Longser Ketoprak Beberapa Jenis Teater Tradisional Nusantara

Kelas XI SMAMASMKMAK 100 Semester 1 Semula disebut ketoprak lesung, kemudian dengan dimasukkannya musik gendang, terbang, suling, nyanyian dan lakon yang menggambarkan kehidupan rakyat di pedesaan, maka lengkaplah Ketoprak sebagaimana yang kita kenal sekarang, yang pertama kali dipentaskan sekitar tahun 1909. Sumber: Dok. Indotamaper3zt Gambar 6.15 Ketoprak merupakan teater rakyat yang paling populer, terutama di daerah Yogyakarta dan daerah Jawa Tengah.

4. Ludruk

Ludruk merupakan teater tradisional Jawa Timur yang bersifat kerakyatan. Asal-muasalnya dari Jombang. Menggunakan bahasa Jawa dialek Jawa Timuran. Pada perkembangannya, Ludruk menyebar ke daerah-daerah di sebelah barat, karesidenan Madiun, Kediri hingga ke Jawa Tengah. Pada tontonan Ludruk, semua perwatakan dimainkan oleh laki-laki. Sumber: Dok. Zulham Nur Fathoni Gambar 6.16 Ludruk merupakan salah satu kesenian Jawa Timur sangat terkenal , seni panggung yang umumnya seluruh pemainnya adalah laki-laki. Cerita yang dilakonkan biasanya tentang sketsa kehidupan rakyat atau masyarakat, yang dibumbui dengan perjuangan melawan penindasan. Unsur parikan di dalam Ludruk pengaruhnya sangat besar. Misalnya, parikan yang dilantunkan oleh Cak Durasim di zaman penjajahan Jepang, yang membuat Cak Durasim berurusan dengan kempetei Jepang. Begini bunyi parikan itu: “Pagupon omahe doro melok Nipon tambah soro” 101 Seni Budaya Yang artinya, kira-kira begini: Pagupon rumahnya burung dara Ikut Nipon Jepang tambah sengsara.

5. Arja

di Bali cukup banyak bentuk teater tradisional. Di antara yang banyak itu, salah satunya adalah Arja. Arja juga merupakan teater tradisional Bali yang bersifat kerakyatan. Penekanan pada nontonan Arja adalah tarian dan nyanyian. Pada awalnya tontonan Arja dimainkan oleh laki-laki, tapi pada perkembangannya lebih banyak pemain wanita, karena penekanannya pada tari. Arja umumnya mengambil lakon dari Gambuh, yaitu; yang bertolak dari cerita Gambuh. Namun pada perkembangannya dimainkan juga lakon dari Ramayana dan Mahabharata. Tokoh- tokoh yang muncul dalam Arja adalah Melung Inye, Condong pelayan wanita, Galuh atau Sari, Raja Putri, Limbur atau Prameswari, mantri dan lain sebagainya. Sumber: Dok. Yayasan Kesenian Bali Gambar 6.17 Salah satu drama tari yang paling digemari di Bali, karena sifatnya yang kerakyatan. Penekanan dalam tontonan Arja adalah Tarian dan nyanyian.

6. Kemidi Rudat

Salah satu teater tradisional yang terdapat di Nusa Tenggara Barat adalah Kemidi Rudat. Tontonan Kemidi Rudat hampir sama dengan tontonan di daerah-daerah lain. Bentuk tontonan Kemidi Rudat, pengajiannya dalam bentuk drama, yang dikombinasi dengan tarian dan nyanyian. Dialog yang dibawakannya pun seringkali dilakukan dalam nyanyian melalui syair-syair yang berupa pantun. Ada yang mengatakan Rudat berasal dari kata Rodat, yang artinya baris-berbaris. Dari tontonan teater tradisional Kemidi Rudat, tampak pengaruh Bangsawan, yang berlatar-belakang Sumber: Dok. Kemenparekraf Gambar 6.18 Salah satu grup kesenian Rudat dari desa Montong, Kabupaten Lombok Barat, unjuk ketrampilan dalam Festival Rudat, 2013, di Taman Monumen Bumi Gora-Mataram.