Derajat keasaman pH K E S E T I M B A N G A N I O N D A L A M LARUTAN

106 Besaran pH digunakan untuk menunjukkan tingkat keasaman dan kebasaan suatu larutan. 1 Harga pH dan sifat larutan Pada kondisi air murni, yaitu kondisi dimana tanpa asam atau basa netral harga pH suatu larutan akan sama dengan pOH. Bagaimana jika kondisi larutan bersifat asam atau basa? Contoh soal: Berapa pH larutan HCl 0,1 M dan MgOH 2 0,01 M ? Penyelesaian: HClaq H + aq + Cl – aq 0,1 M 0,1 M [H + ] = 0,1 M pH = –log 0,1 = 1 MgOH 2 aq Mg 2+ aq + 2 OH – aq 0,01 M 0,02 M [OH – ] = 0,02 M pOH = –log 0,02 pOH = 1,7 maka nilai pH dapat dicari dengan: pH + pOH = 14 pH = 14 – 1,7 pH = 12,3 Pada larutan yang bersifat asam, harga pH 7 Pada larutan yang bersifat netral, harga pH = 7 Pada larutan yang bersifat basa, harga pH 7 Harga pH dapat memberikan informasi tentang kekuatan suatu asam atau basa. Pada konsentrasi yang sama, semakin kuat suatu asam semakin besar konsentrasi ion H + dalam larutan , dan itu berarti semakin kecil harga pH-nya. Jadi, semakin kuat suatu asam semakin kecil harga pH-nya. Sebaiknya, semakin kuat suatu basa semakin besar konsentrasi ion OH – dalam larutan. Semakin besar ion OH – berarti semakin kecil konsentrasi ion H + dalam larutan. Jadi, semakin kuat suatu basa semakin besar harga pH-nya. 2 pH asam lemah dan basa lemah pH suatu asam lemah dan basa lemah dapat dihitung berdasarkan konsentrasi ion H + yang terdapat dalam larutan. Seperti yang telah diuraikan pada sub-bab asam lemah dan basa lemah.. Contoh Soal: 107 Hitung larutan NH 3 0,1 M K b = 10 –5 Penyelesaian: [OH – ] = = = 10 –3 M pOH = –log 10 –3 = 3 pH + pOH = 14 pH = 14 – 3 Maka, pH = 11 Untuk menghitung pH suatu asam lemah adalah dengan memakai rumusan: [H + ] =

4. Indikator asam basa dan pH

Harga pH suatu larutan dapat diketahui dengan menggunakan pH-meter atau suatu indikator. pH-meter merupakan suatu rangkaian elektronik yang dilengkapi suatu elektrode yang dirancang khusus untuk dicelupkan ke dalam larutan yang akan diukur. Bila eklektrode kaca ini dimasukkan ke dalam larutan akan timbul beda potensial yang diakibatkan oleh adanya ion H + dalam larutan. Besar beda potensial ini menunjukkan angka yang menyatakan pH larutan tersebut. Selain pH-meter, pH suatu larutan dapat ditentukan pula dengan suatu indikator asam- basa. Walaupun bersifat kualitatif, indikator ini sering digunakan, karena dapat berubah warna dalam rentang pH yang relatif kecil. Perubahan warna suatu indikator melibatkan kesetimbangan antara bentuk asam dan bentuk basa dengan warna yang berbeda. Gambar 5.2 pH-meter digital Sumber: http:www.state.sc.usforest Tabel 5.3 Beberapa indikator dan trayek pHnya Metil jingga Merah ke kuning 3,1 – 4,4 Metil merah Merah ke kuning 4,2 – 6,2 Lakmus Merah ke biru 4,5 – 8,3 Brom timol biru Kuning ke biru 6,0 – 7,6 Fenolftalein Tak berwarna ke merah ungu 8,0 – 9,6 Indikator Perubahan Warna Trayek pH 108 Dengan kertas indikator universal, kita juga dapat mengetahui kekuatan asam atau basa pada konsentrasi yang sama dengan cara menetapkan pH tersebut. Gambar 5.3 Indikator Universal Sumber: http:shop.miniscience.com

C. REAKSI ASAM DENGAN BASA

Asam dalam air akan menghasilkan ion H + dan basa dalam air akan menghasilkan ion OH – . Reaksi pe-netralan adalah reaksi antara sebuah ion H + dan ion OH – membentuk sebuah molekul H 2 O, dan sifat kedua larutan hilang. Berikut ini beberpa contoh reaksi asam-basa yang dituliskan dalam persamaan molekulernya: • HClaq + NaOHaq NaClaq + 2H 2 Oaq • H 2 SO 4 aq + MgOH 2 aq MgSO 4 aq + 2H 2 Ol • HNO 3 aq + CaOH 2 aq CaNO 3 2 aq + H 2 Ol • H 2 SO 4 aq + BaOH 2 aq BaSO 4 + 2H 2 Ol Persamaan molekuler dari reaksi penetralan di atas dapat ditulis persamaan reaksi ionnya: Contoh: Untuk reaksi antara HClaq dan NaOHaq Reaksi ion: H + aq + Cl – aq + Na + aq +OH – aq Na + aq + Cl – aq + H 2 Ol Atau, reaksi ion bersihnya dinyatakan: H + aq + OH – aq H 2 Ol