Kebijakan umum pembangunan kelautan dan perikanan di Kabupaten Sukabumi adalah sebagai berikut: 1 Pembangunan potensi kelautan dan
perikanan, 2 Peningkatan infrastruktur sarana dan prasarana, 3 Penanggulangan kemiskinan peningkatan pendapatan nelayan tangkap dan pembudidaya, dan
4 Pengembangan sumberdaya manusia. Sedangkan program pembangunan kelautan dan perikanan di kabupaten ini adalah: 1 Pemanfaatan sumberdaya
kelautan dan perikanan secara optimal dan berkelanjutan, 2 Pemberdayaan masyarakat nelayan dan pembudidaya ikan, 3 Pembangunan sarana dan
prasarana penangkapan, 4 Pengelolaan ekosistem laut, dan 5 Peningkatan kualitas SDM perikanan nelayan, pembudidaya, pengolah dan pemasar ikan serta
aparatur pembina.
4.6 Perikanan Tangkap
Kegiatan perikanan tangkap Kabupaten Sukabumi yang terbesar terletak di Kecamatan Pelabuhan Ratu dan Cisolok. Di kedua kecamatan tersebut terdapat
dua fasilitas perikanan yang cukup besar, yaitu Pelabuhan Perikanan Nusantara PPN Pelabuhan Ratu di Kecamatan Pelabuhan Ratu dan Pangkalan Pendaratan
Ikan Cisolok PPI di Kecamatan Cisolok. Kecamatan Pelabuhan Ratu dan Cisolok memang merupakan dua kecamatan di wilayah pesisir Teluk Pelabuhan
Ratu yang menjadi pusat fasilitas dan aktivitas perikanan tangkap di Kabupaten Sukabumi. Sementara fasilitas perikanan yang terdapat di empat kecamatan
lainnya hanya berstatus Tempat Pelelangan Ikan TPI, yaitu TPI Simpenan Simpenan, TPI Ciwaru Ciemas, TPI Ujung Genteng Ciracap dan TPI Surade
Surade. Produksi ikan meningkat dari 4.353 ton pada tahun 2000 menjadi 9.120 ton pada tahun 2004 Tabel 14.
Tabel 14 Produksi perikanan tangkap Kabupaten Sukabumi No
Tahun Produksi ton
1 2
3 4
5 2004
2003 2002
2001 2000
9.120,32 7.069,86
6.286,27 4.825,00
4.353,00
Sumber: DKP Kabupaten Sukabumi 2005
Jenis ikan yang paling banyak ditangkap adalah cakalang, tongkol, tuna dan layur. Sedangkan cumi, jerbung, lobster dan teri termasuk yang volume
penangkapannya relatif sedikit Tabel 15. Tabel 15 Jenis dan produksi ikan hasil tangkapan Kabupaten Sukabumi
No Jenis Ikan
Produksi ton No
Jenis Ikan Produksi ton
1 Layur 1.023,56
17 Tenggiri 84,25
2 Cakalang 1.256,89
18 Japuh 43,64
3 Cucut 832,50
19 Kakap 94,76
4 Tongkol 1.230,80
20 Manyung 66,47
5 Tuna 1.155,79
21 Bawal 27,59
6 Pari 599,17
22 Rebon 34,43
7 Jangilus 787,76
23 Jambal 16,38
8 Layaran 420,53
24 Cumi 4,82
9 Pedang-pedang 200,45 25 Selar
81,54 10 Peperek
189,47 26 Lemuru
29,58 11 Kembung
220,66 27 Jerebung
9,57 12 Tembang
178,76 28 Lobster
9,24 13 Eteman
105,40 29 Jogol
16,22 14 Teri
25,79 30 Rumput laut
23,56 15 Kue
157,88 31 Ikan lainnya
129,42 16 Layang
63,44 Jumlah Total Produksi: 9,120.32 ton
Sumber: DKP Kabupaten Sukabumi 2005
RTP perikanan tangkap Nelayan pada tahun 2004 adalah 12.206 jiwa atau sekitar 0,58 dengan jumlah armada penangkapan 1.173 unit dan potensi
lestari 14.592 tontahun. Produksi tangkapan selama beberapa tahun terkahir cenderung meningkat. Produksi perikanan laut yang didaratkan di pesisir
Kabupaten Sukabumi pada tahun 2000 rata-rata 4.164 tontahun dan pada tahun
2004 rata-rata 9.168 tontahun. Sedangkan produktivitas kawasan teluk yang diwakili tiga kecamatan tersebut Kecamatan Cisolok, Pelabuhan Ratu dan
Simpenan adalah 4.115 tontahun. Pemanfaatan sumberdaya ikan perairan laut Kabupaten Sukabumi diduga baru mencapai 36. Hal ini mengindikasikan
peluang pengembangan perikanan tangkap di perairan ini masih besar, apalagi untuk daerah lepas pantai dan ZEEI. Produksi ikan laut segar hasil kegiatan
perikanan tangkap yang didaratkan di enam kecamatan yang tersebar di pesisir Kabupaten Sukabumi dapat dilihat pada Tabel 16 di bawah ini.
