tidak ada kaitannya dengan KBM, memakai seragam tidak lengkap atau tidak sesuai dengan ketentuan, berbohong pada guru, merokok dilingkungan sekolah,
menyimpan atau melihat video asusila. b.
Kenakalan yang bersifat melangar hukum kenakalan yang menjurus pada pelanggaran dan kenakalan khusus. Contoh kenakalan pada jenis ini adalah
mencuri barang atau uang miliki keluarga, membawa kendaraan tanpa surat-surat yang diwajibkan, mengancam guru, menganiaya orang tua, hubungan seks diluar
nikah, perkosaan terhadap anak dibawah umur, melarikan gadis, bermain-main di kompleks pelacuran, penyalahgunaan narkotika.
Kedua jenis kenakalan tersebut dapat berupa kenakalan yang menimbulkan korban pada orang lain, tidak menimbulkan korban pada orang lain, kenakalan yang
menimbulkan korban materi serta kenakalan yang melawan status.
2.2.3 Ciri-ciri Pokok Kenakalan Remaja
Menurut Gunarsa dan Gunarsa 1989 : 19 bahwa ciri-ciri pokok kenakalan remaja adalah:
1. Dalam pengertian kenakalan remaja, harus terlihat adanya perbuatan atau
tingkah laku yang bersifat pelanggaran hukum yang berlaku dan pelanggaran nilai-nilai norma.
2. Kenakalan tersebut mempunyai tujuan yang asosial yakni dengan perbuatan atau
tingkah laku tersebut ia bertentangan dengan nilai atau norma sosial yang ada di lingkungan hidupnya.
3. Kenakalan remaja merupakan kenakalan yang dilakukan oleh mereka yang
berumur antara 13-17 tahun. 4.
Kenakalan remaja dapat dilakukan oleh seorang remaja saja, atau dapat juga dilakukan bersama-sama dalam suatu kelompok remaja.
Secara singkat dapat disimpulkan bahwa ciri-ciri kenakalan remaja adalah perbuatan tersebut bersifat melanggar hukum, pelanggaran nilai norma, memiliki
tujuan asosial, dilakukan oleh seorang remaja ataupun suatu kelompok remaja.
2.2.4 Sebab-sebab Kenakalan Pelajar Remaja.
Menurut Dewan Pimpinan Pusat Karya Pembangunan 1997: 4-5 secara garis besar penyebab kenakalan pelajar atau remaja digolongkan menjadi dua, yaitu:
1. Faktor dari dalam pelajar faktor internal
Individu atau pelajar sejak lahir membawa sifat-sifat tertentu misalnya: sabar, tenang, suka marah, kasar, pengecut dan sifat-sifat lain yang dimiliki. Sifat-sifat
individu atau pelajar akan berkembang apabila lingkungan menunjang. 2.
Faktor-faktor yang berasal dari luar eksternal meliputi : a.
Lingkungan keluarga. Keluarga merupakan pusat pendidikan yang utama bagi anak, sebelum
mengenal lingkungan yang lain anak terlebih dahulu belajar dalam lingkungan keluarga. Jumlah anak dalam keluarga, aturan-aturan yang berlaku dalam keluarga,
perhatian orang tua terhadap anak dan pekerjaan orang tua akan sangat mempengaruhi pembentukan pribadi anak.
b. Lingkungan sekolah.
Ciri-ciri yang menonjol dalam diri pelajar antara lain adalah bahwa pelajar berada dalam fase peralihan menuju suatu kedudukan yang bertanggung jawab. Pada
fase ini pelajar mempunyai keinginan untuk segera mewujudkan gagasan-gagasan yang kadang-kadang kurang dipertimbangkan akibatnya. Aturan-aturan yang dibuat
sekolah yang tidak diberlakukan secara konsisten juga dapat mengundang pelajar untuk melanggarnya.
c. Lingkungan masyarakat.
Masyarakat sekitar dimana pelajar berada sangat mempengaruhi pola tingkah laku anak. Hal ini dapat dipahami mengingat keberadaan pelajar dalam masyarakat
lebih lama dari pada keberadaan pelajar dalam sekolah. Lingkungan sekolah yang masyarakat yang heterogen dengan berbagai macam adat budaya dapat juga
berpengaruh dalam kepribadian anak.
2.2.5 Latar Belakang Kenakalan Remaja