1
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Fisika merupakan mata pelajaran yang dianggap sebagai mata pelajaran yang sulit. Anggapan ini dapat dilihat dari rendahnya hasil yang dicapai dalam
evaluasi pembelajaran fisika. Pada beberapa penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa hasil pembelajaran fisika di sekolah menengah belum memuaskan.
Wahyudin et al. 2010: 58 menyatakan bahwa tingkat ketuntasan siswa kelas X-1 SMA Negeri 14 Semarang masih rendah. Hasil ujian akhir semester I, 52,50
memperoleh nilai kurang dari 65, dimana rata-rata kelas tersebut adalah 59,24. Hasil yang hampir sama juga dilaporkan oleh Ismawati Hindarto 2011: 38,
bahwa siswa yang memperoleh nilai di bawah standar ketuntasan belajar sekitar 57,5. Hasil belajar siswa di bawah rata-rata juga dilaporkan oleh Permatasari et
al. 2013, dari siswa tiga kelas XI IPA di SMA Negeri 4 Surakarta persentase jumlah siswa yang tidak mencapai kriteria ketuntasan minimal KKM pada UAS
semester gasal adalah 60,38. Hal ini menunjukkan bahwa kualitas penguasaan konsep siswa dalam fisika masih relatif rendah.
Penguasaan konsep siswa yang masih relatif rendah disebabkan oleh penggunaan model pembelajaran yang masih berpusat pada guru teacher
centered. Guru berperan sebagai sumber belajar dan siswa sebagai obyek belajar. Pembelajaran seperti ini disebut dengan model pembelajaran tradisional. Faktanya,
2
kebanyakan guru fisika di sekolah masih menggunakan model pembelajaran tradisional dan telah menjadi ciri khas pembelajaran yang dilakukan di Indonesia.
Akibatnya, para siswa sering mengantuk saat kegiatan belajar mengajar berlangsung. Siswa juga menjadi pasif selama proses pembelajaran dan jarang
muncul pertanyaan dari siswa. Aktivitas yang sering dilakukan siswa hanyalah mencatat atau menyalin informasi yang diberikan oleh guru.
Hasil observasi yang dilakukan di SMA Negeri 1 Lasem kelas X MIA 1 dan X MIA 2 semester gasal tahun ajaran 20142015, didapatkan 23,94 siswa yang
telah mencapai KKM sebesar 75. Hasil tersebut berarti bahwa sebagian besar siswa masih belum mencapai ketuntasan belajar. Hal ini disebabkan oleh pembelajaran
fisika masih menggunakan model tradisional sehingga interaksi guru dan siswa belum optimal dan aktivitas siswa selama pembelajaran dalam upaya memahami
konsep fisika masih rendah. Penggunaan media yang menitikberatkan pada proses pengaktifan siswa
diharapkan dapat meningkatkan aktivitas dan penguasaan konsep siswa. Media cetak merupakan alat bantu penyampai informasi berupa tulisan. Media ini dapat
menyamp aikan informasi secara rinci Fa’iz, 2013: 7. Pada penelitian yang
dilakukan oleh Praptiwi et al. 2012, menggunakan media cetak berupa My Own Dictionary pada model pembelajaran eksperimen inkuiri terbimbing untuk
meningkatkan penguasaan konsep siswa. Media My Own Dictionary yang digunakan di sini merupakan catatan kecil serupa kamus kosakata fisika dalam
bahasa Inggris yang dibuat oleh siswa sesuai kreativitasnya. Guru tetap memperhatikan segi tampilan atau fisik, isi, dan sistematika dari My Own
3
Dictionary yang dibuat oleh siswa. Pada penelitian tersebut masih ditemukan bahwa guru belum memberikan arahan secara rinci kepada siswa sehingga kegiatan
pembelajaran belum berjalan dengan baik. Kendali yang dilakukan guru belum optimal dalam pengaturan waktu pelaksanaan kegiatan. Guru masih terbatas pada
penilaian eksperimen, tetapi siswa kurang memperoleh kebebasan dalam membuktikan kebenaran melalui eksperimen, sehingga kemajuan siswa dalam
memecahkan masalah yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari masih kurang.
Berdasarkan hal di atas, peneliti berpendapat bahwa dengan menggunakan model pembelajaran Problem-Based Learning PBL dipadukan dengan media My
Own Dictionary dapat mengatasi kekurangan yang terdapat pada penelitian Praptiwi et al. 2012. Selcuk 2010: 720 menyatakan bahwa mengajar fisika
dengan model pembelajaran PBL terbukti jauh lebih efektif dalam meningkatkan hasil belajar fisika daripada mengajar dengan model pembelajaran tradisional. Pada
model pembelajaran PBL, siswa dapat berperan aktif dalam menemukan konsep fisika melalui masalah yang disajikan. Siswa tidak sekedar mendengarkan ceramah
guru dan aktif dalam diskusi, tetapi siswa juga diminta untuk menghabiskan waktu di perpustakaan, situs web, atau terjun di tengah-tengah masyarakat. Setiap siswa
memperoleh kebebasan dalam menyelesaikan program pembelajarannya. Siswa terlibat dalam proses penelitian yang mengharuskannya untuk mengidentifikasi
permasalahan, mengumpulkan data, dan menggunakan data tersebut untuk memecahkan masalah Rusmono, 2012: 74. Hal penting dalam belajar fisika
adalah siswa berperan aktif dalam proses belajar mengajar fisika Suparno, 2013:
4
8. Siswa memahami dan menguasai konsep-konsep dan istilah-istilah fisika sehingga dapat digunakan dalam memecahkan permasalahan yang timbul dalam
kehidupan sehari-hari. Penguasaan konsep siswa diawali dengan memahami istilah-istilah yang ada
dalam fisika melalui penggunaan media My Own Dictionary. Arti dari istilah-istilah di fisika dituliskan berdasarkan kreativitas siswa yang tujuannya supaya siswa lebih
mudah mengingat dan memahami konsep-konsep fisika. Jadi, My Own Dictionary di sini merupakan catatan kecil serupa kamus berisi arti dari istilah-istilah dan
rumus- rumus yang ada dalam fisika bab tertentu yang dibuat oleh siswa sendiri sesuai kreativitasnya. Catatan ini dibuat selama siswa melakukan belajar mandiri
dalam tahapan PBL. Penggunaan media My Own Dictionary pada model pembelajaran PBL diharapkan siswa lebih optimal dalam mengikuti pembelajaran
fisika, guru juga dapat mengontrol aktivitas siswa dalam proses pemecahan masalah yang dihadapi siswa sehingga diharapkan ketuntasan belajar siswa akan meningkat.
Kemampuan siswa dalam memecahkan masalah di kehidupan sehari-hari dengan menggunakan konsep-konsep fisika yang dikuasai juga akan meningkat. Akhirnya
aktivitas siswa dalam pembelajaran fisika akan mudah terukur. Peneliti tertarik
untuk mengajukan skripsi dengan judul “Kefektifan Model Pembelajaran Problem-Based Learning PBL Berbantuan My Own Dictionary untuk
Meningkatkan Penguasaan Konsep dan Aktivitas Siswa SMA
”.
5
1.2 Rumusan Masalah