101 Seni Budaya
Yang artinya, kira-kira begini: Pagupon rumahnya burung dara Ikut Nipon Jepang tambah sengsara.
5. Arja
di Bali cukup banyak bentuk teater tradisional. Di antara yang banyak itu, salah satunya adalah Arja. Arja juga merupakan
teater tradisional Bali yang bersifat kerakyatan. Penekanan pada nontonan Arja adalah tarian dan nyanyian. Pada awalnya tontonan
Arja dimainkan oleh laki-laki, tapi pada perkembangannya lebih banyak pemain wanita, karena penekanannya pada tari.
Arja umumnya mengambil lakon dari Gambuh, yaitu; yang bertolak dari cerita Gambuh. Namun pada perkembangannya
dimainkan juga lakon dari Ramayana dan Mahabharata. Tokoh- tokoh yang muncul dalam Arja adalah Melung Inye, Condong
pelayan wanita, Galuh atau Sari, Raja Putri, Limbur atau Prameswari, mantri dan lain sebagainya.
Sumber: Dok. Yayasan Kesenian Bali
Gambar 6.17 Salah satu drama tari yang paling
digemari di Bali, karena sifatnya yang kerakyatan.
Penekanan dalam tontonan Arja adalah
Tarian dan nyanyian.
6. Kemidi Rudat
Salah satu teater tradisional yang terdapat di Nusa Tenggara Barat
adalah Kemidi Rudat. Tontonan Kemidi Rudat hampir sama dengan
tontonan di daerah-daerah lain. Bentuk tontonan Kemidi Rudat,
pengajiannya dalam bentuk drama, yang dikombinasi dengan tarian dan
nyanyian. Dialog yang dibawakannya pun seringkali dilakukan dalam
nyanyian melalui syair-syair yang berupa pantun.
Ada yang mengatakan Rudat berasal dari kata Rodat, yang
artinya baris-berbaris. Dari tontonan teater tradisional Kemidi Rudat, tampak pengaruh Bangsawan, yang berlatar-belakang
Sumber: Dok. Kemenparekraf
Gambar 6.18 Salah satu grup kesenian Rudat dari
desa Montong, Kabupaten Lombok Barat, unjuk ketrampilan dalam Festival Rudat, 2013, di Taman
Monumen Bumi Gora-Mataram.
Kelas XI SMAMASMKMAK 102
Semester 1
kebudayaan Melayu. Irama musiknya pun bernuansa Melayu. Dengan instrumen musik rebana, tambur, biola dan gamelan.
Bahkan lakon-lakonnya pun bersumber dari cerita Melayu lama dan dialognya diucapkan dalam bahasa Melayu.
7. Kondobuleng
Sumber: Dok. tribun- timurbshamawar
Gambar 6.19
Kondobuleng merupakan burung bangau putih
yang dikutuk akibat tak mau menikah dengan
Dammang. Nama aslinya Deng Camummu.
Dipentaskan oleh rombongan Sandiwara
Petta puang, Makassar.
Kondobuleng merupakan teater tradisional yang berasal dari suku Bugis, Makassar. Kondobuleng berasal dari kata kondo bangau
dan buleng putih. Kondobuleng berarti bangau putih. Tontonan Kondobuleng ini mempunyai makna simbolis. Sebagaimana teater
tradisional umumnya, tontonan Kondobuleng juga dimainkan secara spontan. Ceritanya simbolik, tentang manusia dan burung bangau.
Dan dimainkan dengan gaya lelucon, banyolan yang dipadukan dengan gerak stilisasi. Yang unik dari tontonan ini adalah tidak
adanya batas antara karakter dengan properti yang berlangsung pada adegan tertentu. Mereka pelaku, tapi pada adegan yang sama
mereka adalah perahu yang sedang mengarungi samudera. Tapi pada saat itu pula mereka adalah juga penumpangnya.
8. Dulmuluk
Dulmuluk adalah teater tradisional yang berasal dari Palembang, Sumatera Selatan. Nama dulmuluk diambil dari nama tokoh cerita
yang terdapat dalam Hikayat Abdoel Moeloek. Teater tradisional Dulmuluk ini juga dikenal dengan sebutan Teater Indra Bangsawan.
Tontonan Dulmuluk ini juga menggunakan sarana tari, nyanyi dan drama sebagai bentuk ungkapannya, dan musik merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari tontonan, karena pemain juga menyanyikan dialog-dialognya.
Humor dan banyolan sangat dominan dalam tontonan Dulmuluk, yang memadukan unsur-unsur tari, nyanyi dan drama ini.