pada keputusan pemuda secara independen untuk menekuni usaha pada bidang kelautan dan perikanan sebagai mata pencaharian. Dengan demikian
peran pemuda yang dimaksudkan berbeda dengan partisipasi pemuda dalam proyek atau program pemerintah.
3. Sumberdaya kelautan dan perikanan yang dimaksudkan dalam penelitian ini sumberdaya hayati perairan. Dengan demikian fokus penelitian ini adalah
usaha ekonomi yang dijalankan pemuda dalam memanfaatkan sumberdaya hayati perairan. Sumberdaya kelautan lainnya berupa tambang, mineral,
minyak, dan gas, termasuk kegiatan jasa perhubungan laut, tidak diikutkan dalam penelitian ini. Karena itu pula maka definisi sektor atau bidang
kelautan dan perikanan dalam penelitian ini adalah usaha ekonomi dalam memanfaatkan sumberdaya ikan serta usaha penyediaan barang dan jasa
bagi pelaksanaan usaha kelautan dan perikanan. 4. Lingkup kawasan penelitian adalah kawasan pesisir Teluk Pelabuhan Ratu,
Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat. Berdasarkan lingkup kawasan penelitian ini dilakukan proses deduksi dalam rangka perumusan implikasi
peran pemuda pada spektrum kawasan yang lebih luas.
1.6 Kerangka Pikir Penelitian
Penelitian yang dilakukan ini menganalisis peningkatan peran pemuda dalam pembangunan kelautan dan perikanan. Kegiatan penelitian beranjak dari
kondisi sekarang di lokasi penelitian yang dicirikan oleh tiga hal, yaitu:
1. Peran pemuda dalam pembangunan kelautan dan perikanan masih rendah.
2. Masih tersedia nya sumberdaya kelautan dan perikanan yang digunakan untuk pengembangan selanjutnya sebagai mata pencaharian masyarakat
serta sumber pendapatan keluarga dan daerah.
3. Peluang berusaha dan bekerja pada sektor kelautan dan perikanan relatif
rendah.
Dengan adanya kondisi seperti ini dan apabila hal tersebut berlanjut maka beberapa dampak negatif yang mungkin terjadi adalah:
1. Insidensi kemiskinan yang dapat menyebar di kalangan masyarakat secara umum, khususnya di kalangan generasi muda.
2. Sumberdaya kelautan dan perikanan yang tersedia akan tidak termanfaatkan dan bila sudah mencapai batas usianya dapat lenyap secara
natural. 3. Kemungkinan lain yaitu sumberdaya yang tersedia dapat dimanfaatkan
oleh nelayan asing secara ilegal dengan menggunakan teknologi destruktif yang pada akhirnya merusak eksistensi sumberdaya tersebut.
4. Karena sumberdaya tidak dimanfaatkan maka kegiatan ekonomi menjadi rendah yang pada akhirnya menghambat pertumbuhan secara umum untuk
ekono mi daerah dan secara khusus pada sektor kelautan dan perikanan. 5. Bila semua dampak sebelumnya terjadi maka tidak tertutup kemungkinan
akan muncul frustasi sosial di kalangan pemuda. Bisa saja frustasi sosial tersebut tampil dalam bentuk aksi masa yang tidak diinginkan.
Kemungkinan dampak negatif ini dapat ditiadakan apabila peran pemuda dihidupkan dan ditingkatkan. Karena itu harus dipahami dan diketahui faktor-
faktor yang mempengaruhi keputusan pemuda untuk berperan dalam
pembangunan. Pada Gambar 1 diperlihatkan bahwa empat faktor yang mungkin menentukan peran pemuda adalah:
1. Kebijakan publik tentang kepemudaan atau alokasi sumberdaya ekonomi yang dapat diakses pemuda.
2. Sumberdaya alam yang tersedia yang dapat menarik pemuda untuk terjun ke dalam industri pemanfaatan sumberdaya alam tersebut.
3. Kapital sosial social capital yang dimiliki pemuda yang memungkinkan yang bersangkutan dapat mendayagunakan modal tersebut untuk
mengaktualisasikan peranannya. 4. Kemampuan kewirausahaan serta karakteristik individu yang
memungkinkan pemuda dapat ikut ambil bagian dalam pembangunan.
Kondisi Sekarang
1. Pemanfaatan sumberdaya rendah
2. Peran pemuda belum optimal
3. Kesempatan dan peluang berusaha
rendah
Akibat
Faktor Penentu Peran Pemuda
1. Kewirausahaan 2. Kebijakan publik
3. Sumberdaya 4. Kapital sosial
Program pemerintah untuk menumbuhkan
dan mengembangkan peran pemuda
Dukungan kapital sosial dan
pengembangan jiwa kewirausahaan
Manipulasi faktor penentu
peran pemuda dalam rangka
perumusan kebijakan
publik, program dan proyek
1. Peran pemuda tinggi
2. Sumberdaya termanfaatkan
3. Kesejahteraan 4. Pembangunan
daerah 5. Kestabilan
sosial politik 1. Kemiskinan
2. Sumberdaya tidak termanfaatkan
3. Perikanan ilegal 4. Pertumbuhan ekonomi
rendah 5. Frustrasi sosial
pemuda Pengembangan potensi
sumberdaya ekonomi
Kondisi yang Diharapkan
Gambar 1 Kerangka pikir penelitian
1. Akibat 2. Determinan
3. Kondisi yang diharapkan 4. Manipulasi
5. Dukungan KETERANGAN:
Keempat faktor tersebut tentu saja terdiri dari elemen peubah yang dapat dijadikan peubah intervensi kebijakan policy intervention variable yang bila
dikelola dimanipulasi dengan baik dan terarah dapat menghasilkan kebijakan publik yang mendorong dan meningkatkan peran pemuda. Apabila kebijakan
publik, dukungan modal sosial, serta pengembangan potensi sumberdaya ekonomi yang dimiliki pemuda dapat dipadukan dan dikelola secara cerdas maka
diharapkan peran pemuda dapat ditingkatkan. Hasil akhir atau kondisi yang diharapkan dari peningkatan peran pemuda dalam pembangunan kelautan dan
perikanan, seperti dikemukakan pada Gambar 1 adalah: 1. Tingginya peran pemuda dalam pembangunan.
2. Dimanfaatkannya sumberdaya alam yang diberikan Tuhan. 3. Kesejahteraan masyarakat makin baik.
4. Berlangsungnya pembangunan daerah dengan kelautan dan perikanan sebagai sektor utama.
5. Tidak adanya frustasi sosial di kalangan pemuda sehingga bentuk-bentuk aspirasi pemuda yang disalurkan secara tidak benar dapat dihindari serta
ditiadakan.
1.7 Hipotesis Penelitian