25
4. Reaksi eksoterm dan reaksi endoterm
Gambar 2.2 Proses eksoterm dan endoterm
1. Reaksi Eksoterm adalah reaksi yang melepaskan kalor atau menghasilkan energi.
Entalpi sistem berkurang hasil reaksi memiliki entalpi yang lebih rendah dari zat semula.
H
akhir
H
awal
H
akhir
– H
awal
H berharga negatif
Contoh:
Reaksi antara kalsium oksida kapur tohor dengan air Kapur tohor dimasukkan ke dalam air dalam tabung reaksi. Reaksi ini berlangsung
ditandai dengan kenaikan suhu campuran sistem. Karena suhu sistem lebih tinggi dari lingkungan, maka kalor akan keluar dari sistem ke lingkungan sampai suhu
keduanya menjadi sama.
CaOs + H
2
Ol CaOH
2
aq 2.
Reaksi Endoterm adalah reaksi yang menyerap kalor atau memerlukan energi. Entalpi sistem bertambah hasil reaksi memiliki entalpi yang lebih tinggi dari zat
semula. H
akhir
H
awal
H
akhir
– H
awal
H berharga positif
Contoh:
Reaksi antara kristal barium hidroksida oktahidrat dengan kristal amonium klorida. Ketika kristal barium hidroksida oktahidrat, BaOH
2
. 8H
2
O dicampur dengan kristal amonium klorida NH
4
Cl, reaksi segera berlangsung yang ditandai dengan penurunan suhu campuran dan pembentukan gas amonia. Oleh karena suhu
campuran sistem menjadi lebih rendah daripada lingkungan, maka kalor akan mengalir dari lingkungan ke dalam sistem sampai suhu keduanya menjadi sama.
BaOH
2
. 8H
2
Os + 2NH
4
Cl BaCl
2
.2H
2
Os + 2NH
3
g + 8H
2
Ol
kalor kalor
kalor
Endoterm Sistem
kalor kalor
kalor
kalor Eksoterm
Sistem Lingkungan
Lingkungan
26 Di bawah ini adalah menunjukkan diagram tingkat energi
a. b.
Gambar 2.2 Diagram tingkat energi a. reaksi eksoterm b. reaksi endoterm
5. Persamaan termokimia
Persamaan yang menggambarkan suatu reaksi yang disertai informasi tentang perubahan entalpi kalor. Oleh karena entalpi merupakan sifat ekstensif nilainya
bergantung pada besar dan ukuran sistem maka pada persamaan termokimia juga tercantum jumlah mol zat yang dinyatakan dengan koefisien reaksi, dan keadaan fasa
zat yang terlibat.
Contoh:
a. Pada pembentukan 1 mol air dari gas hidrogen dengan gas oksigen pada 25
o
C 298 K, 1 atm, dilepaskan kalor sebesar 286 kJ.
Persamaan termokimia dari pernyataan di atas adalah Kata “dilepaskan” menyatakan bahwa reaksi tergolong eksoterm. Oleh karena itu,
H = –286 kJ untuk setiap mol air yang terbentuk. H
2
g + O
2
g H
2
O H = –286 kJ
atau, 2H
2
g + O
2
g 2H
2
O H = –572 kJ
b. Reaksi karbon dan gas hidrogen membentuk 1 mol C
2
H
2
pada temperatur 25
o
C dan tekanan 1 atm memerlukan kalor 226,7 kJ.
Persamaan termokimianya : Kata “memerlukan” menyatakan bahwa reaksi tergolong endoterm.
2 Cs + H
2
g C
2
H
2
g H = + 226,7 kJ
Pereaksi
entalpi
H
awal
H
akhir
Hasil reaksi Koordinasi reaksi
Koordinasi reaksi H
akhir
H
awal
Hasil reaksi
Pereaksi
entalpi
H H