Uji Organoleptik off flavor Ketengikan Mi Hotong

55 o C. Pengamatan organoleptik dan pengukuran bilangan TBA dilakukan di setiap suhu penyimpanan sampai batas kadaluarsa. Batas kadaluarsa adalah saat dimana produk mulai tidak diterima oleh panelis dengan rata- rata skor tertentu. Penetapan batas skor yang tidak diterima dilakukan dengan diskusi bersama atau FGD focus group discussion pada hari ke-0. Selain itu juga dilakukan pengenalan terhadap contoh produk yang tengik. Batas skor yang ditetapkan yaitu skor 2 mulai tengik tercium kuat. Pada saat batas kadaluarsa, dilakukan pengukuran bilangan TBA sehingga diperoleh TBA kritis. Pengamatan parameter organoleptik hanya dilakukan terhadap off flavor ketengikan mi sebelum rehidrasi pra rehidrasi. Uji organoleptik ini menggunakan 16 orang panelis semi terlatih dengan menggunakan penilaian skor 1-5 Kusnandar dan Sutrisno, 2006. Penilaian organoleptik dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut: 5 = Normal sama dengan kontrol 4 = Off flavor tengik tercium sangat lemah 3 = Off flavor tengik tercium lemah 2 = Off flavor tengik tercium kuat 1 = Off flavor tengik tercium sangat kuat

5.1. Uji Organoleptik off flavor Ketengikan Mi Hotong

Uji organoleptik yang dilakukan adalah tingkat ketengikan terhadap mi hotong pra rehidrasi. Pengamatan organoleptik dilakukan di setiap suhu penyimpanan 35 o C, 45 o C, dan 55 o C pada hari ke-1, 7, 11, 16, 21, dan 25. Skor rata-rata ketengikan sampel mi hotong pada berbagai tingkat dan hari penyimpanan dapat dilihat pada Tabel 10. Perhitungan pendugaan umur simpan berdasarkan uji sensori terhadap tingkat ketengikan disajikan secara lengkap pada Lampiran 21. Tabel 10. Skor rata-rata ketengikan sampel mi hotong pada berbagai tingkat suhu dan hari penyimpanan Skor rata-rata ketengikan hari ke- Suhu o C 1 7 11 16 21 25 35 5.0 4.9 4.6 4.4 4.3 3.9 45 4.9 4.6 4.0 3.9 3.6 3.1 55 4.9 4.3 3.7 3.2 2.8 1.9 Berdasarkan hasil perhitungan Lampiran 21, maka nilai korelasi pada ordo nol R 2 = 0.9996 lebih besar dibandingkan dengan nilai korelasi pada ordo satu R 2 = 0.9970. Oleh karena itu, pendugaan umur simpan dilakukan dengan menggunakan ordo nol. Hal ini sesuai dengan pernyataan Labuza 1982 yang menyatakan bahwa penurunan mutu akibat oksidasi lemak yang menyebabkan ketengikan umumnya mengikuti reaksi ordo nol. Demikian juga menurut Haryadi et al., 2006, tipe kerusakan yang mengikuti kinetika reaksi ordo nol salah satunya adalah oksidasi lemak. Nilai slope kemiringan yang diperoleh dari persamaan regresi linear yang menghubungkan antara hari penyimpanan dan skor rata-rata ketengikan pada berbagai tingkat suhu dinyatakan sebagai nilai penurunaan mutu k untuk masing-masing suhu penyimpanan. Nilai k dari berbagai suhu dapat dilihat pada Tabel 11. Tabel 11. Nilai k dan ln k pada tiga suhu penyimpanan untuk parameter ketengikan secara organoleptik. Suhu peyimpanan o C T K 1T 1K k Ln k 35 308 0.003247 0.045995 -3.0792 45 318 0.003145 0.074312 -2.5995 55 328 0.003049 0.120385 -2.1171 Selanjutnya, nilai ln k dihubungkan dengan suhu penyimpanan yang dinyatakan dalam Kelvin. Plot antara ln k dan suhu peyimpanan dapat dilihat pada Gambar 23. Gambar 23. Hubungan 1T dengan ln k untuk parameter ketengikan secara organoleptik Berdasarkan persamaan pada Gambar 23, maka dapat diperoleh nilai penurunan mutu produk sesuai dengan suhu penyimpanan yang diasumsikan sebesar 27 o C. Perhitungan pendugaan umur simpan adalah sebagai berikut: y = - 4858.3247x + 12.6892 Ln k = - 4858.3247 1T + 12.6892 Ln k = - 4858.3247 1300 + 12.6892 Ln k = - 3.5052 k = 0.03004 unit mutu perhari Titik kritis produk adalah suatu titik nilai saat produk sudah tidak dapat diterima dari segi ketengikan, ditetapkan sebesar 2 Off flavortengik tercium kuat, sedangkan nilai awal produk adalah 5 normalsama dengan kontrol. Dengan demikian, pendugaan umur simpan produk dapat diketahui dengan menggunakan persamaan ordo nol sebagai berikut: Pendugaan umur simpan = = 99.86 hari y = -4858.3247x + 12.6892 R 2 = 0.9996 -4 -3 -2 -1 0.0030 0.0031 0.0031 0.0032 0.0032 0.0033 0.0033 1T K ln k 5-2 unit mutu 0.03004 unit mutu perhari Berdasarkan atribut ketengikan, maka produk mi hotong memiliki perkiraan umur simpan selama 99.86 hari atau 3.33 bulan pada suhu penyimpanan 27 o C.

5.2. Pengukuran Bilangan TBA