4.2.2.1.2.2 Mitos Memberi Jaminan Masa Kini.
Dilaksanakannya  tradisi  ritual  sesaji Mahesa  Lawung  menjadi  harapan
manusia untuk  memperoleh  kehidupan  yang lebih  baik  pada masa kini dan  yang akan  datang.  Meskipun  adanya  tradisi  tersebut  berdasarkan  cerita  mitos  yang
terjadi  pada  masa  lampau,  namun  keberadaannya  sangat  diyakini  dalam masyarakat  dan  menjadi  sebuah  harapan  masyarakat  untuk  memperoleh  hidup
yang  lebih  baik  dengan  belajar  pada  kisah-kisah  yang  terjadi  masa  lampau tersebut.
Tradisi  ritual  sesaji Mahesa  Lawung  juga  berdasarkan  keyakinan  bahwa
keberadaan dunia bukan semata-mata dihuni oleh manusia saja, melaikan terdapat makhluk Tuhan yang bersifat gaib yang juga mendiami alam semesta ini. Adanya
keyakinan yang demikian ini menjadi alasan keraton Surakarta Hadiningrat untuk menjaga keharmonisan hubungan dengan sesama makhluk Tuhan tersebut. Sesaji
Mahesa  Lawung  yang  dilaksanakan  dengan  berbagai  macam  ubarampe  sebagai bukti  bahwa  terdapat  komunikasi  antara  manusia  dengan  makhluk  gaib  untuk
selalu  dapat  hidup  berdampingan  tanpa  terjadi  perselisihan.  Dengan  demikian, upacara  sesajii
Mahesa  Lawung  ini  menjadi  harapan  bagi  masyarakat  untuk memperloeh kehidupan yang lebih baik.
4.2.2.1.2.3 Mitos Memberikan Pengertian Tentang Dunia.
Maksudnya  adalah  keberadaan  mitos  juga  memberikan  wawasan  kepada manusia  tentang  pengetahuan  dunia.  Dalam  pola  fakir  modern,  fungsi  mitos  ini
hampir  sama  dengan  fungsi  ilmu  pengetahuan,  hanya  saja  fungsi  mitos  ini  tidak
dapat  dijelaskan  secara  ilmiah  mengenai  pola  pikir  tersebut.  Mitos  hanya mengajarkan bahwa dalam dunia juga terdapat hal-hal gaib dan hal-hal nayta yang
saling berhubungan. Keraton  Surakarta  Hadiningrat  dibangun  tepat  pada  posisi  netral  yang
menghadap  ke  empat  penjuru  mata  angin  atau  sering  disebut  dengan  istilah pat
jupat  lima  pancer.  Adanya  konsep  tersebut  berangkat  dari  kepercayaan  bahwa setiap  sudut  penjuru  mata  angin  tersebut  terdapat  tempat-tempat  sakral  yang
diyakini  akan  sangat  berpengaruh  terhadap  eksistensi  keraton.  Sebelah  timur keraton  Surakarta  Hadiningrat  berhadapan  dengan  gunung  Lawu  yang  dikuasai
oleh  Kangjeng  Susuhunan  Lawu,  sebelah  selatan  berhadapan  dengan Segara
Kidul yang di percaya sebagai kedhaton dari Kanjeng Ratu Kenconosari, sebelah barat  berhadapan  dengan  gunung  Merapi  yang  dipercaya  sebgai
kedhaton  dari Kangjeng  Ratu  Sekar  Kedhaton,  dan  sebelah  utara  berhadapan  dengan  hutan
Krendowahono  yang  dipercaya  sebagai kedhaton  dari  Kangjeng  Ratu  Batari
Kalayuwati. Dengan  demikian,  dapat  ditarik  kesimpulan  bahwa  mitos  memiliki
pengaruh  terhadap  kehidupan  manusia  yaitu  sebagai  bagaian  dari  ilmu pengetahuan. Mitos tersebut mengajarkan manusia untuk selalu memperhitungkan
dan memahami pentingnya arah mata angin bagi kehidupan manusia.
4.2.2.2 Fungsi Sesaji Mahesa Lawung  sebagai bagian dari Upacara Tradisi