Kesimpulan 1 Peningkatan peran pemuda dalam pembangunan kelautan dan perikanan di Kabupaten Sukabumi Jawa Barat

6 KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan 1

Bentuk-bentuk peran pemuda di Kabupaten Sukabumi dikelompokkan dalam hal perencanaan, produksi, monitoring dan evaluasi, dan lembaga perikanan. Pemuda berperan dalam : 1 aspek perencanaan yang meliputi mengik uti rapat di tingkat desadaerah, memberi saran dalam rapat, menyusun program, dan sosialisasi program; 2 aspek produksi yang terdiri atas memiliki aset penangkapan ikan, memiliki aset pengolahan ikan, memiliki aset pemasaran ikan, bertindak sebagai manajer usaha, menjadi tenaga kerja, menjual sarana produksi, dan menyiapkan layanan reparasi; 3 aspek monitoring dan evaluasi yang meliputi mencatat volume produksi dan biaya produksi, melaporkan kepada yang berwenang jika terjadi pelanggaran, dan melaporkan jika ada gangguan hama dan penyakit; dan 4 aspek lembaga perikanan, yaitu menjadi anggota kelompokkoperasi perikanan, menjadi pengurus kelompok perikanan, mengikuti program pemerintah mewakili kelompok, dan menjadi anggota HNSI. Peran pemuda paling banyak adalah sebagai pekerja di sektor kelautan dan perikanan. Peran pemuda umumnya berhubungan dengan minat, kemampuan dan manfaat yang diperoleh. 2 Faktor-faktor determinan yang mempengaruhi peran pemuda adalah aspek kebijakan publik, kewirausahaan, sumberdaya, dan kapital sosial. Pengaruh aspek kebijakan publik adalah paling kuat, diikuti oleh kewirausahaan, kapital sosial, dan sumberdaya. Dengan demikian kebijakan publik sangat berperan untuk mendorong pemuda berperan lebih aktif dalam pembangunan kelautan dan perikanan. Walaupun demikian, aspek kewirausahaan, kapital sosial dan sumberdaya juga perlu mendapatkan perhatian yang memadai. 3 Sebagian kecil peubah kebijakan tidak berpengaruh nyata sedangkan sebagian besar peubah kebijakan tersebut berpengaruh nyata terhadap peran pemuda. Dari aspek kebijakan publik, peubah kebijakan yang berpengaruh nyata adalah adalah intensitas penyuluhan, dan nilai kredit perikanan yang diterima responden. Peubah kebijakan dari aspek kewirausahaan meliputi membaca berita, mendengar berita, usia, pendidikan, dan pengalaman berbisnis. Dalam aspek kapital sosial peubah yang signifikan mempengaruhi adalah jumlah mitra bisnis, keikutsertaan dalam organisasi politik, keterlibatan dalam organisasi agama, dan kekayaaan keluarga. Sedangkan peubah kebijakan dari aspek sumberdaya adalah saldo tabungan, nilai lahan untuk usaha non-perikanan, jumlah tenaga kerja produktif, perkiraan keuntungan tahun depan, dan nilai aset usaha. 4 Terdapat korelasi antar aspek yang mempengaruhi faktor pemuda, yaitu kebijakan publik, kewirausahaan, kapital sosial, dan sumberdaya, mengindikasikan bahwa kebijakan publik yang diambil oleh pemerintah hanya akan efektif jika aspek-aspek lainnya juga diperhatikan. Harus ada upaya memperkuat aspek kewirausahaan, kapital sosial, dan sumberdaya agar kebijakan publik untuk mendorong peran pemuda bisa lebih berdaya guna. Pemberian kredit usaha atau bantuan serta penyuluhan yang merupakan peubah kebijakan publik perlu mendapat perhatian lebih baik. 5 Berbagai bidang atau kegiatan di sektor kelautan dan perikanan berpotensi melibatkan pemuda sehingga pemuda bisa berperan lebih optimal. Program perikanan yang dilaksanakan Dinas Kelautan dan Perikanan bisa melibatkan peran pemuda, dari perencanaan, sosialisasi hingga pelaksanaannya. Dalam hal produksi bidang perikanan, menjadi tenaga kerja atau anak buah kapal merupakan kesempatan yang paling mudah dilakukan. Disamping itu beberapa sektor informal seperti menjual ikan segar maupun memproses secara sederhana untuk mendapatkan nilai tambah juga peluang yang masih terbuka. Bekerja di toko yang menjual peralatan tangkap maupun sebagai pekerja di sektor angkutan hasil perikanan juga masih mungkin dikembangkan. Mendorong nelayan untuk mencatat produksi dan biaya produksi akan mempermudah pencatatan statistik perikanan. Demikian juga pemuda diharapkan aktif memberi informasi kepada yang berwenang jika ada pelanggaran dalam penangkapan ikan. Membentuk kelompok atau koperasi perikanan akan menolong anggota dalam hal mendapatkan modal atau pemasaran.

6.2 Saran