Tabel 16 Produksi ikan segar di enam kecamatan pesisir Kabupaten Sukabumi Volume ton
No Kecamatan
2001 2002
2003 2004
1 Ciemas
80,30 61,12
68,33 89,48
2 Ciracap
11,53 33,17
44,45 75,26
3 Surade
3,15 2,42,
2,83 5.42
4 Pelabuhan Ratu
4.118,63 4.117,40
3.962,40 5.203,75
5 Simpenan
10,02 12,10
15,00 22,54
6 Cisolok
31,63 32,75
44,97 65,87
Jumlah 4.255,28
4.258,96 4.137,98
5.462,27
Sumber: DKP Kabupaten Sukabumi 2005
Jenis ikan yang dominan tertangkap di perairan Kabupaten Sukabumi
cukup beragam. Jenis-jenis ikan tersebut adalah cakalang Katsuwonus pelamis, cucut gergagi Pritis cuspidiatus, cucut martil Sphyrna blochii, layang
Decapterus sp., layaran Istiophorus orientalis, setuhuk Makaira sp., layur Trichiurus sp., peperek Ceiognatthus sp., tembang Sardinella sp., tongkol
Auxis thazard dan tuna Thunnus sp.. Teknologi penangkapan yang dimiliki nelayan Kabupaten Sukabumi,
kecuali Pelabuhan Ratu, umumnya belum berkembang dan masih tradisional. Daerah penangkapan ikan fishing ground nelayan kabupaten ini umumnya di
sekitar perairan artisanal kurang dari 3 mil terutama di sekitar perairan yang membentuk satu kawasan teluk seperti Teluk Pelabuhan Ratu, Teluk Ciletuh, dan
beberapa teluk yang relatif lebih kecil dibandingkan dengan kedua teluk tersebut. Nelayan yang berdomisili dan berusaha di Kecamatan Pelabuhan Ratu
umumnya mempunyai teknologi penangkapan yang lebih berkembang dibanding nelayan di kecamatan lainnya di Kabupaten Sukabumi. Alat tangkap yang mereka
gunakan antara lain gillnet jaring insang, payang, jaring lingkar dan beberapa jenis alat tangkap lainnya yang biasa digunakan unt uk menangkap tuna dan
cakalang, yaitu rawai. Sedangkan nelayan di kecamatan lainnya yang biasa melakukan kegiatan perikanan di sekitar perairan artisanal biasanya dicerminkan
oleh jenis alat tangkap yang mereka digunakan, seperti gillnet jaring insang, pukat pantai, pancing, anco, bagan, dan jala lempar.
Tabel 17 Jenis dan jumlah alat tangkap di Kabupaten Sukabumi 2004 No Alat tangkap
Jumlah unit 1
Payang 120
2 Jaring insang lingkar
212 3
Rampus 368
4 Trammel net
488 5
Bagan perahu 230
6 Rawai tuna
195 7
Rawai hanyut selain rawai tuna 165
8 Pancing ulur
119 9
Pancing lainnya 647
Sumber: DKP Kabupaten Sukabumi 2005
Tabel 17 di atas menyajikan beberapa jenis dan jumlah alat tangkap yang terdapat di wilayah Kabupaten Sukabumi pada tahun 2004.
Ikan yang didaratkan dan dilelang pada sebagian besar wilayah kecamatan pesisir di Kabupaten Sukabumi umumnya masih dalam kondisi segar, karena
waktu operasi penangkapan ikan yang dilakukan relatif pendek, yaitu setengah hari trip half-day fishing trip, kecuali untuk armada gillnet, purse seine, jaring
cumi-cumi dan pancing rawai yang berdomisili usaha di PPN Pelabuhan Ratu yang melakukan penangkapan ikan hingga lebih dari dua hari.
Selain kemudian dijual dalam keadaan segar di lokasi juga diolah menjadi berbagai macam produk olahan tradisonal seperti ikan pindang, ikan asin, ikan
panggang, ikan presto, abon, dendeng, baso, terasi dan lain- lain. Kecamatan Cisolok merupakan daerah pengolahan ikan yang cukup berkembang di
Kabupaten Sukabumi. Di kecamatan ini berkembang berbagai kegiatan diversifikasi produk perikanan, seperti abon ikan, dendeng ikan, kerupuk ikan dan
ikan asin, sedangkan aktivitas pengolahan ikan di wilayah kecamatan lainnya hanya berkembang pada kegiatan pengolahan ikan pindang dan ikan asin.
Produksi ikan, baik dalam bentuk segar maupun dengan menggunakan ice-box serta dalam bentuk produk olahan kemudian dipasarkan untuk kebutuhan lokal
dan didistribusikan ke daerah lain seperti kota Bandung, Jakarta dan Sukabumi. Terdapat dua perusahaan cold storage di wilayah Pelabuhan Ratu, yaitu PT
AGB dan PT URI. PT AGB adalah perusahaan milik investor Korea yang terletak di dalam darmaga PPN Pelabuhan Ratu, yang khusus untuk mengumpulkan,
membeli dan me nyimpan ikan layur. Ikan Layur yang dijual nelayan ke PT AGB merupakan harga tertinggi dari harga pasaran. PT URI adalah perusahaan Korea
yang berada di luar darmaga PPN Pelabuhan Ratu, tepatnya di Jl. Cipatuguran Pelabuhan Ratu. Perusahaan ini mengumpulkan, membeli dan menyimpan jenis
ikan tuna dan cakalang.
4.7 Perikanan Air Tawar