Biologi Economic assessment and management policy of lake resources sustainability (Case study in Maninjau Lake of West Sumatera)

4.5. Biologi

Berkaitan dengan kehidupan biota yang ada di danau Maninjau, ada 3 jenis yang utama yakni: • Jenis ikan ekonomis penting • Kelimpahan Fitoplankton • Enceng gondok yang tumbuh subur di Danau Maninjau Jenis ikan ekonomis penting Program pengelolaan perikanan berbasis budidaya Culture Based Fisheries adalah pengelolaan perikanan tangkap di Danau Maninjau oleh kelompok masyarakat setempat dengan dukungan kegiatan pembenihan dari kegiatan budidaya. Tujuan dasar pengelolaan perikanan berbasis budaya adalah : 1 penambahan atau mempertahankan satu atau sejumlah spesies ikan, 2 peningkatan produksi total spesies yang diinginkan sampai tingkatan aman bagi keberadaan stok. Tabel 6 Jenis Ikan Danau Maninjau Hasil Penelitian No Jenis Ikan Tahun 1984 Jenis Ikan Hasil Pemantauan 2005 Nama Indonesia Nama Lokal 1. Osteochilus haselti CV Osteochilus haselti CV Nilam Asang 2. Rasbora lateristriata Rasbora lateristriata Rasbora Bada 3. Puntius swanefeldi Lampam Kapiek 4. Puntius fasciatus Kparas Sipareh 5. Labeobarbus tambroides Garing Garieng 6. Hampala macrolepidota Hampala macrolepidota Hampal Barau 7. Tilapia musambica Mujair Mujaie 8. Macrones numerus Baung Baung 9. Osphronemus gurami Gurami Kalai 10. Anabas tertudineus Anabas tertudineus Betok Puyu 11. Dermogenya pussilus Dermogenya pussilus Ideh-ideh 12. Anguilla mauritiana Sidat KaelanPanjang 13. Ophicephalus stritus Ophicephalus stritus Chana Kiuang 14. Rinuk Rinuek Keterangan: : tidak ditemukan Data 1984 : Hasil Studi PSL Unand 1984 Data 2005 : Hasil Studi LPPM Bung Hatta Syandri dkk, 2005 Dari hasil penelitian seperti disajikan pada Tabel 6, ternyata jenis ikan lokal yang terdapat di Danau Maninjau sudah berkurang dari 14 spesies menjadi 7 spesies. Penyebab berkurangnya ikan lokal antara lain oleh penangkapan yang tidak terkendali, perubahan kualitas air, adanya ikan pemakan telur dan terputusnya ruayanya ikan antara sungai dengan danau yang disebabkan oleh weir PLTA. Jenis ikan yang terputus ruayanya akibat weir antara lain ikan eelsidat ikan panjang, dan ikan garing. Ikan sidat dan ikan garing memiliki nilai ekonomis. Tingkah laku ikan panjang sidat tergolong unik, pada stadia juvenil sampai dewasa, ikan ini hidup di air tawar seperti pernah ditemukan di danau Maninjau. Proses pematangan gonad dimulai di danau dan selama perjalanan di sungai menuju laut dalam. Kemudian ikan ini akan memijah di laut dalam, setelah memijah induk ikan panjang akan mati, sedangkan larva dan anakannya akan kembali ke Danau Maninjau melalui batang Antokan, akibat dari adanya weir ikan panjang tidak dapat melaksanakan siklus hidupnya karena ruayanya terputus. Kelimpahan Fitoplankton Jenis-jenis fitoplankton yang terdapat di Danau Maninjau berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan tahun 2005 terdiri dari 70 jenis yang tergolong kedalam 5 devisi yaitu Cyanophyta, terdiri dari 20 jenis, Chlorophyta 35 jenis, Bacillariophyta terdiri dari 12 jenis, Eulenophyta 2 jenis dan Phyrophyta 1 jenis. Perairan Danau Maninjau dinyatakan tergolong eutrof. Tingginya kelimpahan plankton disebabkan karena banyak terdapat budidaya ikan dengan keramba jarring apung, limbah pellet yang tidak termakan oleh ikan hasil eksresi dapat meningkatkan kandungan hara berupat Nitrat dan Fospat. Hasil dekomposisi selalu mengandung nutrient N dan P yang dapat memacu pertumbuhan fitoplankton yang ada, dan jika suplai nutrient terjadi secara continue bias terjadi blooming yang pada gilirannya akan merugikan kehidupan semua organisme yang ada dalam badan air tersebut termasuk ikan yang dibudidayakan. Menurut Michael 1984 nitrat dan fospat merupakan dua unsure hara yang dibutuhkan oleh fitoplankton dan merupakan factor pembatas untuk pertumbuhan plankton. Realitas Tumbuhan Air Enceng Gondok di Danau Maninjau Enceng gondok Eichornia crassipes di Danau Maninjau mulai terjadi peningkatan pertumbuhannya sejak tahun 1998. Dipicu oleh terjadi penyuburan perairan dari unsur Fospor yang berasal dari limbah KJA, limbah pertanian dan limbah detergen yang berasal dari penduduk sekitarnya. Manfaat enceng gondok di Danau Maninjau dari segi pencegahan pencemaran dapat merubah nutrient anorganik menjadi bahan organic, melalui aktifitas fotosintesa, enceng gondok memproduksi oksigen ke lingkungan sekitarnya. Selain itu juga dapat menyediakan naungan bagi biota ikan local dan sebagai sumber makanan bagi ikan herbivore. Untuk menjaga tumbuhan air enceng gondok agar mempunyai nilai estetika yang baik, maka langkah-langkah yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut: 1. Penebaran ikan Grass Carp untuk memanen secara biologis enceng gondok. 2. Pemanfaatan enceng gondok sebagai makanan ternak dalam bentuk kompos, karena enceng gondok mempunyai nilai nutrisi yang baik. 3. Pembatasan pemasukan unsur Fosfor ke danau yang berasal dari budidaya ikan dengan KJA, limbah pertanian dan limbah detergen. 4. Membuat perangkapbatas penyebaran enceng gondok pada kawasan yang ditumbuhi enceng gondok.

4.6. Kondisi Umum Administrasi Danau Maninjau