Analisis Data Awal Analisis Data Akhir

52

3.9 Analisis Data

3.9.1 Analisis Data Awal

Analisis data awal dilakukan untuk mengetahui apakah kedua kelas berasal dari keadaan awal yang sama atau tidak. Data yang digunakan adalah skor ulangan akhir semester UAS gasal mata pelajaran fisika tahun ajaran 20142015 kelas X di SMA Negeri 1 Lasem. Langkah-langkah yang dilakukan dalam analisis data awal adalah uji normalitas dan uji homogenitas. 1 Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data skor UAS yang dianalisis terdistribusi normal atau tidak. Rumus yang digunakan adalah Chi Kuadrat yang ditunjukkan pada persamaan 3.7: � = ∑ � − � � � � = 3.7 dengan, � : Chi kuadrat, : frekuensi yang diperoleh dari data penelitian, : frekuensi yang diharapkan, k : banyaknya kelas interval. Jika � ℎ � � dengan derajat kebebasan dk = k-3 dan taraf signifikan 5 maka data terdistribusi normal Sudjana, 2005: 293. 2 Uji Homogenitas Uji homogenitas data awal dilakukan untuk memperoleh asumsi bahwa kedua kelas homogen. Uji homogenitas data awal diuji menggunakan Uji-F, yang ditunjukkan pada persamaan 3.8. 53 = 3.8 Hipotesis statistik yang diuji adalah sebagai berikut: H : � = � H 1 : � ≠ � Hasil perhitungan dibandingkan dengan � , yang diperoleh dari daftar distribusi F dengan peluang ½ , sedangkan derajat kebebasan 1 v dan 2 v masing- masing sesuai dengan dk pembilang dan penyebut serta  = 0,05. Kriteria pengujiannya adalah terima Ho jika � , Sudjana, 2005: 250.

