4.4 HASIL PENELITIAN
4.4.1 Hasil Uji Asumsi
4.4.1.1 Uji Normalitas
Maksud dari uji normalitas adalah mengadakan pengujian terhadap normal tidaknya sebaran data yang akan dianalisis Arikunto, 2006: 301. Uji normalitas
terhadap data yang diperoleh dilakukan sebelum analisis data.Uji normalitas data dilakukan untuk membuktikan apakah data yang diperoleh berdistribusi normal atau
tidak. Hasil uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan teknik One-sample Kolmogorov-Smirnov.
Tabel 4.27 Hasil Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Kecerdasan Interpersona
l Kenakalan
Remaja
N 191
191 Normal Parameters
a,b
Mean 146,0419
19,0209 Std.
Deviation 12,64321
12,68234 Most
Extreme Differences
Absolute ,096
,127 Positive
,055 ,127
Negative -,096
-,072 Kolmogorov-Smirnov Z
1,327 1,761
Asymp. Sig. 2-tailed ,059
,004 a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Syarat mengetahui normal atau tidaknya sebaran adalah jika p 0,05 maka sebaran dinyatakan normal dan jika p 0,05 maka sebaran dinyatakan tidak normal.
Pada uji normalitas terhadap skala kecerdasan interpersonal diperoleh koefisien K-S
Z sebesar 1,327 dengan nilai signifikansi sebesar p = 0,059 p 0,05. Hasil tersebut menunjukkan sebaran data berdistribusi normal.
Hasil uji normalitas terhadap angket perilaku kenakalan remaja diperoleh koefisien K-S Z sebesar 1,761, dengan nilai signifikansi sebesar p = 0,004 p
0,05. Hasil tersebut menunjukkan sebaran data berdistribusi tidak normal. 4.4.1.2
Uji Linieritas Uji linieritas dilakukan untuk menguji apakah pola sebaran variabel X dan Y
membentuk garis linier ataukah tidak.Pengujian linieritas tersebut, digunakan program
SPSS Versi 17.0 For Windows
. Kaidah yang digunakan untuk mengetahui linier atau tidaknya sebaran adalah jika p 0,05 maka sebaran dinyatakan linier dan
jika p 0,05 maka sebaran dinyatakan tidak linier. Hasil perhitungan diperoleh F sebesar 75,317 dengan p = 0,000.
Dikarenakan nilai p 0,05 maka pola hubungan antara variabel kecerdasan interpersonal dengan perilaku kenakalan remaja adalah linier. Hasil uji linieritas
disajikan dalam tabel berikut:
Tabel 4.28 Hasil Uji Linieritas ANOVA Table
Sum of Squares
Df Mean
Square F
Sig.
Kenakalan Remaja
Kecerdasan Interpersonal Between Groups
Combined 18550,68
7 49
378,585 4,445
,00 Linearity
6414,875 1
6414,87 5
75,31 7
,00 Deviation from
Linearity 12135,81
2 48
252,829 2,968
,00 Within Groups
12009,22 9
14 1
85,172 Total
30559,91 6
19
4.4.1.3 Uji Hipotesis
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kecerdasan interpersonal dengan perilaku kenakalan remaja pada siswa SMA N 1 Grobogan yang
perhitungannya menggunakan bantuan program SPSS Versi 17.0 For Windows.
Berdasarkan hasil uji analisis normalitas dan linieritas yang telah dilakukan, diperoleh hasil bahwa data penelitian berdistribusi tidak normal namun linier.Dari
hasil tersebut kemudian dilakukan analisis apakah data hasil penelitian ini memenuhi syarat bagi diterimanya hipotesis atau tidak. Pengujian terhadap hipotesis
dengan variabel bebas kecerdasan interpersonal dengan variabel tergantung perilaku kenakalan remaja dilakukan dengan menggunakan teknik Rank Spearman.
Uji korelasi Rank Spearman dilakukan untuk mengetahui tingkat hubungan antara variabel satu dengan variabel lain. Nilai hubungan dapat diketahui dari nilai
signifikansi hitung. Jika nilai signifikansi hitung lebih kecil dari 0,05 p 0,05 maka data disimpulkan terdapat hubungan, sebaliknya jika nilai signifikansi hitung
lebih besar dari 0,05 p 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan. Berikut tabel hasil uji hipotesis dengan teknik korelasi Rank Spearman:
Tabel 4.29 Hasil Uji Hipotesis Correlations
Kecerdasan Interpersonal
Kenakala n Remaja
Spearmans rho
Kecerdasan Interpersonal
Correlation Coefficient 1,000
-,404 Sig. 2-tailed
. ,000
N 191
191 Kenakalan Remaja
Correlation Coefficient -,404
1,000 Sig. 2-tailed
,000 .
N 191
191 . Correlation is significant at the 0.01 level 2-tailed.
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa koefisien korelasi r kecerdasan interpersonal terhadapa perilaku kenakalan remaja sebesar -0,404. Nilai signifikansi
pada penelitian ini adalah 0,000 0,05 yang berarti bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara kecerdasan interpersonal dan perilaku kenakalan remaja. Nilai
koefisien korelasi negatif menunjukkan hubungan yang tidak lurus, dimana hubungan yang terjadi adalah hubungan negatif, yaitu ada hubungan negarif antara
kecerdasan interpersonal dengan perilaku kenakalan remaja. Kenaikan suatu variabel akan menyebabkan penurunan variabel lain, sedangkan penurunan suatu
variabel akan menyebabkan kenaikan variabel yang lain, dengan kata lain semakin tinggi kecerdasan interpersonal maka akan semakin rendah perilaku kenakalan
remaja. Sebaliknya, semakin rendah kecerdasan interpersonal maka semakin tinggi kenakalan remaja.
Hasil ini menunjukkan hipotesis kerja yang berbunyi “Ada hubungan negatif
antara kecerdasan interpersonal dengan perilaku kenakalan remaja pada siswa SMA N 1 Grobogan”, diterima.
4.5 Pembahasan