5. Pelaksanaan analisis setiap kasus dan isu-isu menonjol beserta penanganannya
dan mempelajari mengkaji efektifitas pelaksanaan tugas satuan-satuan fungsi Reskrim.
Dit. Reskrim dipimpin oleh Direktur Reskrim , disingkat Dir. Reskrim , yang bertanggung jawab kepada Kapolda dan dalam pelaksanaan tugas sehari-hari
berada dibawah kendali Wakapolda. Dir Reskrim dibantu oleh Wakil Direktur Reskrim , disingkat Wadir Reskrim , yang bertanggung jawab kepada Dir.
Reskrim.
2. Struktur Organisasi Direktorat Reserse Kriminal
Dit. Reskrim terbagi menjadi 6 enam bagian, yaitu: 1.
Sub bagian perencanaan dan Administrasi Subbagrenmin Subbagrenmin adalah unsur pelaksana dan pelayanan staf pada Dit.
Reskrim yang berada dibawah Dir. Reskrim. Subbagrenmin bertugas merumuskan menyiapkan rencana program kerja anggaran termasuk rencana dan
administrasi operasional pelatihan dan menyelenggarakan pelayanan urusan administrasi personel logistik urusan ketatausahaan urusan dalam dan
pelayan keuangan Dit. Reskrim. Subbagrenmin dipimpin oleh Kepala Subbagrenmin disingkat
Kasubbagrenmin yang bertanggung jawab kepada Dir. Reskrim dan dalam pelaksanaan tugas sehari-hari dibawah kendali Wadir Reskrim. Untuk menjamin
dinamika dan keterpaduan operasional dalam pelaksanaan tugas semua satuan operasional , Kasubbagrenmin membantu Dir. Reskrim mengatur pelaksanaan
Universitas Sumatera Utara
piket siaga yang juga berperan dalam pelayanan penerimaan dan penanganan pertama laporanpengaduan warga masyarakat yang membutuhkan.
2. Bagian Analisis Direktorat Reserse dan Kriminal
Bag Analisis adalah unsur pembantu pimpinan dan staf pada Dit Reskrim yang berada dibawah Dir. Reskrim. Bag. Analisis bertugas melakukan analisa dan
gelar perkara setiap kasus dan isu-isu yang berkaitan dgn rangkaian kasus-kasus menonjol beserta penanganannya dan mempelajari mengkaji efektifitas
pelaksanaan tugas penyelidikan penyidikan tindak pidana oleh satuan-satuan fungsi Reskrim dalam lingkungan Polda , termasuk penghimpunan dan
pemeliharaan berkas perkara yang telah selesai diproses dan bahan literatur yang terkait
Bag Analisis dipimpin oleh Kepala Bagian Analisis , disingkat Kabag Analisis yang bertanggung jawab kepada Dir Reskrim dan dalam pelaksanaan
tugas sehari-hari dibawah kendali Wadir Reskrim. Kabag Analisis dalam melaksanakan tugas keawajibannya dibantu oleh :
a. Kepala Sub Bagian Produksi disingkat Kasubbag Produk b. Kepala Sub Bagian Dokumentasi Literatur disingkat Kasubbag Doklit
3. Siskorwas PPNS Direktorat Reserse dan Kriminal
Sikorwas PPNS adalah unsur pelaksana teknis pada Dit Reskrim yang berada dibawah Dir Reskrim. Sikorwas bertugas melaksanakan koordinasi dan
pengawasan operasional termasuk pembinaan bimbingan teknis penyidikan dan administrasi penyidikan oleh penyidik pegawai negeri sipil pada tingkat Polda.
Universitas Sumatera Utara
Sikorwas PPNS dipimpin oleh Kepala Sikorwas PPNS , disingkat Kasi Korwas PPNS yang bertabggung jawab kepada Dir Reskrim dan dalam
pelaksanaan tugas sehari-hari berada dibawah kendali Wadir Reskrim.
4. Seksi Identifikasi Direktorat Reserse Kriminal
Si Ident adalah unsur pelaksana teknis pada Dit Reskrim yang berada dibawah Dir Reskrim. Si Ident bertugas membina dan menyelenggarakan fungsi
Identifikasi yang meliputi kegiatan Daktiloskopi kriminal, Daktiloskopi umum dan fotografi Kepolisian.
