Lokasi dan Waktu Penelitian Pengumpulan Data Data Primer Data Sekunder Analisis Rank Spearman

3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di PT HERO Supermarket yang berlokasi di Jalan Gatot Soebroto, Jakarta Selatan, dalam jangka waktu 3 bulan, mulai bulan September-Desember 2006.

3.3. Pengumpulan Data

Data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data kualitatif maupun kuantitatif, baik data primer maupun data sekunder :

a. Data Primer

Data ini diperoleh langsung dari perusahaan, baik dari karyawan dan pihak manajemen perusahaan dengan bantuan kuesioner Lampiran 1 dan wawancara. Diambil responden 30 orang, berdasarkan pendapat Gay dalam Husein Umar 2003, yaitu jumlah responden dengan analisis deskriptif korelasi minimal adalah 30 orang.

b. Data Sekunder

Data ini berasal dari profil perusahaan, meliputi misi, tujuan, sejarah perusahaan, struktur organisasi dan ketenagakerjaan, serta studi literatur mengenai data lain yang relevan.

3.4. Pengolahan dan Analisis Data

Dari data yang dikumpulkan dilakukan analisis berikut :

3.4.1. Uji Kesahihan dan Keterandalan

Uji kesahihan diperlukan untuk mendapatkan pertanyaan yang sahih dari sejumlah pertanyaan yang disampaikan kepada para responden. Jumlah pertanyaan yang sahih setelah yang gugur dibuang diuji lagi dengan metode uji reliabilitas. Untuk menguji validitas empirik digunakan rumus Pearson correlation product moment , yaitu : { } { } 2 y 2 y n 2 x 2 x n y x xy n hitung r ∑ − ∑ ∑ − ∑ ∑ ∑ − ∑ = dimana : r hitung = nilai koefisien Pearson n = jumlah responden x = skor butir instrumen y = total skor Uji Reliabilitas keterandalan ditentukan dengan menggunakan rumus alpha cronchbach , yaitu : ⎥ ⎥ ⎦ ⎤ ⎢ ⎢ ⎣ ⎡ ⎥⎦ ⎤ ⎢⎣ ⎡ ∑ − = 2 2 1 1 t i k k σ σ α , dimana : α = koefisien alpha cronchbach k = butir pertanyaan yang sahih ∑ 2 i σ = jumlah ragam butir pertanyaan yang sahih 2 t σ = ragam skor total Rumus perhitungan ragam : n n x x t 2 2 2 ∑ − ∑ = σ Perhitungan koefisien alpha cronchbach diperoleh dari penggunaan program SPSS 11 for windows.

3.4.2. Pengukuran Kepuasan Kerja Karyawan a.

Skala Likert Dalam hal ini digunakan kuesioner yang akan dibagikan pada sekelompok responden contoh. Masing-masing butir pertanyaan diukur dengan skala Likert lima poin, yaitu angka 1-5 merupakan jenjang skor setiap pertanyaan dengan kriteria berikut : Kriteria Skor sangat puas 5 puas 4 kurang puas 3 tidak puas 2 sangat tidak puas 1 Langkah-langkah dalam Skala Likert adalah: 1 Mengumpulkan sejumlah pertanyaan yang diberikan dengan masalah yang akan diteliti. Responden diharuskan memilih salah satu dari sejumlah kategori jawaban yang tersedia. Kemudian masing-masing jawaban diberi skor. 2 Membuat skor total untuk setiap orang dengan menjumlah skor untuk semua jawaban. Selanjutnya dibuat rentang skala, yaitu : a. Jumlah Skor tertinggi x Total responden Batas Atas 5 x 30 = 150 b. Jumlah Skor terendah x Total responden Batas Bawah 1x 30= 30 3 Menentukan jarak antar peubah jawaban Jarak = Nilai Tertinggi – Nilai terendah 150 – 30 = 120 4. Pernyataan dijumlahkan untuk membentuk interval baru. Interval = Jarak Banyak kelas = 120 5 = 24 Tabel 2. Kelas interval dan penilaian Interval Penilaian 30 – 54 sangat tidak puas 55 – 79 tidak puas 80 – 104 kurang puas 105 – 129 puas 130 - 154 sangat puas

