18 mengevaluasi masalah dan kemudian menerjemahkan ke dalam keputusan yang
bersifat khusus. Sementara itu Van Meter dan Van Horn membatasi implementasi kebijakan
sebagai tindakan-tindakan
yang dilakukan
individu-individu kelompok-kelompok pemerintah maupun swasta yang diarahkan untuk
mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan dalam keputusan-keputusan sebelumnya
13
. Dari defenisi diatas dapat diketahui bahwa implementasi kebijakan terdiri
dari tujuan atau sasaran kebijakan, aktivitas, atau kegiatan pencapaian tujuan, dari hasil kegiatan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa implementasi merupakan suatu
proses yang dinamis, dimana pelaksana kebijakan melakukan suatu aktivitas atau kegiatan, sehingga pada akhirnya akan mendapatkan suatu hasil yang sesuai
dengan tujuan atau sasaran kebijakan itu sendiri. Keberhasilan suatu implementasi kebijakan dapat diukur atau dilihat dari proses dan pencapaian tujuan hasil akhir
output, yaitu : tercapai atau tidaknya tujuan-tujuan yang ingin diraih.
2.2.2 Model Implementasi Kebijakan
Adapun dalam mengimplementasikan suatu kebijakan dikenal beberapa model sebagai berikut :
a. Teori Donald S.Van Meter dan Carl E. Van Horn 1975 Meter dan Horn mengemukakan bahwa terdapat enam variabel yang
mempengaruhi kinerja implementasi
14
, yakni;
13
Winarno, Budi. 2004. Teori dan Proses Kebijakan Publik. Yogyakarta : Penerbit Media Pressindo. Hal.102
14
Subarsoo.2009.Analisi Kebijakan Publik. Yogyakarta:Pustaka Pelajar.Hal. 93
19 1. Standar dan sasaran kebijakan, di mana standar dan sasaran kebijakan
harus jelas dan terukur sehingga dapat direalisir apabila standar dan sasaran kebijakan kabur.
2. Sumberdaya, dimana implementasi kebijakan perlu dukungan sumberdaya, baik sumber daya manusia maupun sumber daya non manusia.
3. Hubungan antar organisasi, yaitu dalam benyak program, implementor sebuah program perlu dukungan dan koordinasi dengan instansi lain,
sehingga diperlukan koordinasi dan kerja sama antar instansi bagi keberhasilan suatu program.
4. Karakteristik agen pelaksana yaitu mencakup stuktur birokrasi, norma- norma dan pola-pola hubungan yang terjadi dalam birokrasi yang
semuanya itu akan mempengaruhi implementasi suatu program. 5. Kondisi sosial, politik, dan ekonomi. Variable ini mencakup sumberdaya
ekonomi lingkungan yang dapat mendukung keberhasilan implementasi kebijakan, sejauh mana kelompok-kelompok kepentingan memberikan
dukungan bagi implementasi kebijakan, karakteristik para partisipan, yakni mendukung atau menolak, bagaimana sifat opini publik yang ada di
lingkungan, serta apakah elit politik mendukung implementasi kebijakan. 6. Disposisi implementor yang mencakup tiga hal yang penting, yaitu respon
implementor terhadap kebijakan, yang akan mempengaruhi kemauannya untuk melaksanakan kebijakan, kognisi yaitu pemahaman terhadap
kebijakan, intensitas disposisi implementor, yaitu preferensi nilai yang dimiliki oleh implementor.
20
Gambar 2.2
Model Implementasi Kebijakan Van Meter dan Van Horn, 2015
b. Teori Merilee S. Grindle 1980 Menurut Grindle ada dua variabel besar yang mempengaruhi keberhasilan
implementasi
15
, yaitu: 1. Variabel isi kebijakan content of policy mancakup :
Sejauh mana kepentingan kelompok sasaran atau target grup termuat dalam isi kebijakan.
Janis manfaat yang diterima oleh target grup. Sejauh mana perubahan yang diinginkan dari suatu kebijakan.
Apakah letak suatu program sudah tepat. Apakah suatu kebijakan telah menyebutkan implemntornya dengan rinci.
Apakah suatu program di dukung oleh sumber daya yang memadai.
