Rancangan Penerapan Model Pembelajaran Group Investigation GI Kelebihan dan Kelemahan Model Pembelajaran Group Investigation

mempresentasikan laporannya kepada seluruh kelas, untuk saling berbagi informasi temuan kelompok. Model pembelajaran Group Investigation ini diterapkan untuk mengembangkan kreatifitas siswa, baik itu perorangan ataupun kelompok. Model ini dirancang untuk membantu terjadinya pembagian tanggung jawab ketika siswa mengikuti pembelajaran. Tanggung jawab siswa terwujud melalui usahanya menyelesaikan tugas. Model ini juga menuntut siswa untuk memiliki kemampuan yang baik dalam berkomunikasi dengan anggota kelompoknya.

2.1.4.2 Rancangan Penerapan Model Pembelajaran Group Investigation GI

Rancangan penerapan model pembelajaran Group Investigation terdiri dari beberapa langkah. Menurut Rusman 2011:221, implementasi model Group Investigation dalam pembelajaran secara umum dibagi menjadi 6 langkah, yaitu: 1. Mengindentifikasi topik dan mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok. Siswa menelaah sumber-sumber informasi dan memilih topik. Setelah itu, siswa bergabung ke dalam kelompok belajar dengan pilihan topik yang sama dan heterogen. Guru membantu memfasilitasi dalam memperoleh informasi. 2. Merencanakan tugas-tugas belajar. Direncanakan secara bersama-sama oleh siswa dalam kelompoknya masing-masing. Rencananya meliputi apa yang diselidiki, bagaimana kita melakukannya, siapa sebagai apa dalam pembagian kerja dan untuk apa topik ini diselidiki. 3. Melaksanakan penyelidikan. Siswa mencari informasi, menganalisis data dan membuat kesimpulan. Setiap anggota kelompok harus berkontribusi pada kelompok dengan cara siswa berdiskusi. 4. Menyiapkan laporan akhir. Anggota kelompok menentukan esensial pesan-pesan proyeknya, merencanakan apa yang akan dilaporkan dan bagaimana membuat presentasinya. 5. Mempresentasikan laporan akhir. Presentrasi dilakukan secara aktif yakni dengan melibatkan pendengan atau anggota dari kelompok lain. Pendengar mengevaluasi kejelasan presentasi menurut kriteria yang ditentukan keseluruhan kelas. 6. Evaluasi. Para siswa berbagi mengenai topik yang dikerjakan, kerja yang telah dilakukan dan pengalaman-pengalaman afektifnya. Guru dan siswa berkolaborasi dalam mengevaluasi pembelajaran. Asasmen diarahkan untuk pemahaman konsep dan keterampilan berfikir kritis.

2.1.4.3 Kelebihan dan Kelemahan Model Pembelajaran Group Investigation

Menurut Nurdin 2012, kelebihan model Group Investigation, antara lain secara pribadi, akan menjadikan siswa dapat belajar dengan tekun, kreatif, aktif, dan lebih percaya diri. Siswa juga dapat belajar untuk memecahkan masalah. Secara sosial, akan meningkatkan kemampuan berkomunikasi dengan orang lain secara sistematis. Siswa juga belajar menghargai pendapat orang lain dan meningkatkan partisipasi dalam membuat suatu keputusan. Secara akademis, akan melatih siswa untuk mempertanggungjawabkan jawaban yang diberikan, bekerja lebih sistematis dan berfikir tentang cara atau strategi yang digunakan untuk membuat kesimpulan yang berlaku umum. Model Group Investigation selain memiliki kelebihan juga terdapat beberapa kekurangan, yaitu materi yang disampaikan dalam pembelajaran hanya untuk satu kali pertemuan. Tidak semua topik cocok dengan model pembelajaran Group Investigation. Model Group Investigation cocok untuk diterapkan pada suatu topik yang menuntut siswa untuk memahami suatu bahasan dari pengalaman yang dialami sendiri. Guru mengalami kesulitan dalam memberikan penilaian secara perorangan.

2.1.5 Tinjauan tentang Microsoft Mouse Mischief

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS VIII-D SMP MUHAMMADIYAH 06 DAU MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL GROUP INVESTIGATION (GI)

0 5 30

IMPLEMENTASI METODE KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) PADA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)

0 6 183

“PERBEDAAN HASIL BELAJAR MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION DAN TIPE STAD BERDASARKAN SIKAP SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN KEWIRAUSAHAAN PADA KELAS XII PEMASARAN DI SMK NEGERI 1 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2011 – 2012 ”.

1 8 124

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA ANTARA MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING(PBL) DAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI)

6 62 67

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN SOSIAL DAN HASIL BELAJAR

0 11 49

PERBEDAAN HASIL BELAJAR MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION DAN TIPE STAD BERDASARKAN SIKAP SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN KEWIRAUSAHAAN PADA KELAS XII PEMASARAN DI SMK NEGERI 1 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2011 – 2012

0 7 125

STUDI PERBANDINGAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR EKONOMI DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) DAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 WAY TENONG LAMPUNG BARAT TAHUN PELAJARAN 2011/2112

0 13 68

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) PADA MATA PELAJARAN PKn KELAS IV SD KRISTEN 1 METRO PUSAT TAHUN PELAJARAN 2013-2014

0 2 42

PENINGKATAN HASIL BELAJAR TEMA CITA-CITAKU MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) KELAS IV SDN 2 LABUHAN RATU TAHUN 2013/2014

5 31 71

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS IV SDN 2REJOMULYO KECAMATAN JATIAGUNG KABUPATEN LAMPUNG SELATAN

0 6 59