gizi kurang, gizi normal dan gizi lebih.
7
Universitas Sumatera Utara