Latar Belakang Efektivitas Terapi Pijat Terhadap konsentrasi Belajar Siswa Kelas V SD Negeri No. 060894 Medan

BAB 1 PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Anak merupakan individu yang berada dalam satu rentang perubahan perkembangan yang dimulai dari bayi hingga remaja. Pertumbuhan dan perkembangan pada anak terjadi mulai dari pertumbuhan dan perkembangan secara fisik, intelektual dan kemudian emosional Hidayat, 2005. Anak-anak yang memasuki kelas satu berada dalam periode transisi dari pertumbuhan pesat masa anak-anak awal ke tahap perkembangan yang lebih bertahap. Bagi sebagian besar anak, memasuki tahap usia sekolah berarti mengalami masa peralihan dari anak rumah menjadi anak sekolah, dan merupakan suatu situasi yang membawa kepada peran dan kewajiban yang baru Slavin, 2011. Anak usia sekolah mengalami pengembangan daya ingat dan kognisi sehingga kemampuan akademis yang didapatkan dari kegiatan belajar sangat berkaitan dengan pengembangan kognitifnya Slavin, 2011. Salah satu faktor internal yang mempengaruhi belajar disebut dengan kecerdasan intelektual. Secara sederhana kecerdasan intelektual dapat diartikan sebagai jenis kecerdasan yang diperlukan seseorang untuk mengerjakan suatu hal, bertindak dengan tujuan jelas dan berpikir dalam rangka mengatasi atau memecahkan masalah secara rasional sesuai dengan tuntutan lingkungannya. Kemampuan dasar yang tinggi pada anak, memungkinkan anak dapat menggunakan pikirannya untuk belajar dan memecahkan persoalan-persoalan baru secara cepat, tepat dan berhasil. Jika anak Universitas Sumatera Utara cerdas maka kemungkinan anak dapat menyelesaikan masalah-masalahnya sendiri Siregar, 2010. Akan tetapi tidak semua anak yang memiliki kecerdasan intelektual yang tinggi tidak memiliki kesulitan dalam belajar. Pada umumnya anak sering mengalami kesulitan dalam bidang akademis. Kesulitan ini menyebabkan prestasi yang dihasilkan tidak cukup baik. Para siswa, guru, dan orang tua siswa sering bertanya-tanya mengapa siswa tidak menghasilkan prestasi yang baik ditinjau dari hasil tugas, ulangan harian, maupun nilai rapor. Padahal pada kondisi normal, siswa tersebut memiliki kecerdasan pada taraf rata-rata dan bahkan ada yang memiliki kecerdasan pada tingkat superior. Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi keberhasilan siswa dalam belajar. Salah satunya adalah konsentrasi. Siswa sering mengeluhkan bahwa ketika belajar mereka tidak dapat berkonsentrasi sehingga tidak menyimak materi dengan baik, hasilnya mereka akan semakin tidak tertarik dan memilih untuk mencari kesibukan lain Susanto, 2006. Konsentrasi menggambarkan perilaku yang fokus dalam memperhatikan pelajaran serta dapat memahami setiap materi yang diberikan Sumartno, 2004 dalam Rachman, 2010. Salah satu mata pelajaran yang membutuhkan konsentrasi yang tinggi adalah matematika, karena matematika merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari ilmu pengetahuan lainnya. Di Indonesia, pentingnya matematika dapat diamati dari pelaksanaannya dalam setiap jenjang pendidikan dimulai dari Sekolah Dasar sampai dengan Perguruan Tinggi. Dengan adanya pelajaran matematika pada semua jenjang pendidikan, diharapkan siswa dapat berfikir logis, kritis, rasional dan percaya diri Parminingsih, 2010. Oleh karena itu kurangnya Universitas Sumatera Utara konsentrasi siswa dalam belajar matematika akan memiliki pengaruh yang penting pada jenjang pendidikan berikutnya. Terapi pijat merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan konsentrasi belajar anak. Pijat dikenal sebagai salah satu bentuk terapi bagi dunia kesehatan, baik bagi orang dewasa maupun anak-anak. Terapi pijat memiliki banyak manfaat. Axelsons Gymnastiska Institute melihat dampak pentingnya pijat pada anak dan kemudian berkonsultasi dengan Touch Research Institute sehingga pijat pada anak prasekolah dan anak sekolah dilaksanakan. Lebih dari 8000 guru yang seluruhnya berasal dari Swedia dilatih selama lebih dari 5 tahun. Hasil observasi menunjukkan bahwa anak menjadi lebih tenang, lebih mudah berkonsentrasi, mengembangkan kepedulian anak, dan mendemonstrasikan kemampuan untuk berkata tidak terhadap kontak fisik yang tidak dikehendaki Elmstrom, 2003 dalam Elston, 2010. Penelitian oleh Field, Lasko, et al., 1997, menunjukkan bahwa terapi pijat pada anak autis selama 10 hari menunjukkan keterikatan sosial dengan guru meningkat dan perilaku autisnya menurun. Terapi pijat juga dilakukan pada penderita ADHD Attention Deficit Hyperactivity Disorder selama 10 hari berturut-turut, menunjukkan perilaku hiperaktif anak berkurang sehingga dapat bertahan di kelas lebih lama Field, Quintino, Hernandez-Reif, 1998. Penelitian di Touch Research Institute Amerika yang dilakukan pada sekelompok anak dengan memberikan soal matematika untuk diselesaikan. Setelah itu dilakukan pemijatan pada anak-anak tersebut selama 2x15 menit setiap Universitas Sumatera Utara minggunya. Selanjutnya, pada anak-anak tersebut diberikan lagi soal matematika lain. Ternyata mereka hanya memerlukan waktu penyelesaian setengah dari waktu yang dipergunakan untuk menyelesaikan soal terdahulu, dan ternyata pula tingkat kesalahannya hanya sebanyak 50 dari sebelum dipijat Roesli, 2008. Berdasarkan survey yang telah dilakukan, didapatkan informasi bahwa siswa kelas 5 SD Negeri No. 060894 memiliki kesulitan dalam pelajaran matematika. Hal ini disebabkan kelemahan siswa dalam berkonsentrasi saat guru menjelaskan materi di depan kelas. Guru tersebut mengatakan bahwa saat belajar terdapat beberapa anak yang tidak tenang sehingga mengganggu teman yang lain. Siswa tersebut memiliki karakter dan gaya belajar yang berbeda serta kemampuan yang berbeda pula. Ketika mendapat giliran untuk menjawab soal di depan kelas, sebagian besar siswa dapat menyelesaikan dengan benar. Namun ketika diberi tugas tulis di kelas sering mereka menyelesaikan dengan terburu-buru sehingga hasilnya kurang memuaskan. Guru mengatakan bahwa hal ini dikarenakan kemampuan siswa dalam berkonsentrasi kurang baik, mereka mudah teralihkan oleh faktor-faktor lain yang tidak berhubungan dengan pelajaran. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk meneliti “Efektivitas terapi pijat terhadap konsentrasi belajar siswa kelas 5 SD Negeri No. 060894 Medan.

2. Pertanyaan Penelitian