b. Analisis Rank Spearman

Cara menghitung peubah yang dilihat adalah dengan menjumlahkan beberapa pertanyaan berikut : 1 Jumlah total Y adalah nilai total dari semua jawaban terhadap pertanyaan X 1 sampai dengan X 20 , dimana : Y = kepuasan kerja X1 = tingkat kepuasan terhadap gaji pendapatan X2 = tingkat kepuasan terhadap keamanan dan keselamatan kerja X3 = tingkat kepuasan terhadap penghargaan X4 = tingkat kepuasan terhadap jam kerja X5 = tingkat kepuasan terhadap hak libur X6 = tingkat kepuasan terhadap kesempatan promosi X7 = tingkat kepuasan terhadap rekan kerja X8 = tingkat kepuasan terhadap atasan X9 = tingkat kepuasan terhadap kompensasi X10 = tingkat kepuasan terhadap fasilitas perusahaan X11 = tingkat kepuasan terhadap kondisi fisik tempat kerja X12 = tingkat kepuasan terhadap pengembangan karir X13 = tingkat kepuasan terhadap peraturan kebijakan perusahaan X14 = tingkat kepuasan terhadap pekerjaan itu sendiri X15 = tingkat kepuasan terhadap jam istirahat X16 = tingkat kepuasan terhadap pelatihan X17 = tingkat kepuasan terhadap tanggung jawab X18 = tingkat kepuasan terhadap prestasi X19 = tingkat kepuasan terhadap status X20 = tingkat kepuasan terhadap pengawasan dari atasan 2 Jumlah peubah x adalah dengan menjumlahkan semua nilai jawaban dari responden secara parsial dari pertanyaan mengenai semua faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja. Pengolahan data yang akan digunakan dalam penelitian ini secara kuantitatif adalah uji statistik non parametrik dengan metode korelasi rank Spearman Siegel, 1997. Perhitungan rank Spearman diperoleh dari penggunaan program SPSS 11 for windows. Dalam penelitian ini rumus yang digunakan adalah : ∑ ∑ − − = x 3 2 T 12 N N X ∑ ∑ − − = y 3 2 T 12 N N Y ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ − + = 2 2 2 2 2 s Y X 2 di Y X r Faktor-faktor yang berangka sama adalah : 12 t t T 3 − = dimana : r s = koefisien korelasi X = peubah independen peubah bebas Y = peubah dependen peubah tidak bebas terikat N = banyaknya pasangan data di = selisih antara rank X dan rank Y pada responden ke-i T x = faktor korelasi X T y = faktor korelasi Y t = banyaknya pengamatan yang berangka sama pada rank tertentu Statistik uji yang dilakukan adalah uji t, dengan rumus : 2 1 2 s s r N r t − − = t hitung t tabel, maka tolak H t hitung t tabel, maka terima H 1 Hipotesis dalam penelitian adalah : H = tidak adanya hubungan yang nyata antara dua peubah atau angka korelasi 0. H 1 = adanya hubungan yang nyata antara dua peubah atau angka korelasi tidak 0. Menurut Siegel 1997, tingkat nyata yang akan diambil dalam penelitian adalah pada tingkat kepercayaan 95 dengan derajat bebas N2. Nilai r s berada pada selang -1 r s 1, tanda negatif menunjukkan hubungan yang berlawanan arah, sedangkan tanda positif menunjukkan hubungan searah. Untuk menentukan kuat lemahnya korelasi, digunakan batasan Champion, yaitu : 1 0,00 – 0,25 no assosiation low assosiation : kondisi ini menunjukkan tidak adanya hubungan antara peubah bebas dan peubah terikat. 2 0,26 – 0,50 moderately low assosiation : menunjukkan hubungan yang terjadi antara peubah bebas dan peubah terikat agak lemah. 3 0,51 – 0,75 moderately high assosiation : menunjukkan hubungan yang terjadi antara peubah bebas dan peubah terikat agak kuat. 4 0,76 – 1,00 high assosiation : menunjukkan hubungan yang terjadi antara peubah bebas dan peubah terikat kuat.

c. Uji Khi Kuadrat