3.9.2 Analisis Data Akhir

Treatment atau perlakuan diberikan kepada kelas eksperimen dan kelas kontrol yang dilakukan setelah diberi pretest. Perlakuan yang diberikan adalah model pembelajaran Problem-Based Learning berbantuan My Own Dictionary untuk kelas eksperimen dan model pembelajaran kooperatif berbasis laboratorium untuk kelas kontrol. Selanjutnya kedua sampel diberikan posttest. Analisis data kemampuan akhir siswa setelah pembelajaran meliputi uji normalitas, uji homogenitas, uji t-satu pihak, uji kesamaan rata-rata, dan uji peningkatan rata-rata untuk data pretest dan posttest. 1 Uji Normalitas Data Pretest dan Posttest Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data pretest dan posttest yang dianalisis terdistribusi normal atau tidak. Rumus yang digunakan adalah Chi Kuadrat yang ditunjukkan pada persamaan 3.9: � = ∑ � − � � � � = 3.9 54 dengan, � : Chi kuadrat, : frekuensi yang diperoleh dari data penelitian, : frekuensi yang diharapkan, k : banyaknya kelas interval. Jika � ℎ � � dengan derajat kebebasan dk = k-3 dan taraf signifikan 5 maka data terdistribusi normal Sudjana, 2005: 293. 2 Uji Homogenitas Data Pretest dan Posttest Uji homogenitas data pretest dan posttest dilakukan untuk memperoleh asumsi bahwa kedua kelas homogen. Uji homogenitas data pretest dan posttest diuji menggunakan Uji-F, yang ditunjukkan pada persamaan 3.10. = 3.10 Hipotesis statistik yang diuji adalah sebagai berikut: H : � = � H 1 : � ≠ � Hasil perhitungan dibandingkan dengan � , yang diperoleh dari daftar distribusi F dengan peluang ½ , sedangkan derajat kebebasan 1 v dan 2 v masing- masing sesuai dengan dk pembilang dan penyebut serta  = 0,05. Kriteria pengujiannya adalah terima Ho jika � , Sudjana, 2005: 250. 3 Uji t-satu Pihak Untuk mengetahui penguasaan konsep siswa yang lebih baik dari penerapan kedua model pembelajaran yang digunakan dalam penelitian, diuji dengan 55 menggunakan uji t pihak kanan Sugiyono, 2010: 121 yang ditunjukkan pada persamaan 3.11: = ̅ − ̅ √ + − √ √ 3.11 dengan, = ∑ √∑ 3.12 dengan, ̅ : rata-rata skor pada kelas eksperimen, ̅ : rata-rata skor pada kelas kontrol, n 1 : jumlah siswa kelas eksperimen, n 2 : jumlah siswa kelas kontrol, r : korelasi antara dua sampel, s 1 : simpangan baku kelas eksperimen, s 2 : simpangan baku kelas kontrol, s 1 2 : varians baku kelas eksperimen, s 2 2 : varians baku kelas kontrol, = − ̅ , = − ̅ . Hipotesis yang digunakan adalah sebagai berikut: Ho : µ 1 ≤ µ 2, Ha : µ 1 µ 2, dengan, µ 1 : rata-rata data posttest kelompok eksperimen, 56 µ 2 : rata-rata data posttest kelompok kontrol. Kriteria pengujian tersebut ditolak jika t hitung ≥ t tabel dengan taraf signifikan α = 5. Kriteria penolakan Ho adalah t hitung ≥ t 1- α, n1+n2-2 Sudjana, 2005: 243. 4 Uji Kesamaan Rata-rata Uji kesamaan rata-rata dilakukan untuk menguji keefektifan penggunaan model pembelajaran terhadap ketuntasan belajar siswa kelas eksperimen dan kontrol dalam penelitian. Uji hipotesis ketuntasan belajar untuk ketuntasan individual menggunakan uji t pihak kanan Sugiyono, 2010: 103 yang ditunjukkan pada persamaan 3.13: = ̅−� √ 3.13 dengan, t : nilai t yang dihitung, ̅: rata-rata skor, � : 75, s : simpangan baku. n : jumlah anggota sampel. Untuk uji t satu pihak, yaitu uji pihak kanan, hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut: H : � H 1 : � Nilai dengan dk = n – 1 dan peluang 1 – α dengan α = 5. Kriteria pengujian yaitu H ditolak jika ℎ � . Jika H ditolak maka kelas 57 eksperimen yang memperoleh pembelajaran dengan model pembelajaran Problem- Based Learning berbantuan My Own Dictionary telah mencapai ketuntasan belajar. 5 Uji Peningkatan Rata-rata Uji Normal Gain Uji normal gain Hake, 1998: 64 ini bertujuan untuk mengetahui besar peningkatan rata-rata penguasaan konsep siswa sebelum dan sesudah diberi perlakuan. Peningkatan rata-rata penguasaan konsep siswa ini dapat dihitung menggunakan rumus: g = − � − � 3.14 dengan, g : faktor gain, S pre : skor rata-rata tes awal , S post : skor rata-rata tes akhir . Uji normal gain ini juga bertujuan untuk mengetahui besar peningkatan rata- rata aktivitas siswa dari satu pertemuan pembelajaran ke pertemuan pembelajaran selanjutnya. Peningkatan rata-rata aktivitas siswa ini dapat dihitung menggunakan rumus 3.14. Tabel 3.4 Klasifikasi Nilai Faktor Gain Nilai Faktor Gain Keterangan g , Tinggi 0,7 g , Sedang 0,3 g Rendah 3.9.3 Analisis Data Observasi Aktivitas Siswa Analisis data observasi aktivitas siswa, dilakukan dengan menggunakan lembar observasi aktivitas siswa. Observasi dilakukan pada setiap kegiatan pembelajaran. Lembar observasi aktivitas siswa ini diberlakukan pada kedua kelas. 58 Langkah pertama untuk menganalisis aktivitas siswa pada kedua kelas adalah menjumlahkan skor dan mencari rata-rata yang diperoleh pada lembar observasi yang dilakukan pada keempat pertemuan. Untuk mengetahui persentase aktivitas siswa dalam penelitian ini, digunakan rumus sebagai berikut: = ℎ 3.15 Kriteria penilaian aktivitas siswa pada penelitian ini mengacu pada ketentuan skala Likert dengan 4 kriteria. Range persentase kriteria keaktifan siswa ditentukan dengan menentukan persentase skor ideal skor maksimum = 100. Selanjutnya, menentukan persentase skor terendah skor minimum = 25 dari skor ideal dan skor terendah didapatkan range sebesar 75. Kriteria yang dikehendaki ada 4 kriteria yaitu kurang aktif, cukup aktif, aktif, dan sangat aktif, maka lebar intervalnya adalah 75 dibagi 4 yaitu 18,75. Kriteria menurut Arikunto 2009: 252 terdapat 4 kriteria aktivitas siswa, yaitu kurang aktif, cukup aktif, aktif, dan sangat aktif. Persentase penilaian aktivitas siswa mengadopsi pada kriteria dari Arikunto 2009: 252 seperti ditunjukkan pada Tabel 3.5. Tabel 3.5 Tabel Kriteria Penilaian Aktivitas Siswa Persentase Penilaian Aktivitas Siswa dengan Penerapan Model Pembelajaran Problem-Based Learning berbantuan My Own Dictionary Kriteria , Kurang Aktif , , Cukup Aktif , , Aktif , Sangat Aktif Klasifikasi kriteria penilaian aktivitas siswa tersebut menggambarkan kualitas pelaksanaan aktivitas siswa dalam kegiatan belajar mengajar. Kriteria sangat aktif menjelaskan bahwa sangat tinggi aktivitas siswa dalam setiap kegiatan 59 belajar mengajar. Sedangkan kriteria aktif menggambarkan bahwa aktivitas siswa dalam kegiatan belajar mengajar tinggi. Kriteria cukup aktif menjelaskan bahwa aktivitas siswa dalam kegiatan belajar mengajar rendah. Selanjutnya kriteria kurang menjelaskan bahwa aktivitas siswa dalam setiap kegiatan belajar mengajar sangat rendah. Kriteria siswa aktif terlihat pada kegiatan bertanya ataupun menanggapi, bersungguh-sungguh dalam mendengarkan setiap penjelasan guru atau siswa lain, membaca ataupun mencari materi dari berbagai sumber, mencatat materi yang didapat, menjawab pertanyaan yang ada di LKS, membuat laporan eksperimen, bekerjasama dengan teman untuk mengoperasikan alat eksperimen, melakukan eksperimen untuk pengumpulanpengambilan data, dan mempresentasikan hasil diskusi. Perbedaan dari keempat kriteria tersebut mewakili intensitas seberapa sering siswa melakukan aktivitas-aktivitas di atas dalam kegiatan belajar mengajar. Indikator-indikator aktivitas tersebut terdapat pada lembar observasi yang diisi oleh observer di setiap pertemuan.

3.10 Indikator Keberhasilan Penelitian