REAKSI ASAM DENGAN BASA

109 Buat persamaan reaksi ionnya untuk contoh reaksi penetralan yang lainnya Jadi, secara molekuler, reaksi penetralan asam-basa menghasilkan garam dan airdapat dituliskan sebagai berikut: Asam + Basa garam + Air Bagaimanakah pH larutan jika asam dan basa dicampur atau direaksikan? Dengan indicator universal, dapat diketahui perubahan pHnya, jika asam dan basa direaksikan sedikit demi sedikit. Contoh: Bila 10 mL larutan NaOH 0,1 M direaksikan sedikit demi sedikit ke dalam larutan HCl 0,1 M yang volumnya 10 mL, maka akan terjadi perubahan harga pH yang ditunjukkan dalam kurva di bawah ini. Gambar 5.4 Kurva perubahan pH HCl dan NaOH Pada grafik tersebut nampak bahwa pada penambahan sedikit NaOH tidak banyak mengubah harga pH larutan HCl 0,1 M, tetapi pada saat volum NaOH 10 mL, HCl tepat bereaksi maka larutan mempunyai pH = 7. Penambahan sedikit NaOH terhadap campuran tersebut mengakibatkan pH larutan langsung melonjak yang selanjutnya perubahan pH relatif kecil. Harga pH campuran tersebut dapat dihitung secara teoritis sebagai berikut: • Pada penambahan NaOH 0,1 M sebanyak 2 mL ke dalam 10 mL larutan HCl 0,1 M. HClaq 10 mL ; 0,1 M mengandung HCl = 0,1 mol L –1 × 10 mL 110 = 1 mmol Dari persamaan reaksi diketahui banyaknya ion H + adalah 1 mmol HClaq H + aq + Cl – aq 1 mmol 1 mmol Mol NaOH = M × V = 2 mL × 0,1 M = 0,2 mmol Ion OH – yang dihasilkan adalah: NaOHaq Na + aq + OH – aq 0,2 mmol 0,2 mmol 0,2 mmol Reaksi ion yang terjadi antara NaOH dan HCl : H + aq + OH – aq H 2 Ol Mula-mula : 1 mmol 0,2 mmol Reaksi : 0,2 mmol 0,2 mmol Sisa : 0,8 mmol – Jadi, setelah reaksi tersisa 0,8 mmol H + dalam 12 mL larutan, maka: [H + ] = [H + ] = 0,067 mol L –1 pH = –log 0,067 = 1,17 • Penambahan 10 mL NaOH 0,1 M ke dalam 10 mL larutan HCl 0,1 M Mol HCl tetap = 1 mmol [H + ] = 1 mmol Mol NaOH = M × V = 0,1 M × 10 mL = 1 mmol Reaksi yang terjadi: H + aq + OH – aq H 2 Ol Mula-mula : 1 mmol 1 mmol Reaksi : 1 mmol 1 mmol Sisa : – – 1 mmol Tidak ada sisa H + dan OH – dari hasil reaksi, karena itu pH = pH air = 7 = netral • Penambahan sebanyak 15 mL NaOH 0,1 M ke dalam 10 mL larutan HCl 0,1M Mol NaOH = M × V = 0,1 M × 15 mL = 1,5 mmol Mol OH – Mol NaOH = 1,5 mmol 111 Reaksi yang terjadi: H + aq + OH – aq H 2 Ol Mula-mula : 1 mmol 1,5 mmol Reaksi : 1 mmol 1 mmol Sisa : – 0,5 mmol Jadi, setelah reaksi: bersisa ion OH – = 0,5 mmol, dan volum larutan menjadi = 15 mL NaOH + 10 mL HCl = 25 mL [OH – ] = [OH – ] = 0,02 mol L –1 pOH = –log 0,02 = 1,67 Maka, pH =14 – pOH = 14 – 1,67 = 12,33