Si Ident dipimpin oleh Kepala Bid Si Ident , disingkat Si Ident yang bertanggung jawab kepada Dir Reskrim dan dalam pelaksanaan tugas sehari-hari
berada dibawah kendali Wadir Reskrim.
5. Satuan Operasional Direktorat Reserse Kriminal
Sat Opsnal adalah unsur pelaksana pada Dit Reskrim yang berada dibawah Dir Reskrim. Sat Opsnal bertugas melakukan penyedikan dan penyidikan tindak
pidana yang terjadi di wilayah Polda. Sat Opsnal dipimpin oleh Kepala Sat Opsnal , disingkat Kasat Opsnal,
yang bertanggung jawab kepada Dir Reskrim dan dalam pelaksanaan tugas sehari- hari berada dibawah kendali Wadir Reskrim.
Sat Opsnal terdiri dari sejumlah unit yang masing-masing dipimpin oleh kepala Unit disingkat Kanit. Jumlah Sat Opsnal pada Dit Reskrim dalam jumlah
unit pada masing-masing Sat Opsnal disesuaikan dengan tipe dari masing-masing
Universitas Sumatera Utara
Polda dan pembagian tugasnya diatur lebih lanjut oleh Dir Reskrim sesuai arahan Kapolda.
6. Detasemen 88 Anti Teror Den 88 AT
Adalah unsur pelaksana pada Dit Reskrim yang berada dibawah Kapolda. Bertugas menyelenggarakan penyelidikan tindak pidana serta tugas lain di bidang
tindak pidana terorisme. Den 88 AT dipimpin oleh Kepala Den 88 AT, disingkat Kaden 88 AT yang sehari-hari bertanggung jawab kepada Kapolda.
Den 88 AT terdiri dari: 1. Urusan Administrasi dan Tata Usaha disingkat Urmintu
2. Unit Intelejen, disingkat Unitintel 3. Unit Penindak, disingkat Unittindak
4. Unit Investigasi, disingkat Unitinvest 5. Unit Bantuan, disingkat Unitban
Pembentukan Den 88 AT yang berkedudukan langsung dibawah Kapolda dan atau berkedudukan langsung dibawah Dir. Reskrim, diatur dengan keputusan
sendiri.
D. KAITAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE PERSONALITY DAN COPING STRESS PADA POLISI RESERSE KRIMINAL
POLTABES MEDAN
Kepolisian Negara Republik Indonesia Polri merupakan lembaga yang bertugas untuk menjalankan fungsi keamanan dan ketertiban umum di Indonesia
Syafrika Suyasa, 2004. Ira Glasser dalam Amaranto dkk, 2003 menyatakan:bahwa pekerjaan polisi adalah pekerjaan yang mencakup banyak
Universitas Sumatera Utara
aspek, sulit, berbahaya, dan stressfull. Kepolisian Negara Republik Indonesia dibagi menjadi 9 sembilan direktorat, salah satunya adalah Direktorat Reserse
Kriminal. Menurut Sullivan 1977, polisi kriminal adalah ”urat nadi” kepolisian.
Meliala 2001 berpendapat bahwa polisi kriminal mengalami stres tersendiri, dimana mereka sering berhadapan langsung dengan pelaku kejahatan. Khusus
untuk polisi kriminal yang bertugas di kota besar seperti Medan, stres yang dialami lebih besar karena tingkat kriminal yang lebih tinggi juga Nuzulia, 2005.
Stres memiliki dampak positif dan negatif. Untuk mengatasi dampak negatif ini, individu perlu melakukan coping. Lazarus dan Folkman 1986
membagi coping stress menjadi dua bagian, yaitu problem-focused coping dan emotion-focused coping.
Smet 1994 beranggapan bahwa kepribadian adalah salah satu faktor yang mempengaruhi coping stress. Salah satu taksonomi kepribadian yang dapat
diterima secara umum saat ini adalah Big Five Personality John Srivastava, 1999. Big Five merupakan suatu model hirarki kepribadian yang membagi
kepribadian menjadi lima faktor yang setiap faktornya menjelaskan kepribadian dengan jelas dan sangat luas Gosling, Rentfrow, Swann Jr, 2003. Kelima tipe
kepribadian tersebut adalah neuroticism, extraversion, openness to new experience, agreeableness, dan conscientiousness.
E. HIPOTESA PENELITIAN