Gambar 2.6 Topologi Star Sumber: Wijaya, 2012
Kelebihan : Paling fleksibel
Pemasanganperubahan stasiun sangat mudah dan tidak mengganggu
bagian jaringan lain Kontrol terpusat
Kemudahan deteksi dan isolasi kesalahankerusakan pengelolaan
jaringan Kekurangan :
Boros kabel
Perlu penanganan khusus
Kontrol terpusat hub jadi elemen kritis
2.2.3.3 Topologi Token Ring
Di dalam topologi Ring semua workstation dan server dihubungkan sehingga terbentuk suatu pola lingkaran atau cincin. Tiap workstation ataupun
server akan menerima dan melewatkan informasi dari satu komputer ke komputer lain, bila alamat-alamat yang dimaksud sesuai maka informasi diterima dan bila
tidak informasi akan dilewatkan. Bentuk dari topologi Ring ditunjukkan pada gambar 2.7.
Gambar 2.7 Topologi Token Ring Sumber: Wijaya, 2012
Kelemahan dari topologi ini adalah:
Setiap node dalam jaringan akan selalu ikut serta mengelola informasi yang dilewatkan dalam jaringan, sehingga bila terdapat gangguan di
suatu node maka seluruh jaringan akan terganggu. Keunggulan topologi Ring adalah:
Tidak terjadinya collision atau tabrakan pengiriman data seperti pada
topologi Bus, karena hanya satu node dapat mengirimkan data pada suatu saat.
2.2.3.4 Topologi Tree
Topologi Tree atau juga disebut sebagai topologi jaringan bertingkat. Topologi ini biasanya digunakan untuk interkoneksi antar sentral dengan susunan
yang berbeda. Topologi Tree merupakan pengembangan dari topologi Star. Pada topologi Tree setiap tingkai atau Node akan dihubungakan pada pusat atau
konsentrator Hub atau Switch yang berada pada awal Trafic rangkaian. Pada dasarnya, topologi Tree merupakan gabungan dari beberapa topologi
Star, sehingga keunggulan dan kelemahan dalam topologi ini hampir sama dengan topologi Star. Bentuk dari topologi Tree ditunjukkan pada gambar 2.8.
Gambar 2.8 Topologi Tree Sumber: Wijaya, 2012
Keunggulan topologi Tree: Mudah dalam pengembangan jaringan.
Mudah dalam mendeteksi kerusakan.
Jika salah satu kabel sub-Node, maka sub-Node yang lain tidak akan terganggu.
Kelemahan topologi Tree:
Jika salah satu konsentrator atau sentral Node mengalami kerusakan, maka sub-Node yang ada dibawahnya akan terganggu.
2.2.3.5 Topologi Mesh
Topologi Mesh merupakan topologi yang dibangun dengan memasang Link diantara semua Node. Topologi jaringan ini menerapkan hubungan antar
sentral secara penuh atau Fully-Connected Mesh, yaitu sebuah jaringan dimana setiap Node terhubung langsung ke semua Node yang lain. Jumlah saluran atau
Link yang harus disediakan untuk membentuk jaringan topologi Mesh adalah jumlah Node Station dikurang 1 n-1, n = Jumlah Node. Misal, jika semua Node
dalam jaringan terdapat 5 Node, maka setiap Node harus menyambungkan ke 4 Node lainnya. Contoh bentuk dari topologi Mesh ditunjukkan pada gambar 2.9.
Gambar 2.9 Topologi Mesh Sumber: Wijaya, 2012
Keunggulan topologi Mesh: Topologi Mesh memiliki tingkat Redundancy yang tinggi, sehingga jika
terdapat satu Link yang rusak maka suatu Node Station dapat mencari Link yang lainnya.
Kelemahan topologi Mesh:
Membutuhkan biaya yang cukup besar, karena membutuhkan banyak kabel, setiap Node harus dipasang LAN Card sebanyak n-1 n=Jumlah
Node.
Jaringan ini tidak praktis.
2.3 Kerangka Berfikir