Waktu dan Tempat Metode Penelitian

Model pengelolaan pelepah sawit secara mekanis Input tak terkontrol 1. Luas panen 2. Waktu panen 3. Produktivitas 4. Harga input 5. Tenaga kerja Ouput dikehendaki 1. Produksi meningkat 2. Hemat biaya 3. Keuntungan maksimal 4. Kelancaran operasional Ouput tak dikehendaki 1. Biaya tinggi 2. Efisiensi rendah 3. Antrian angkutan Input terkontrol 1. Kapasitas alat dan mesin 2. Jam kerja harian 3. Biaya operasional Kontrolmanajemen Input lingkungan

6.5 Hasil Dan Pembahasan

6.5.1 Analisis Model Dinamik

Identifikasi sistem memberikan gambaran hubungan antar faktor yang saling mempengaruhi dalam pembentukan sistem. Pengelolaan mekanis pelepah sawit merupakan suatu sistem interaksi antara komponen masukan input dan sistem lingkungan. Sistem akan menghasilkan keluaran komponen yang diinginkan dan yang tidak diinginkan. Komponen keluaran yang diinginkan dan yang tidak diinginkan hasil analisis di PT Agro Sinergi Nusantara Kabupaten Aceh Barat Propinsi Aceh ditunjukkan pada Gambar 6.2. Hasil ini juga menunjukkan bahwa komponen input yang dapat dikendalikan adalah dari sisi penggunaan teknologi pada pengelolan pelepah sawit. Input yang tak dapat dikendalikan adalah luas panen yang nantinya akan berakibat pada meningkatnya produktivitas pelepah.

6.5.2 Pemodelan Sistem Dinamik

Model dinamik pengelolaan pelepah sawit merupakan interaksi antara sistem pengelolaan pelepah di lapangan dan sistem pengelolaan pelepah di tempat pengomposan. Hubungan timbal balik antara komponen pada sistem pengelolaan pelepah sawit adalah besarnya produksi pelepah sawit, kapasitas traktor dan truk, jam kerja, luas lahan, kapasitas kerja mesin pencacah daun dan pengempa pelepah, mesin pencampur dan mesin pengaduk. Model sistem dinamik pengelolaan pelepah sawit secara mekanis yang dituangkan pada diagram sebab-akibat menunjukkan keterkaitan antar komponen. Keterkaitan antar komponen akan memberikan gambaran mengenai jumlah sumber daya yang dibutuhkan dan biaya yang dikeluarkan dalam pengelolaan pelepah tersebut. Jumlah pelepah sawit yang dihasilkan melalui pemanenan TBS akan mempengaruhi jumlah kompos dan mulsa yang akan diproduksi. Jumlah kompos akan berpengaruh terhadap luasan lahan sawit yang akan diberi kompos Gambar 6.2 Diagram input-output model pengelolaan pelepah sawit Produksi pelepah sawit Luas lahan Produktivitas tanaman kelapa Sawit + + Jumlah traktor+ trailer + Jumlah truck + Jumlah mesin pegempa pencacah + Jumlah biaya tidak tetap + Jumlah mesin pencampur loader Jumlah mesin pengaduk Composting turner + + Produksi mulsa kompos Biaya produksi kompos + + + + + + + Keuntungan + - Jumlah tenaga kerja + - dan mulsa. Diagram sebab-akibat untuk menggambarkan keterkaitan tersebut dapat dilihat pada Gambar 6.3. Berdasarkan diagram sebab akibat Gambar 6.3, maka diagram stock flow untuk sistem dinamis pengelolaan pelepah sawit secara mekanis didesain. Model sistem dinamis yang dirancang menggunakan data produktivitas jenis varietas tanaman kelapa sawit untuk dikonversi menjadi produksi pelepah sawit. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa setiap panen pada kelapa sawit akan menghasilkan dua pelepah sawit. Jumlah pelepah yang dihasilkan juga akan dipengaruhi oleh luas lahan pada perkebunan. Penggunaan alat mekanisasi dalam proses pengelolaan pelepah sawit menjadikan biaya ini penting untuk ditampilkan. Biaya sarana pendukung lainnya dimodel dalam biaya lain-lain dari pengelolaan pelepah. Biaya lain-lain diantaranya adalah biaya pengadaan sarana untuk tempat pengelolaan pelepah sawit dan biaya operasional. Keseluruhan nilai pada biaya lainnya menggunakan data pada bab analisis kelayakan usaha. Pada diagram sebab-akibat juga tergambar bahwa tingkat pendapatan dari produksi kompos akan dipengaruhi oleh biaya produksi kompos dari komponen- komponen teknologi yang digunakan. Jumlah tenaga kerja akibat produksi pelepah juga akan mempengaruhi tingkat pendapatan dari usaha pengelolan pelepah kelapa sawit tersebut. Biaya produksi optimum yang dikeluarkan akan memaksimalkan pendapatan dari usaha pengelolaan pelepah sawit tersebut. Model sistem dinamik yang telah dibangun akan diskenariokan seperti pada Bab 5 sebelumnya. Gambar 6.3 Diagram sebab akibat model pengelolaan pelepah sawit