3.3.1 Variabel Keterampilan
Menulis Teks Berita
Variabel keterampilan menulis teks berita adalah suatu keterampilan untuk menuangkan tulisan berbentuk hasil pelaporan, bersumber dari realitas sehari-hari
berupa hasil tulisan yang memenuhi enam unsur berita dan sesuai dengan struktur teks berita. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam variabel keterampilan menulis
teks berita menggunakan model investigasi kelompok berbasis konservasi karakter dan budaya adalah kelengkapan unsur berita, ketepatan struktur teks berita,
penggunaan ejaan dan tanda baca yang tepat, ketepatan diksi, keefektifan kalimat, dan kerapian tulisan.
Keterampilan menulis teks berita juga merupakan suatu keterampilan melaporkan peristiwa yang bersumber dari realitas sehari-hari dalam bentuk tulisan
yang memenuhi enam unsur berita dan sesuai dengan struktur teks berita. Teks berita itu sendiri ditulis secara pribadi untuk melaporkan hal-hal yang terjadi disekitar
wartawan, reporter, atau semua orang yang ingin melaporkan suatu peristiwa atau dasar pemikiran. Untuk memudahkan siswa menulis dan melaporkan peristiwa yang
terjadi maka fakta-fakta tersebut dituangkan dalam bentuk tulisan. Dalam penelitian tindakan kelas kelas ini, siswa dikatakan berhasil bila telah mencapai nilai ketuntasan
belajar sebesar 70 dari rentang nilai 0-100 dan terjadi perubahan tingkah laku berkarakter dan berbudaya ke arah yang positif.
3.3.2 Variabel Penggunaan
Model Investigasi Kelompok Berbasis Konservasi
dan Budaya
Variabel kedua adalah pengunaan model investigasi kelompok berbasis konservasi karakter dan budaya proses menulis teks berita. Variabel penggunaan
model investigasi kelompok berbasis konservasi karakter dan budaya merupakan salah satu pendekatan yang menyarankan agar hasil pembelajaran tetap mengacu
pada pengembalian nilai-nilai karakter dan budaya Indonesia yang lekat dengan kearifan. Basis konservasi karakter dan budaya tersebut akan diimplementasikan
bersamaan dengan langkah-langkah pembelajaran menggunakan model pembelajaran investigasi kelompok yang prosesnya berupa penyusunan tugas-tugas belajar.
Model investigasi kelompok atau group investigation mengambil model yang berlaku dalam masyarakat, terutama mengenai anggota masyarakat melakukan
proses mekanisme sosial melalui serangkaian kesepakatan sosial. Dalam tahap ini terdapat tiga konsep utama, yaitu penelitian, pengetahuan,
dan dinamika belajar kelompok. Penelitian adalah proses dimana siswa dihadapkan pada masalah. Pengetahuan adalah pengalaman yang tidak dibawa dari lahir, namun
diperoleh melalui dan dari pengalamannya secara langsung dan tidak langsung. Saat proses pembelajaran, kelompok-kelompok belajar diharapkan dapat
mengambil pengalaman-pengalaman yang didapat karena guru lebih banyak memberikan strategi daripada informasi. Siswa berpartisipasi secara aktif untuk
memperdalam konsep, pengertian, dan fakta yang dipelajari siswa. Pada hakikatnya siswa sendiri yang mencari dan menemukan konsep yang terdapat dalam teks berita
melalui tanya jawab antara guru dan siswa. Selain tanya jawab antara guru dan siswa, dalam proses pembelajaran ini juga terdapat pemberian “umpan” konsep teks berita,
yaitu dengan memberikan contoh teks berita kepada siswa agar memancing rasa
ingin tahu siswa. Guru memberikan penguatan dan informasi tambahan mengenai teks berita. Setelah siswa mempunyai gambaran mengenai teks berita, siswa bekerja
sama berdiskusi dalam satu kelompok untuk memahami teks berita yang telah diberikan sebagai materi pembelajaran menulis teks berita. Dalam pembelajaran ini,
siswa dituntut untuk dapat berpikir secara kritis dengan mengaitkan pengetahuan yang dimiliki dalam kehidupannya ke dalam pembelajaran. Untuk mengetahui sejauh
mana pemahaman siswa terhadap pengetahuan yang diperolehnya tersebut, dalam pembelajaran ini siswa akan dituntut untuk membagi pengetahuan yang dimilikinya
kepada teman satu kelompoknya. Dengan membagi pengetahuan kepada teman satu kelompoknya maka akan memudahkan siswa dalam menulis teks berita dengan baik
dan benar.
3.4 Indikator Kinerja