15
Subarsoo.2009.Analisi Kebijakan Publik. Yogyakarta:Pustaka Pelajar.Hal. 99
Komunikasi antar organisasi dang
pengukuhan aktivitas
Standar dan sasaran
kebijakan Karakteristik
organisasi komunikasi
antar organisasi
Kinerja kebijakan
Sikap pelaksana
Sumber daya Kondisi sosial,
ekonomi dan politik
21 2. Variabel lingkungan kebijakan mencakup :
Seberapa besar kekuasaan, kepentingan dan strategi yang dimiliki oleh
para aktor yang terlibat dalam implementasi kebijakan. Karaktristik institusi dan rezim yang sedang berkuasa.
Tingkat kepatuhan dan responsivitas kelompok sasaran.
Gambar 2.3
Model Implementasi Kebijakan Grindle,2015
Melaksanakan kegiatan Dipengaruhi oleh :
aIsi Kebijakan 1.Kepentingan yang dipengaruhi
2.Tipe manfaaat 3.Derajat
perubahan yang
diharapkan 4.Letak pengambilan keputusan
5.Pelaksana program 6.Sumber daya yang dilibatkan
b Konteks Kebijakan 1.Kekuasan, kepentingan dan
strategi aktor yang terlibat 2.Karakteristik
lembaga dan
penguasa 3.Kepatuhan dan daya tanggap
Tujuan Kebijakan
Hasil kenijakan : a. Dampak
pada masyarakat, individu
dan kelompok b. Perubahan
dan penerimaan
oleh masyarakat
Tujuan yang ingin
dicapai
Program yang dijalanan seperti direncanakan ?
Program aksi dan proyek individu
yang didesain dan dibiayai
Mengukur kebehasilan
22 c. Teori George C. Edward III 1980
George C. Edward III mengemukakan beberapa hal yang dapat mempengaruhi keberhasilan suatu implementasi
16
, yaitu: 1. Komunikasi Comunication
Komunikasi sangat menentukan keberhasilan pencapaian tujuan dari pelaksanaan. Pelaksanaan yang efektif terjadi apabila para pembuat keputusan
sudah mengetahui apa yang akan dikerjakan. Pengetahuan atas apa yang akan dikerjakan dapat berjalan apabila komunikasi berjalan dengan baik, sehingga
setiap keputusan
dan peraturan
pelaksanaan harus
ditransmisikan dikomunikasikan kepada bagian personalia yang tepat. Faktor-faktor yang
mempengaruhi komunikasi dalam implementasi kebijakan adalah : Tranformasi informasi transimisi : Agar informasi tidak hanya
disampaikan kepada pelaksana kebijakan tetapi juga kepada kelompok sasaran dan pihak yang terkait.
Kejelasan informasi clarity : Agar informasi yang jelas dan mudah dipahami, selain itu untuk menghindari kesalahan interpretasi dari
pelaksana kebijakan, kelompok sasaran maupun pihak yang terkait dalam implementasi kebijakan.
Konsistensi informasi consistency : Agar informasi yang disampaikan harus konsisten sehingga tidak menimbulkan kebingungan pelaksana
kebijakan, kelompok sasaran maupun pihak terkait.
16
Edwards III, George C. 1980. Implementing Public Policy. Washington, D.C: Congressional Quarterly Press. Hal. 10
23 2. Sumber Daya Resources
Sumber-sumber yang dapat menentukan keberhasilan pelaksanaan adalah salah satunya sumber daya yang tersedia. Karena menurut George C Edward
III sumber daya merupakan sumber penggerak dan pelaksana. Manusia merupakan sumber daya yang terpenting dalam menentukan keberhasilan
proses pelaksanaan, sedangkan sumber daya merupakan keberhasilan proses implementasi yang dipengaruhi dengan pemanfaatan sumber daya manusia,
biaya, dan waktu. Faktor-faktor pendukung sumberdaya adalah : Sumber Daya Manusia Staff : Implementasi kebijakan tidak akan berhasil
tanpa adanya dukungan dari sumber daya manusia yang cukup kualitas dan kuantitasnya. Kualitas sumber daya manusia berkaitan dengan
keterampilan, dedikas, profesionalitas, dan kompetensi di bidangnya, sedangkan kuatitas berkaitan dengan jumlah sumber daya manusia apakah
sudah cukup untuk melingkupi seluruh kelompok sasaran. Anggaran Budgetary : Dalam implementasi kebijakan, anggaran
berkaitan dengan kecukupan modal atau investasi atas suatu program atau kebijakan untuk menjamin terlaksananya kebijakan, sebab tanpa dukungan
anggaran yang memadahi, kebijakan tidak akan berjalan dengan efektif dalam mencapai tujuan dan sasaran.
