39 dokumen yang dikeluarkan oleh pemerintah daerah berdasarkan peraturan daerah
atau peraturan lainnya yang merupakan bukti legalitas, menyatakan sah atau diperbolehkannya seseorang atau badan untuk melakukan usaha atau kegiatan
tertentu
26
. Sistem perizinan muncul karena tugas mengatur dari pemerintah, karena
perizinan akan dibuat dalam bentuk peraturanyang harus dipatuhi masyarakat yang berisikan larangan dan perintah. Dengan demikian izin ini akan digunakan
oleh penguasa sebagai instrumen untuk mempengaruhi hubungan dengan para warga agar mau mengikuti cara yang dianjurkannya, guna mencapai tujuan yang
konkrit.
b. Tujuan Pemerintah Mengeluarkan Izin
Tugas pemerintah dapat dikelompokkan menjadi dua macam yaitu tugas mengatur dan memberikan pelayanan kepada umum. Tugas mengatur meliputi
pembuatan-pembuatan peraturan yang harus dipatuhi masyarakat, sedangkan tugas memberi pelayanan kepada umum meliputi tugas-tugas pemerintah untuk
memenuhi kebutuhan sarana finansial dan personal dalam rangka meningkatkan pelayanan di bidang kesejahteraan sosial, ekonomi, kesehatan dan lain
sebagainya.
Adapun tujuan pemerintah mengatur sesuatu hal dalam peraturan perizinan ada berbagai sebab,yaitu :
26
PERMENDAGRI Nomor 24 Tahun 2006 Tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu. Pasal 1
40 1. Keinginan
mengarahkanmengendalikan aktifitas-aktifitas
tertentu misalnya izin bangunan.
2. Keinginan mencegah bahaya bagi lingkungan misalnya izin lingkungan. 3. Keinginan melindungi obyek-obyek tertentu misalnya izin tebang, izin
membongkar monumen. 4. Keinginan membagi benda-benda yang sedikit jumlahnya misalnya izin
menghuni di daerah padat penduduk. 5. Keinginan untuk menyeleksi orang-orang dan aktifitrasaktifitasnya
misalnya pengurus organisasi harus memenuhi syarat-syarat tertentu.
c. Bentuk Dan Isi Izin
Izin merupakan salah satu bentuk keputusan tata usaha negara. Keputusan Tata Usaha Negara adalah suatu penetapan tertulis yang dikeluarkan oleh badan
atau pejabat tata usaha negara yang berisi tindakan hukum tata usaha negara yang berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku, yang bersifat konkret,
individual, dan final, yang menimbulkan akibat hukum bagi seseorang atau badan hukum perdata
27
.
Berdasarkan hal tersebut di atas, maka izin akan selalu berbentuk tertulis dan berisikan beberapa hal, yaitu sebagai berikut:
1 Organisasi pemerintah yang memberikan izin; 2 Siapa yang memperoleh izin;
3 Untuk apa izin digunakan;
27
UU Nomor 51 Tahun 2009 Tentang Perubahan Kedua Atas UU Nomor 5 Tahun 1986 Tentang Peradilan Tata Usaha Negara
41 4 Alasan yang mendasari pemberiannya;
5 Ketentuan pembatasan dan syarat-syarat; 6 Pemberitahuan tambahan.
2.6.2 Reklame a. Pengertian Reklame
Berdasarkan Kamus
Besar Bahasa
Indonesia, reklame
adalah pemberitahuan kepada umum tentang barang dagangan supaya laku.
Menurut Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 11 Tahun 11 Tentang Pajak Reklame, reklame adalah benda, alat, perbuatan atau media yang bentuk
dan corak ragamnya dirancang untuk tujuan komersial, memperkenalkan, menganjurkan, mempromosikan, atau untuk menarik perhatian umum terhadap
barang, jasa orang atau badan yang dapat dilihat, dibaca, didengar, dirasakan, danatau dinikmati oleh umum
28
.
