3.2 Desain Penelitian
Desain penelitian dalam penelitian ini menggunakan desain penelitian korelasional, yang bertujuan untuk mengetahui sejauh mana variabel satu berkaitan
atau berhubungan dengan variabel lainnya. Penelitian korelasi bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan dan apabila ada, berapa eratnya hubungan serta
berarti atau tidak hubungan itu Arikunto 2006: 270. Penelitian ini akan melihat hubungan antara kecerdasan interpersonal dengan perilaku kenakalan remaja pada
siswa SMA N 1 Grobogan.
3.3 Variabel Penelitian
3.3.1 Identifikasi Variabel Penelitian
Identifikasi dari variabel perlu dilakukan untuk membantu penetapan rancangan penelitian.
Variabel adalah simbol yang nilainya dapat bervariasi, yang itu angkanya dapat berbeda-beda dari satu subyek ke subyek yang lain atau dari satu objek ke
objek yang lain Azwar 2012: 28. Identifikasi dalam penelitian ini terdapat dua
macam variabel penelitian yaitu variabel bebas dan variabel terikat. 1.
Variabel X variabel bebas indipendent variabel Variabel bebas adalah variabel yang keberadaannya mempengaruhi variabel
lain, dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah kecerdasan interpersonal.
2. Variabel Y variabel terikat dependent variabel
Variabel terikat adalah yang keberadaanya dipengaruhi oleh variabel bebas, dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah perilaku kenakalan
remaja.
3.3.2 Definisi Operasional
Definisi operasional dikemukakan dengan tujuan untuk memberi batasan arti variabel penelitian untuk memperjelas makna yang dimaksudkan dan membatasi
ruang lingkup
sehingga tidak
akan terjadi
salah pengertian
dalam menginterpretasikan data dan hasil yang telah diperoleh.
1. Perilaku kenakalan remaja.
Bentuk perilaku kenakalan remaja yaitu pelanggaran yang dilakukan oleh siswa SMA N 1 Grobogan terhadap peraturan yang ditetapkan sekolah. Bagi siswa
yang melanggar peraturan akan dicatat dalam KTP-siswa Kartu Tindak Point Siswa. Perilaku kenakalan remaja yang akan diteliti dalam penelitian ini meliputi:
a. Terlambat masuk sekolah
b. Tidak masuk sekolah tanpa ijin Alfa
c. Membolos mata pelajaran.
d. Membawa, memakai alat-alat yang tidak ada kaitannya dengan KBM.
e. Memakai seragam tidak lengkap atau tidak sesuai dengan ketentuan.
f. Berbohong pada guru
g. Merokok.
h. Menyimpan video porno.
i. Melakukan pemalsuan ijin.
Semakin tinggi skor angket perilaku kenakalan remaja maka semakin tinggi pula perilaku kenakalan remaja, semakin rendah skor angket perilaku kenakalan
remaja maka semakin rendah pula perilaku kenakalan remaja yang dilakukan. 2.
Kecerdasan interpersonal. Kecerdasan interpersonal adalah kemampuan dan keterampilan yang dimiliki
oleh semua siswa di SMA N 1 Grobogan untuk menciptakan, menjalin dan mempertahankan relasi serta menghadapi orang lain termasuk menghadapi atau
menyikapi segala peraturan yang ada di lingkungan sekolah dengan tepat sesuai dengan norma social atau peraturan yang berlaku.
Kecerdasan interpersonal ini dapat diketahui melalui skala kecerdasan interpersonal yang disusun berdasarkan aspek-aspek yang meliputi:
1. Social insight.
a. Kesadaran diri
b. Pemahaman situasi sosial dan etika sosial
c. Pemecahan masalah secarae fektif
2. Social sensitivity.
a. Kemampuan empati
b. Sikap prososial
3. Social communication.
a. Komunikasi dengan santun
b. Mendengarkan efektif
Semakin tinggi skor skala kecerdasan interpersonal maka kecerdasan interpersonal semakin tinggi, semakin rendah skor skala untuk mengungkap
kecerdasan interpersonal maka kecerdasan interpersonal akan semakin rendah.
3.3.3 Hubungan Antar Variabel