Kontraindikasi Dalam Pemijatan TERAPI PIJAT 1. Pengertian Terapi Pijat

dilakukan dengan lembut menggunakan telapak tangan dan kepalan tangan. i. Teknik ketukan Teknik ketukan dapat dilakukan dengan tiga cara yaitu : 1 beating atau memberi pukulan ringan dengan menggunakan kepalan tangan. Pada teknik ini anak dipijat menggunakan punggung tangan yang dikepal kemudian ditekan pada bagian tubuh tertentu seperti bahu; 2 patting atau menepuk adalah teknik yang dilakukan dengan menepuk- nepuk telapak tangan yang sedikit ditelungkupkan secara simultan dari gerakan yang lambat hingga cepat; 3 tabla atau pijatan ringan yang menggunakan ujung jari tangan dan biasanya digunakan untuk memijat bagian kepala da wajah anak. Tabla dilakukan dengan ritme yang lembut dan cepat. j. Teknik remas Teknik pijat remas dilakukan dengan cara meremas tubuh anak secara lembut menggunakan satu atau dua tangan. Teknik ini sangat berguna pada otot-otot yang tegang dan lelah.

3.4. Kontraindikasi Dalam Pemijatan

Kontraindikasi berarti terdapat sebuah kondisi dimana pijatan tidak bermanfaat pada sebagian tubuh ataupun seluruh tubuh. Menurut Beck 2010, kontaindikasi dapat bersifat menyeluruh, lokal atau tergantung dengan kondisi. Universitas Sumatera Utara 1. Kontraindikasi yang bersifat menyeluruh ketika pijat benar-benar tidak dapat dilakukan, seperti kasus-kasus yang buruk, hipertensi yang tidak terkontrol, demam tinggi yang abnormal, shock, pneumonia akut atau toksemia selama kehamilan. 2. Kontraindikasi lokal regional melarang pemberian pijat hanya pada bagian tertentu dari tubuh, seperti kondisi menular pada daerah tertentu, luka terbuka, atau radang akut pada saraf atau artritis, tetapi pijat pada daerah lainnya dapat dilakukan. 3. Kontraindikasi yang bersifat kondisional mengharuskan praktisi untuk menyesuaikan kapan kesehatan perlu diperhatikan untuk teknik pijat yang menimbulkan ketidaknyamanan atau efeknya merugikan, walaupun terapi yang lainnya sangat menguntungkan. Aslani 2003 mengatakan bahwa tidak boleh dilakukan pemijatan dalam kondisi seperti suhu tubuh sangat tinggi, menderita penyakit kulit menular, menderita penyakit atau infeksi menular, dan gangguan jantung seperti trombosis atau radang pembuluh darah, Selain itu jangan memijat parises, luka baru, luka memar, tumor dan tulang sendi yang meradang atau bergeser. Universitas Sumatera Utara BAB 3 KERANGKA PENELITIAN

1. Kerangka Konseptual

Kerangka konseptual dalam penelitian ini menggambarkan bahwa variabel dependen terikat dipengaruhi oleh variabel independen bebas, dimana terapi pijat variabel independen mempengaruhi terhadap konsentrasi belajar variabel dependen siswa kelas 5 SD Negeri No. 060894 Medan. Dari uraian tersebut, maka dapat digambarkan kerangka konsep penelitian sebagai berikut : Konsentrasi Faktor yang mempengaruhi : 1. Faktor internal 2. Faktor eksternal Pre-test diukur berdasarkan hasil soal matematika yang diberikan sebelum Post-test diukur berdasarkan hasil soal matematika dan hasil observasi setelah Terapi Pijat Siswa kelas 5 Sekolah Dasar Negeri No. 060894 M d Universitas Sumatera Utara