Hasil Utama Hasil Tambahan

BAB V KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN

Bab ini berisi jawaban-jawaban dari pertanyaan-pertanyaan penelitian ini yang diperoleh dari hasil perhitungan statistik pada bab sebelumnya, yang selanjutnya akan didiskusikan. Pada akhir bab akan dikemukakan saran-saran bagi penelitian di masa mendatang dengan tema yang hampir sama.

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisa dan interpretasi data penelitian dapat diperoleh beberapa hasil, yaitu:

1. Hasil Utama

a. Terdapat hubungan yang kuat antara tipe kepribadian neuroticism, agreeableness, dan conscientiousness dengan problem-focused coping pada polisi Reserse Kriminal Poltabes Medan dengan koefisien korelasi sebesar 0,776. Ketiga tipe kepribadian tersebut memberi pengaruh terhadap problem-focused coping sebesar 58,6, dengan persamaan regresi: Problem-Focused Coping = 53,063 – 0,614 N + 0,481 A + 1,262 C Persamaan regresi di atas berarti: 1 Nilai konstanta 53,063 berarti jika tidak ada variabel neuroticism, agreeableness, dan consientiousness, maka skor problem-focused coping adalah 53,063. Universitas Sumatera Utara 2 Koefisien regresi – 0,614 berarti setiap penambahan 1 skor neuroticism akan mengurangi skor problem-focused coping sebesar 0,614. 3 Koefisien regresi 0,481 berarti setiap penambahan 1 skor agreeableness akan menambah skor problem-focused coping sebesar 0,481. 4 Koefisien regresi 1,262 berarti setiap penambahan 1 skor conscientiousness akan menambah skor problem-focused coping sebesar 1,262. b. Terdapat hubungan yang lemah antara tipe kepribadian extraversion dengan emotion-focused coping pada polisi Reserse Kriminal Poltabes Medan dengan koefisien korelasi sebesar 0,452. Variabel extraversion memberi pengaruh sebesar 20,4 terhadap emotion-focused coping, dengan persamaan regresi: Emotion-Focused Coping = 29,560 + 0,935 E Persamaan di atas berarti: 1 Nilai konstanta 29,560 berarti jika tidak ada variabel extraversion, maka skor emotion-focused coping adalah 29,560. 2 Koefisien regresi 0,935 berarti setiap penambahan 1 skor extraversion akan menambah skor emotion-focused coping sebesar 0,935. Universitas Sumatera Utara

2. Hasil Tambahan

a. Dari 80 orang sampel, terdapat 55 orang sampel 68,75 yang memiliki coping stress yang efektif problem-focused coping dan emotion-focused coping tinggi, dan 5 orang sampel 6, 25 yang memiliki coping stress yang tidak efektif problem-focused coping dan emotion-focused coping rendah. Sedangkan sisanya 20 orang 25 memiliki coping stress yang tidak tergolongkan. b. Berdasarkan pengkategorian tipe kepribadian, diperoleh data sebagai berikut: 1 Terdapat 25 orang 31,25 sampel yang memiliki kepribadian neuroticism tinggi dan 55 orang 68,75 sampel yang memiliki kepribadian neuroticism rendah. 2 Terdapat 26 orang 32,5 sampel yang memiliki kepribadian extraversion tinggi dan 54 orang 67,5 sampel yang memiliki kepribadian extraversion rendah. 3 Terdapat 25 orang 31,25 sampel yang memiliki kepribadian openness to new experience tinggi dan 55 orang 68,75 sampel yang memiliki kepribadian openness to new experience rendah. 4 Terdapat 53 orang 66,25 sampel yang memiliki kepribadian agreeableness tinggi dan 27 orang 33,75 sampel yang memiliki kepribadian agreeableness rendah. 5 Terdapat 40 orang 50 sampel yang memiliki kepribadian conscientiousness tinggi dan 40 orang 50 sampel yang memiliki kepribadian conscientiousness rendah. Universitas Sumatera Utara c. Tidak ada perbedaan coping stress problem-focused coping dan emotion- focused coping pada polisi Reserse Kriminal Poltabes Medan bila ditinjau dari usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, dan suku subjek penelitian.

B. DISKUSI