Menurut W.H van BAARLEE dan F.E. HOLLANDER dalam buku mereka yang berjudul
“Reclamekuende”,Leiden mendefenisikan reklame merupakan suatu kekuatan yang menarik bahasa Belanda: KLERFKRACHT
yang ditujukan kepada kelompok pembeli tertentu, hal mana dilaksanakan oleh produsen atau pedagang agar supaya dengan demikian dapat dipengaruhi
penjualan barang-barang atau jasa-jasa dengan cara yang menguntungkan. Berkhouwer mengemukakan reklame yaitu sebagai pernyataan yang secara sadar
28
Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 11 Tahun 11 Tentang Pajak Reklame. Pasal 1
42 ditujukan kepada publik dalam bentuk apapun juga yang dilakukan oleh seorang
peserta lalulintas perniagaan, yang diarahkan ke arah sasaran memperbesar penjualan barang-barang atau jasa-jasa yang dimasukkan, oleh pihak yang
berkepentingan dalam lalu-lintas perniagaan
29
.
b. Fungsi Rekame
Fungsi reklame menurut Winardi antara lain
30
: a. Membantu memberikan penerangan kepada pihak konsumen.
b. Membantu memperbesar produksi hingga meratakan jalan untuk produksi massa.
c. Memperbesar kecepatan perputaran dalam bidang perniagaan eceran dan dengan demikian menurunkan biaya-biaya distribusi per kesatuan produk.
d. Menstimulasi produsen untuk mempertahankan kualitas artikel-artikelnya.
c. Jenis Reklame
Jenis-jenis reklame diantaranya adalah
31
: 1. Reklame papan billboard adalah reklame yang terbuat dari papan kayu,
calli brete, vinyle termasuk seng atau bahan lain yang sejenis dipasang atau digantungkan atau dipasang pada bangunan, halaman, di atas
bangunan. 2. Reklame Megatron Videotron Large Elektronic Display LED adalah
reklame yang menggunakan layar monitor besar berupa program reklame
29
Winardi. 1992. Promosi dan Reklame. PT Mandar Maju. Bandung. Hal. 1
30
Ibid. Hal. 2
31
Peraturan WaliKota Medan Nomor 11 Tahun 11 Tentang Juknis Pelaksanaan PERDA NO.112011 Tentang Pajak Reklame. Pasal 1
43 atau iklan bersinar dengan gambar dan atau tulisan berwarna yang dapat
berubah-ubah, terprogram dan difungsikan dengan tenaga listrik.
3.
Reklame kain adalah reklame yang diselenggarakan dengan menggunakan bahan kain, termasuk kertas, plastik, karet atau bahan lain yang sejenis
dengan itu. 4. Reklame melekat stiker adalah reklame yang berbentuk lembaran lepas,
diselenggarakan dengan cara disebarkan, diberikan atau dapat diminta untuk ditempelkan, dilekatkan, dipasang, digantungkan pada suatu benda
dengan ketentuan luasnya tidak lebih dari 200 cm
2
per lembar. 5. Reklame selebaran adalah reklame yang berbentuk lembaran lepas
diselenggarakan dengan cara disebarkan, diberikan atau dapat diminta dengan
ketentuan tidak
untuk ditempel,
dilekatkan, dipasang,
digantungkan pada suatu benda lain. 6. Reklame berjalan kendaraan adalah reklame yang ditempatkan atau
ditempelkan pada
kendaraan yang
diselenggarakan dengan
mempergunakan kendaraan atau dengan cara dibawa oleh orang. 7. Reklame udara adalah reklame yang diselenggarakan di udara dengan
menggunakan gas, laser, pesawat atau alat lain yang sejenis. 8. Reklame
suara adalah
reklame yang
diselenggarakan dengan
menggunakan kata-kata yang diucapkan atau dengan suara yang ditimbulkan dari atau oleh perantaraan alat.
9. Reklame slide atau reklame film adalah reklame yang diselenggarakan dengan cara menggunakan klise berupa kaca atau film, ataupun bahan-
44 bahan yang sejenis, sebagai alat untuk diproyeksikan dan atau
dipancarkan pada layar atau benda lain di dalam ruangan. 10. Reklame peragaan adalah reklame yang diselenggarakan dengan cara
memperagakan suatu barang dengan atau tanpa disertai suara.