Fasilitas Facility : Fasilitas atau sarana dan prasarana merupakan salah satu faktor yang berpengaruh dalam implementasi kebijakan. Pengadaan
fasilitas yang layak, seperti gedung, tanah dan peralatan perkantoran akan
24 menunjang dalam keberhasilan implementasi suatu program atau
kebijakan. Informasi dan Kewenangan Information and Authority : Informasi juga
menjadi faktor penting dalam implementasi kebijakan, terutama informasi yang relevan dan cukup terkait bagaimana mengimplementasikan suatu
kebijakan. Sementara wewenang berperan penting terutama untuk meyakinkan dan menjamin bahwa kebijakan yang dilaksanakan sesuai
dengan yang dikehendaki.
3. Disposisi Disposition Disposisi atau sikap para pelaksana adalah faktor penting dalam
pendekatan mengenai pelaksanaan. Jika pelaksanaan ingin efektif, maka para pelaksana tidak hanya harus memiliki kemampuan untuk melaksanakannya,
dimana kualitas dari suatu kebijakan dipengaruhi oleh kualitas atau ciri-ciri dari para aktor pelaksana. Keberhasilan kebijakan bisa dilihat dari disposisi
karakteristik agen pelaksana. Dalam mendukung disposisi dalam kesuksesan implementasi kebijakan harus adanya kesepakatan antara pembuat kebijakan
dengan pelaku yang akan menjalankan kebijakan itu sendiri dan bagaimana mempengaruhi pelaku kebijakan agar menjalakan sebuah kebijakan tanpa
keluar dari tujuan yang telah ditetapkan demi terciptanya pelayanan publik yang baik.
25 4. Struktur Birokrasi Bureaucratic Structure
Menurut Edward III, walaupun sumber-sumber untuk melaksanakan suatu kebijakan tersedia atau para pelaksana mengetahui apa yang seharusnya
dilakukan dan mempunyai keinginan untuk melaksanakan suatu kebijakan, kemungkinan kebijakan tersebut tidak dapat terlaksana atau terealisasi karena
terdapatnya kelemahan dalam struktur birokrasi. Birokrasi sebagai pelaksana harus dapat mendukung kebijakan yang telah diputuskan secara politik dengan
jalan melakukan koordinasi dengan baik. Bureaucratic structurestruktur birokrasi adalah sumber-sumber untuk melaksanakan suatu kebijakan tersedia
atau para pelaksana mengetahui apa yang seharusnya dilakukan dan mempunyai keinginan untuk melaksanakan suatu kebijakan, kemungkinan
kebijakan tersebut tidak dapat terlaksana atau terealisasi karena terdapatnya kelemahan dalam struktur birokrasi dan adanya Standard Operating
Procesures SOPsstandar operasi prosedur dalam rutinitas sehari-hari dalam menjalankan impelementasi kebijakan. Birokrasi sebagai pelaksana harus dapat
mendukung kebijakan yang telah diputuskan secara politik dengan jalan melakukan koordinasi dengan baik dan penyebaran tanggung jawab
fragmentation atas kebijakan yang ditetapkan. Faktor-faktor struktur birokrasi yang mendukung dalam suksesnya sebuah implementasi kebijakan harus
adanya prosedur tetap bagi pelaku kebijakan dalam melaksankan kebijakannya dan adanya tanggung jawab dalam menjalankan sebuah kebijakan demi
mencapai tujuan yang ingin dicapai.
26
Sumber : George C. Edward III 1980:148
Gambar 2.4 Model Implementasi Kebijakan George C. Edward III, 2015
Dari berbagai macam model implementasi kebijakan yang ada, penulis menggunakan model impementasi kebijakan George C. Edward III. Karena dalam
teori Edward variabel yang ada sangat cocok dengan penelitian penulis.
2.3 Pelayanan Publik 2.3.1 Pengertian Pelayanan Publik