D. TITRASI ASAM BASA

Titrasi merupakan salah satu aplikasi stoikiometri larutan. Pada umumnya, digunakan untuk penentuan konsentrasi asam atau basa. Titrasi seperti itu yang melibatkan reaksi asam dan basa disebut titrasi asam basa atau asidi alkalimetri. Proses ini melibatkan larutan yang konsentrasinya telah diketahui titran, kemudian larutan ini dikeluarkan dari buret ke dalam larutan yang akan ditentukan konsentrasinya sampai pada titik stoikiometri atau titik ekivalen. Namun pada prakteknya titik ekivalen ini tidak bisa diamati langsung dari percobaan. Yang bisa diamati adalah titik di mana saat warna indikator tepat berubah warna titrasi dihentikan yang disebut titik akhir titrasi. Contoh Soal: Larutan H 2 SO 4 sebanyak 20 mL belum diketahui konsentrasinya, kemudian dititrasi dengan larutan NaOH 0,1 M dengan menggunakan indikator fenolftalein. Pada saat volum NaOH tepat 30,2 mL warna indikator mulai berubah.Tentukan konsentrasi H 2 SO 4 tersebut Penyelesaian: Reaksi yang terjadi: Gambar 5.5 Titrasi asam basa Sumber: http:www.usm.maine.edu 112 H 2 SO 4 aq + 2NaOHaq Na 2 SO 4 aq + 2H 2 Oaq NaOH yang terpakai pada titrasi = 0,1 mol L –1 × 0,032 L = 0,0032 mol Dari persamaan reaksi, 1 mol H 2 SO 4 2 mol NaOH Jadi, H 2 SO 4 yang dititrasi = × 0,0032 mol = 0,0016 mol Konsentrasi H 2 SO 4 = = 0,08 mol L –1

E. STOIKIOMETRI LARUTAN

Selain reaksi asam-basa yang menghasilkan air yang bersifat netral, ada beberapa kemungkinan reaski lain yang terjadi di dalam larutan elektrolit.

1. Reaksi pembentukan endapan

Jika dua larutan elektrolit direaksikan maka dimungkinkan dua ion yang meng- hasilkan senyawa yang sukar larut maka senyawa yang dihasilkan akan mengendap. Nitrat NO 3 – Asetat CH 3 COO – Klorida Cl – Bromida Br – Iodida I – Sulfat SO 4 2– Sulfida S 2– Fosfat PO 4 3– Karbonat CO 3 2– Oksalat C 2 O 4 2– Oksida O 2– Hidroksida OH – Senyawa Kelarutan Keterampilan Semua larut Semua larut Semua larut Semua larut Semua larut Semua larut Semua tidak larut Semua tidak larut Semua tidak larut Semua tidak larut Semua tidak larut Semua tidak larut Kecuali Ag + , Hg 2 2+ , Bi 3+ Kecuali Ag + , Hg 2 2+ , Pb 2+ , dan Cu 2+ Kecuali Ag + , Hg 2 2+ , Pb 2+ Kecuali Ag + , Hg 2 2+ , Pb 2+ , dan Bi 3+ Kecuali Pb 2+ , Ba 2+ , Sr 2+ , dan Ca 2+ Kecuali Na + , K + , NH 4 + Kecuali Na + , K + , NH 4 + Kecuali Na + , K + , NH 4 + Kecuali Na + , K + , NH 4 + Kecuali Na + , K + , Ba 2+ , Sr 2+ , Ca 2+ Kecuali Na + , K + , Ba 2+ , Sr 2+ , Ca 2+ , Reaksi yang menghasilkan endapan disebut reaksi pengendapan. Contoh: a. BaCl 2 aq + Na 2 SO 4 aq BaSO 4 s + 2NaClaq b. BaNO 3 2 aq + MgSO 4 aq BaSO 4 aq + MgNO 3 2 aq Tabel 5.3 Kelarutan beberapa senyawa ion dalam air