32
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Pendekatan Penelitian
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan tekstual kebudayaan. Pendekatan tekstual kebudayaan adalah sebuah pendekatan
yang memandang suatu obyek kajian budaya sebagai sebuah teks. Dengan demikian, dapat dijelaskan secara lugas bahwa sebuah obyek kajian budaya yang
diteliti merupakan bagian dari teks yang kelak akan dikupas berdasarkan teori- teori yang ada yang telah dipersiapkan untuk mengkaji obyek kajian penelitian
tersebut. Dalam penelitian ini, tradisi ritual sesaji
Mahesa Lawung yang merupakan bagian dari kebudayaan dipandang sebagai sebuah teks budaya yang kelak akan
dikupas berdasarkan teori strukturalisme Levi-Strauss. Teori ini menyebutkan bahwa struktur terbagi menjadi dua, yaitu struktur luar dan struktur dalam.
Struktur luar menjelaskan bahwa sebuah obyek kajian budaya terdiri dari unsur- unsur yang tampak secara empiris dan keberadaannya membangun sebuah
kebudayaan tersebut, sedangkan struktur dalam merupakan struktur yang berkaitan dengan makna dan fungsi dari sebuah tradisi kebudayaan yang telah
terbangun. Dengan demikian, keberadaan struktur luar sangat berpengaruh terhadap penyusunan struktur dalam. Kedua struktur ini saling berhubungan antar
satu sama lain dan tidak dapat dipisahkan.
3.2 Sasaran Penelitian
Sasaran dalam penelitian ini adalah tradisi ritual sesaji Mahesa Lawung
ditinjau dari segi sastra dan dari segi tradisi. Dari segi sastra ritual sesaji Mahesa
Lawung dapat digolongkan sebagai sebuah teks lisan atau sastra lisan sebagaimana tertuang dalam teori folklor yang dijabarkan pada bab dua,
sedangkan dari segi tardisi yakni sesaji Mahesa Lawung merupakan sebuah tradisi
lisan yan dapat ditinjau dari aspek bentuk atau struktur, makna, serta fungsi dari tradisi ritual tersebut sebagaimana yang akan dikupas menggunakan teori yang
telah dijabarkan pada bab dua.
3.3 Data dan Sumber Data