7. Memahami dan menginternalisasikan nilai-nilai orang dewasa dan orang tua.
8. Mengembangkan perilaku tanggung jawab sosial yang diperlukan untuk
memasuki dunia dewasa. 9.
Mempersiapka diri untuk masa perkawinan. 10.
Memahami dan mempersiapkan berbagai tanggung jawab kehidupan keluarga.
2.1.3 Karakteristik Umum Remaja
Menurut Ali Asrori 2011: 16-17 karakteristik umum remaja meliputi : 1.
Kegelisahan. 2.
Pertentangan. 3.
Menghayal. 4.
Aktivitas Berkelompok. 5.
Keinginan mencoba sesuatu yang baru.
2.2 Kenakalan Remaja
2.2.1 Pengertian Kenakalan Remaja
Juvenile berasal dari bahasa Latin juvenillis, artinya anak-anak, anak muda, ciri karakteristik pada masa muda, sifat-sifat khas pada periode remaja. Delinquent
berasal dari kata Latin “delinquere” yang berarti terabaikan, mengabaikan, yang kemudian diperluas artinya menjadi jahat, kriminal, pembuat ribut, pelanggar aturan,
pengacau, penteror, tidak dapat diperbaiki lagi, dan lain-lain. Juvenil deliquency atau kenakalan remaja ialah perilaku jahat atau dursila, atau kejahatan atau kenakalan
anak-anak muda, merupakan gejala sakit patologis secara sosial pada anak-anak dan
remaja yang disebabkan oleh suatu bentuk pengabaian sosial, sehingga mereka
mengembangkan bentuk tingkah laku yang menyimpang Kartono 2010: 6.
Kenakalan remaja adalah perbuatan atau kejahatan atau pelanggaran yang dilakukan oleh anak remaja yang bersifat melawan hukum, anti sosial, anti susila dan
menyalahi norma-norma agama Walgito dan Hasan Sudarsono 2004: 11. Kenakalan remaja juvenil deliquency mengacu pada suatu rentang yang luas,
dari tingkah laku yang tidak dapat diterima secara sosial misalnya bersikap berlebihan saat di sekolah sampai pelanggaran status seperti melarikan diri hingga
tindak kriminal misalnya pencurian Santrock 2003: 519. Simanjuntak dalam Sudarsono 2004: 10 memberi tinjauan secara sosio
kultural tentang kenakalan remaja, yaitu perbuatan-perbuatan yang bertentangan dengan norma-norma yang ada dalam masyarakat dimana ia hidup, atau suatu
perbuatan yang anti sosial di mana di dalamnya terkandung unsur-unsur anti- normatif.
Kenakalan Remaja dalam arti luas, meliputi perbuatan-perbuatan anak remaja yang bertentangan dengan kaidah-kaidah hukum tertulis baik yang terdapat dalam
KUHP pidana umum maupun perundang-undangan diluar KUHP pidana khusus. Dapat pula terjadi perbuatan anak remaja tersebut bersifat anti sosial yang
menimbulkan keresahan masyarakat pada umumnya, akan tetapi tidak tergolong delik pidana khusus. Ada pula perbuatan anak remaja yang bersifat anti susila, yakni
durhaka kepada kedua orang tua, sesaudara saling bermusuhan. Disamping itu dapat dikatakan kenakalan remaja jika perbuatan tersebut bertentangan dengan norma-
norma agama yang dianutnya, misalnya remaja muslim enggan berpuasa, padahal sudah tamyis bahkan sudah baligh, remaja Kristen enggan melakukan sembahyang
atau kebaktian Sudarsono 2004 : 12. Secara keleluruhan dapat disimpulkan bahwa perilaku kenakalan remaja yaitu
perilaku menyimpang yang dilakukan remaja yang berupa pelanggaran terhadap peraturan.
2.2.2 Bentuk-bentuk atau Penggolongan Kenakalan Remaja