7. Aktivitas fisik Aktivitas fisik adalah gerakan yang dilakukan oleh otot tubuh dan sistem
penunjangannya Almatsier, 2003. Aktivitas fisik dapat mempengaruhi status gizi. Aktivitas fisik yang kurang akan mengakibatkan terjadinya penumpukan
lemak dan dapat menyebabkan obesitas. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Widiantini dan Zarfiel pada
tahun 2013 terhadap Pegawai Negeri Sipil PNS di Sekretariat Jenderal Kementrian Kesehatan RI menunjukkan bahwa terdapat 36,5 persen PNS
memiliki aktivitas sedang dan 48 persen mengalami obesitas. Hasil penelitiannya memperlihatkan adanya hubungan antara aktivitas fisik dengan kejadian obesitas.
8. Lingkungan Faktor lingkungan memiliki pengaruh yang cukup besar terhadap
pembentukan perilaku makan yang selanjutnya akan mempengaruhi status gizi. Lingkungan disini adalah lingkungan keluarga, sekolah, serta adanya promosi
melalui media elektronik maupun cetak.
2.3 Perilaku Konsumsi Makanan Orang Dewasa
Terbentuknya suatu perilaku konsumsi makanan dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Faktor internal adalah pengetahuan, sikap dan tindakan.
Sedangkan faktor eksternal adalah faktor yang mempengaruhi perilaku manusia disebabkan oleh lingkungan Notoatmodjo, 2011.
1. Pengetahuan Pengetahuan adalah sesuatu yang diketahui seseorang di mana hal yang
diketahui tersebut diperoleh secara formal maupun non formal. Perilaku yang
Universitas Sumatera Utara
didasari pengetahuan melalui pengetahuan formal akan lebih mudah dilaksanakan daripada perilaku yang tidak didasari pengetahuan non formal.
Pengetahuan berperan penting dalam pembentukan sikap dan tindakan. Pengetahuan tentang gizi seimbang bermanfaat dalam menentukan apa yang
dikonsumsi setiap harinya. Dengan adanya pengetahuan tentang gizi seimbang, maka kebutuhan zat gizi dapat disesuaikan dengan kebutuhan yang seharusnya,
sehingga dapat tercapai kesehatan yang optimal. Tingkat pengetahuan tentang gizi seseorang akan mempengaruhi kebiasaannya dalam memilih makanan.
2. Sikap Sikap merupakan reaksi atau respons yang masih tertutup dari seseorang
terhadap suatu stimulus atau objek. Sikap sangat tergantung dari pengetahuan, semakin baik pengetahuan maka akan semakin baik pula sikapnya. Sikap sangat
penting dalam pemenuhan zat gizi, karena tanpa adanya sikap yang baik maka apa yang diperoleh dari pengetahuan akan sia-sia dan tindakan tidak akan tercapai.
3. Tindakan Sikap belum tentu terwujud dalam suatu tindakan. Jika pengetahuan
mengenai gizi sudah baik maka kemungkinan untuk melakukan tindakan akan baik pula. Tapi jika pengetahuan baik namun sikap bertolak belakang dengan
pengetahuan itu sendiri, maka tindakan tidak akan pernah tercapai seperti yang dikehendaki. Melalui tindakan seseorang terhadap mengkonsumsi makanan, dapat
dinilai perilaku makannya baik atau tidak. Menurut Susanto 1997 dalam Paramita 2002 perilaku konsumsi
makanan adalah cara-cara atau tindakan yang dilakukan oleh individu, keluarga,
Universitas Sumatera Utara
atau masyarakat di dalam pemilihan makanannya yang dilandasi oleh pengetahuan dan sikapnya terhadap makanan tersebut.
Perilaku konsumsi makanan pada orang dewasa cenderung jauh dari konsep gizi seimbang. Umumnya, orang dewasa kurang memperhatikan asupan
nutrisi yang dikonsumsi. Mereka cenderung menyukai makanan yang tinggi lemak, manis dan gurih namun kurang serat.
2.4 Hubungan Perilaku Konsumsi Makanan dengan Status Gizi Orang Dewasa