Analisis Model Dinamik Hasil Dan Pembahasan

Prod Pelepah F Pelepah Sawit Luasan Lahan Laju Prod Pelepah Sawit Kapasitas Traktor Trailer Kapasitas Truck Kapasitas Mesin Pengempa pencacah Jumlah kompos Jumlah Mulsa Kapasitas mesin pencampur Kapasitas mesin pengaduk Jumlah Traktor Trailer Jumlah Truck Jumlah Mesin Pengempa pencacah Jumlah mesin pencampur Jumlah mesin pengaduk Biaya Total Mesin Biaya tidak tetap Jumlah Tenaga kerja Biaya Tenaga kerja Biaya total pengelolaan pelepah Pendapatan dari kompos Selisih Pendapatan dari kompos Biaya Tetap Lainnya Prod Pelepah Jumlah kompos

6.5.3 Simulasi Produksi Pelepah dan Jumlah Kompos

Jumlah pelepah yang dihasilkan setiap tahun dari perkebunan PT Agro Sinergi Nusantara Kabupaten Aceh Barat Propinsi Aceh ditampilkan pada Gambar 6.5. Jumlah pelepah akan meningkat seiring bertambahnya usia tanaman. Jumlah pelepah maksimum diperoleh ketika tanaman berusia 10 tahun hingga 17 tahun. Setelah itu jumlah pelepah akan menurun seiring produksi tandan buah segar menurun. Jumlah kompos yang akan dihasilkan juga akan meningkat pada tahun 10 hingga tahun ke 17. Jumlah kompos yang dihasilkan merupakan perkalian antara jumlah pelepah dengan berat daun dalam satu pelepah. Hasil tersebut akan digunakan untuk menentukan jumlah kotoran ternak yang akan dibutuhkan yakni 25 dari berat total daun yang akan dikomposkan. Selama fermentasi pengomposan akan terjadi susut bobot kompos sebesar 34.07.

6.5.4 Model Dinamik Skenario Pertama

Model dinamik skenario pertama mengasumsikan tempat pengolahan pelepah berada di titik pusat afdeling. Potensi pelepah dari semua blok akan dibawa menuju pusat pengelolaan pelepah sawit. Blok panen dan potensi pelepah setiap hari dapat dilihat pada Tabel 5.2. Potensi pelepah maksimal terjadi pada hari pertama dan kedua setiap pekannya yaitu sebesar 781 pelepah. Pendapatan yang diperoleh dari kegiatan pengolahan pelepah sawit pada skenario pertama yaitu dengan mengasumsikan harga jual kompos sebesar Rp 1,000kg. Pendapatan dan pengeluaran menggunkaan model dinamik skenario pertama dapat dilihat pada Gambar 6.6. Gambar 6.4 Model sistem dinamik pengelolaan pelepah sawit