2.6.3 Pengertian Izin Reklame
Izin reklame adalah izin yang diberikan kepada Badan atau orangperorangan untuk menyelenggarakanmemasang reklame dalam jangka
waktu tertentu. Izin penyelenggaraan reklame dapat diberikan kepada penyelenggara reklame atau jasa periklananbiro reklame apabila :
1. Melengkapi persyaratan administrasi; 2. Membayar pajak reklame terutang sebesar 25 dari tarif pajak;
3. Untuk materi reklame rokok, besarnya nilai sewa reklame ditambah 15 dari pokok pajak;
4. Membayar sewa titik lokasi, khusus untuk penyelenggaraan reklame di dalam sarana dan prasarana kota;
5. Membayar nilai strategis reklame untuk penyelenggaraan reklame di luar sarana dan prasarana kota;
6. Membayar biaya jaminan bongkar sebesar 15 dari jumlah pajak reklame terutang untuk 1 satu kali penyelenggaraan reklame.
Izin dapat diberikan dalam bentuk izin tetap dan izin terbatas. Izin tetap diberikan untuk penyelenggaraan reklame dengan jangka waktu tidak terbatas atau
45 sampai dengan adanya pencabutan ataupun perubahan. Sedangkan izin terbatas
diberikan untuk penyelenggaraan reklame yang masa berlaku izinnya dibatasi.
2.7 Defenisi Konsep
Menurut Masri Singarimbun 1995 menyebutkan konsep adalah istilah dan defenisi yang digunakan untuk menggambarkan secara abstrak kejadian,
keadaan kelompok, atau individu yang menjadi pusat perhatian ilmu sosial. Tujuannya adalah untuk memudahkan pemahaman dan menghindari
terjadinya interpretasi ganda dari variable yang diteliti. Berdasarkan penjelasan tersebut, berikut merupakan batasan yang jelas dari masing-masing konsep yang
akan diteliti, defenisi konsep tersebut antara lain: 1. Kebijakan Publik adalah peraturan pemerintah yang merupakan alat yang
digunakan untuk mencapai tujuan penyelenggaran pemerintahan negara yang biasanya didasarkan pada sebuah regulasi atau undang-undang dan
bersifat mengikat dan otoritatif. 2. Implementasi Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 11 Tahun 2011
tentang penerbitan izin reklame adalah pelaksanaan keputusan mengenai peraturan-peraturan yang mendasar, yang telah dipahami dan diperoleh
berdasarkan keputusan bersama, guna mencapai suatu tujuan kepentingan daerah dalam bidang reklame. Adapun variabel yang mempengaruhi
kinerja implementasi kebijakan menurut menurut George C. Edward III, yaitu:
a. K
omunikasi
46 Komunikasi adalah syarat utama dalam organisasi. Komunikasi
mencakup hubungan antar organisasi pelaksana implementasi. Komunikasi yang baik meliputi proses penyampaian informasi yang
akurat, jelas, konsisten, menyeluruh serta koordinasi antar instansi- instansi yang terkait dalam proses implementasi dan bentuk koordinasi
yang dilakukan, apakah koordinasi horizontal atau vertikal. b. Sumberdaya
Sumberdaya merupakan faktor utama dalam melaksanakan dan merealisasikan jalannya suatu kebijakan. Sumber daya manusia,
sumber daya dana, dan fasilitas , informasi dan kewenangan yang akan digunakan sangat mempengaruhi pelaksanaan implementasi kebijakan
tersebut. c. Disposisi
Disposisi atau sikap para pelaksana merupakan sikap penerima atau penolakan dari agen pelaksana kebijakan yang sangat mempengaruhi
keberhasilan atau kegagalan kebijakan publik. d. Struktur Birokrasi
Struktur organisasi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap implementasi kebijakan. Dalam struktur birokrasi harus ada prosedur
tetap bagi pelaku kebijakan dalam melaksankan kebijakannya dan adanya tanggung jawab dalam menjalankan sebuah kebijakan demi
mencapai tujuan yang ingin dicapai.
47
2.8 Defenisi Operasional