Jurnalistik media elektronik auditif atau jurnalistik radio siaran, lebih banyak dipengaruhi dimensi verbal, teknologikal, dan fisikal. Verbal,
berhubungan dengan kemampuan menyusun kata, kalimat, dan paragraf secara efektif dan komunikatif. Teknologikal, berkaitan
dengan teknologi yang memungkinkan daya pancar radio dapat ditangkap dengan jelas dan jernih oleh pesawat radio penerima.
Fisikal, erat kaitannya dengan tingkat kesehatan fisik dan kemampuan pendengaran khalayak dalam menyerap dan mencerna setiap pesan
kata atau kalimat yang disampaikan.
3 Jurnalistik Media Elektronik Audiovisual
Jurnalistik media elektronik audiovisual merupakan gabungan dari segi verbal, visual, teknologikal, dan dimensi dramatikal. Verbal,
berhubungan dengan kata-kata yang disusun secara singkat, padat, dan efektif. Visual, lebih banyak menekankan pada bahasa gambar yang
tajam, jelas, hidup, dan memikat. Teknologikal, berkaitan dengan daya jangkau siaran, kualitas suara dan gambar yang dihasilkan serta
diterima oleh pesawat televisi penerima di rumah. Dramatikal, berarti bersinggungan dengan aspek serta nilai dramatik yang dihasilkan oleh
rangkaian gambar yang dihasilkan secara simultan.
2.2.3 Produk Jurnalistik
Produk jurnalistik menurut Sumadiria 2006 adalah surat kabar, tabloid, majalah, buletin atau berkala lainnya seperti radio, televisi, dan media
on line internet. Surat kabar dibagi dalam tiga kelompok besar. Namun, hanya
dua dari tiga kelompok besar dari surat kabar yang disebut produk jurnalistik, yaitu 1 berita news dan 2 opini views.
Kelompok berita news, meliputi antara lain berita langsung straight news
, berita menyeluruh comprehensive news, berita mendalam depth news
, pelaporan mendalam depth reporting, berita penyelidikan investigative news, berita khas bercerita feature news, dan berita gambar
photo news. Kelompok opini views, meliputi tajuk rencana, karikatur, pojok, artikel, kolom, esai, dan surat pembaca.
2.2.4 Hakikat Teks Berita
Kata berita
berasal dari bahasa sanskerta vrit, yang secara
harfiah berarti ada atau terjadi. Adapun dalam bahasa Inggris, berita disebut write
yang artinya menulis. Selanjutnya, oleh sebagian besar Orang Indonesia istilah-istilah tersebut dilafalkan menjadi istilah vritta atau berita.
Sumadiria 2006 mendefinisikan berita sebagai laporan tercepat mengenai fakta atau ide terbaru yang benar, menarik, dan atau penting
bagi sebagian besar khalayak, melalui media berkala seperti surat kabar, radio, televisi, atau media on line internet. Sejalan dengan Sumadiria, Djuraid 2009
mendefinisikan berita sebagai sebuah laporan atau pemberitahuan mengenai terjadinya sebuah peristiwa atau keadaan yang bersifat umum dan baru saja
terjadi yang disampaikan oleh wartawan di media massa. Charney dalam Cahya 2012 menyatakan berita sebagai laporan
terhangat tentang fakta yang menarik bagi banyak orang. Pendapat tersebut diperkuat oleh Cahya 2012:2 yang menyatakan bahwa berita merupakan
semua hasil pelaporan, baik secara lisan ataupun tertulis yang bersumber dari realitas kehidupan sehari-hari. Sebagai bentuk laporan, berita harus berisi
tentang kejadian-kejadian terbaru atau aktual. Informasi yang disampaikan sebagai bahan berita pun harus dianggap penting dan menarik bagi banyak
orang.
Beberapa pendapat ahli yang telah dijabarkan sebelumnya, dapat membantu dalam mendeskripsikan teks berita. Teks berita merupakan
teks yang berisi pelaporan berbentuk tulisan yang bersumber dari realitas kehidupan sehari-hari bersifat menarik, terbaru, dan atau aktual yang
didalamnya mengandung enam unsur berita ditulis dengan mengacu pada struktur teks berita.
2.2.5 Nilai Berita