53 atas ketidakinginan mereka untuk diwawancarai. Sehingga peneliti hanya
melakukan wawancara kepada dua pengusaha advertising terbesar di Kota Medan sebagai tahapan akhir dalam penelitian ini.
3.5 Teknik Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data atau informasi, keterangan-keterangan dan data- data yang diperlukan peneliti menggunakan teknik pengumpulan data yaitu
sebagai berikut : 1. Teknik Pengumpulan Data Primer
Teknik pengumpulan data primer adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan secara langsung pada lokasi penelitian sesuai dengan masalah yang
diteliti. Pengumpulan data primer dilakukan dengan cara wawancara Interview. Metode wawancara adalah memberikan pertanyaan langsung kepada sejumlah
pihak-pihak terkait yang menyangkut masalah yang diteliti untuk memperoleh data yang lengkap dan mendalam dari informan. Wawancara akan dilakukan
kepada informan yang telah ditentukan, yang dianggap terkait dan memiliki pengetahuan yang memadai tentang implementasi Peraturan Daerah Kota Medan
nomor 11 tahun 2011 tentang pajak reklame. Wawancara juga digunakan dalam menjaring persepsi atau pengetahuan umum yang akan lebih jauh lagi kepada para
pengguna jasa penerbitan izin reklame di Kota Medan. 2. Teknik Pengumpulan Data Sekunder
Teknik pengumpulan data sekunder adalah pengumpulan data dan informasi yang diperlukandiperoleh melalui catatan-catatan tertuis lainnya yang
berkaitan dengan masalah yang diteliti. Yang teridiri dari, yaitu sebagai berikut :
54 a. Penelitian Kepustakaan Library Research
Penelitian kepustakaan adalah pengumpulan data yang diperoleh dari buku-buku, karya ilmiah, pendapat para ahli yang memiliki revelansi
dengan masalah yang diteliti. b. Studi Dokumentasi Documentary
Studi dokumentasi adalah teknik yang digunakan dengan menelaah catatan tertulis, dokumentasi, arsip yang menyangkut masalah yang diteliti yang
berhubungan dengan instansi terkait.
3.6 Teknis Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis data kualitatif. Teknik analisis data kualitatif dilakukan dengan
menyajikan data yang dimulai dengan menelaah seluruh data yang terkumpul, menyusunnya dalam satu satuan yang kemudian dikategorikan pada tahap
berikutnya dan memeriksa keabsahan serta menafsirkannya dengan analisis dengan kemampuan daya nalar peneliti untuk membuat kesimpuan penelitian.
Miles dan Hubermen 1984 mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus
menerus sampai tuntas, sehingga datanya jenuh. Ukuran kejenuhan data ditandai dengan tidak diperolehnya lagi data atau informasi baru. Analisis data kualitatif
model Miles dan Hubermen terdapat 3 tiga tahap, yaitu sebagai berikut
34
:
34
Sugiono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RD. Bandung: Alfabeta. Hal. 246
55 a. Reduksi data data reduction : Proses pemilihan, pemusatan perhatian
pada penyederhanaan, pengabstrakan dan transformasi data “kasar” yang muncul dari catatan-catatan tertulis dilapangan.
b. Penyajian data data display : Penyajian-penyajian yang lebih baik merupakan suatu cara yang utama bagi analisis kualitatif yang valid,
dengan menggunakan berbagai jenis matrik, grafik, jaringan dan bagan. Semuanya dirancang guna menggabungkan informasi yang tersusun dalam
suatu bentuk yang padu dan mudah diraih. c. Penarikan kesimpulan conclusion drawingverification : Langkah
selanjutnya adalah tahap penarikan kesimpulan berdasarkan temuan dan melakukan verifikasi data. Kesimpulan hasil penelitian yang diambil dari
hasil reduksi dan panyajian data adalah merupakan kesimpulan sementara dan akan berubah bila ditemukan bukti-bukti buat yang mendukung tahap
pengumpulan data berikutnya. Proses untuk mendapatkan bukti-bukti inilah yang disebut sebagai verifikasi data. Apabila kesimpulan yang
dikemukakan pada tahap awal didukung oleh bukti-bukti yang kuat dalam arti konsisten dengan kondisi yang ditemukan saat peneliti kembali ke
lapangan maka kesimpulan yang diperoleh merupakan kesimpulan yang kredibel.
56
Sumber : Bungin, 2003 : 69
Gambar 3.4 Komponen-komponen analisis data
Data Colection
Data Display
Data Reductio
Conlution Drawing
Verifying
57
BAB IV DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN
4.1 Gambaran Umum Pemerintahan Kota Medan
Kota Medan adalah ibu kota provinsi Sumatera Utara, Indonesia. Kota ini merupakan merupakan metropolitan terbesar di luar Pulau Jawa dan kota terbesar
ketiga di Indonesia setelah Jakarta dan Surabaya. Kota Medan merupakan pintu
gerbang wilayah Indonesia bagian barat dan juga sebagai pintu gerbang bagi para wisatawan untuk menuju objek wisata Brastagi di daerah dataran tinggi Karo,
objek wisata Orangutan di Bukit Lawang, Danau Toba.
Kota Medan memiliki luas 26.510 hektare 265,10 km² atau 3,6 dari keseluruhan wilayah Sumatera Utara. Dengan demikian, dibandingkan dengan
kotakabupaten lainya, Medan memiliki luas wilayah yang relatif kecil dengan jumlah penduduk yang relatif besar. Secara geografis kota Medan terletak pada 3°
30 – 3° 43 Lintang Utara dan 98° 35 - 98° 44 Bujur Timur. Untuk itu topografi
kota Medan cenderung miring ke utara dan berada pada ketinggian 2,5 - 37,5 meter di atas permukaan laut.
Secara administratif, batas wilayah Medan adalah sebagai berikut : Utara
Selat Malaka Selatan
Kabupaten Deli Serdang Barat
Kabupaten Deli Serdang Timur
Kabupaten Deli Serdang